***
Setelah ucapan Jae Wook waktu itu, benar-benar serius dengan ucapannya. Ya, katakan saja perang dan bersaing. Bahkan ia tak segan-segan membeli apapun yang THV group miliki. Jika THV group memiliki lima resort di pulau Jeju, maka Jaegil group pun akan melakukan hal yang sama. Ia akan membeli sebanyak yang Taehyung miliki. Bahkan saham perusahaan mereka pun saling mengejar. Untung saja, saham perusahaan Taehyung masih berada di urutan teratas, baru di susul milik Jae Wook. Entahlah, ia benar-benar tidak ingin dikalahkan oleh lelaki bernama Taehyung itu.
Atas semua yang Jae Wook lakukan, tentu saja Taehyung tidak tinggal diam. Ia tidak ingin kalah, mengalah, dan menyerahkan Jungkook pada lelaki itu. Tidak akan pernah. Taehyung pun sering bekerja sampai larut malam, dan Jungkook tahu itu. Terkadang ia menemani lelaki itu bahkan sampai tertidur di sofa, dan akan berakhir Taehyung akan menggendongnya dan memindahkannya ke ranjang. Bahkan Taehyung pun harus menyerahkan urusan persiapan pernikahannya pada Jimin.
"Daddy, jangan sakit..." ucap Jungkook dengan matanya terpejam sesaat setelah Taehyung menurunkannya di ranjang. "Jangan..." ujarnya lagi.
Taehyung kemudian tersenyum lalu mengusap pipi Jungkook lembut dan mencium dahinya lama.
"Maaf, aku sangat sibuk beberapa hari ini, sayang. Kau pasti kesepian, 'kan? Besok aku akan menemanimu seharian. Maaf, kalau aku tidak bekerja lebih keras dan mempertahanmu, orang itu akan mengambilmu dariku. Tidak peduli apapun aku tidak akan membiarkan orang itu menang. Kau adalah milikku, hanya milikku," gumam Taehyung pelan.
Taehyung melirik ponselnya, jam sudah menunjukkan pukul 2:15 dini hari dan masih ada beberapa pekerjaan yang belum ia selesaikan. Beberapa saat lalu ia baru saja mendapat kabar bahwa salah saham satu anak perusahaannya turun drastis hingga seseorang membeli saham tersebut. Meskipun bukan anak perusahaan yang lumayan besar, tetapi tetap saja, ia tidak akan rela kehilangan semua hasil jerih payahnya. Maka ia pun berniat kembali ke meja kerjanya. Taehyung beranjak, baru saja akan melangkah, tangannya ditahan seseorang.
"Ini sudah malam. Kenapa belum tidur?" tanya Jungkook. "Apa daddy ingin sakit? Bahkan dua hari ini daddy tidur sangat larut, hampir pukul 4, 'kan?" Jungkook dengan suara paraunya. Sepasang mata itu masih berusaha untuk terbuka dengan sempurna.
"Sebentar lagi, hm? Hanya sepuluh menit. Aku harus mengirim e-mail balasan," balas Taehyung.
Jungkook menghela nafasnya pelan, lalu menaikkan selimutnya. "Kalau begitu, pergi saja! Aku tidak akan peduli lagi padamu! Peduli pun percuma!" protes Jungkook. Ia lalu memutar tubuhnya membelakangi Taehyung dan menaikkan selimutnya hingga menutupi kepalanya. "Sepertinya kau bosan tidur satu ranjang denganku," imbuh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA CHERIE
Fiksi Penggemar[END] Ia tinggal di Barcelona, hingga karena suatu alasan memaksanya kembali ke kota kelahirannya. Setelah kembali dari Barcelona, ia bertemu dengan seseorang yang dulu secara tidak sengaja pernah ia temui. Siapa dia? "Aku bisa memberimu apapun yan...