***
Jungkook berusaha menghindari tatapan mata Taehyung. Bagaimana pun posisi mereka sangat dekat, bahkan Jungkook saja sudah terhimpit dengan dinding kamar itu. Belum habis memandang, tangan Taehyung masih berada di atas kepalanya. Jungkook berusaha menghindar, tetapi percuma. Taehyung bahkan tampak menahan Jungkook diantara kedua lengannya. Taehyung maju satu langkah, semakin mengikis jarak yang ada. Jungkook pun harus beberapa kali memalingkan wajahnya agar tak ujung hidung mereka tidak bersentuhan. Ia pun berdehem, bagaimana pun jantungnya sedang tidak baik-baik saja.
Taehyung masih menatap Jungkook lamat. Memandang wajah manis yang berada sangat dekat dengannya. Hembusan angin tenang meniup tirai berwarna putih kamar itu. Taehyung memang mengambil kamar Presidential suite dengan balkon dan saat itu ia membuka sedikit jendela kamarnya. Rambut di atas dahi Jungkook pun bergerak lembut karena hembusan angin itu.
Manis! Sangat manis!
Mungkin hanya kata itu yang akan selalu muncul dari bibir Taehyung saat berhadapan dengan Jungkook saat itu. Hidung mancung, kulit putih bersih, bibir merah alamai tanpa polesan pemerah bibir atau semacamnya. Bahkan ia bisa melihat tahi lalat dibawah bibirnya yang makin membuatnya semakin, manis dan menggoda. Ingin rasanya ia menumbuk bibir itu, bibir merah sedikit lembab dan basah. Merasa ditatap, Jungkook kembali berdehem. Ia kembali memalingkan wajahnya kemanapun asal tidak pada wajah itu.
Untuk beberapa saat, pandangan mereka bertemu. Seolah terhanyut pada pikiran mereka masing-masing, mereka hanya saling tatap. Bahkan sepasang iris keduanya tampak bergerak saling mengikuti pandangan yang lain. Dan tanpa terasa, wajah mereka saling mendekat, semakin dekat. Hingga keduanya saat kedua ujung bangir itu bersentuhan. Jungkook berdehem, lalu memalingkan wajahnya.
"Kau ini benar-benar mesum! Kenapa terus mendekatiku?!" protes Jungkook. Ia menurunkan tubuhnya, keluar dari kedua lengan Taehyung yang menahannya.
"Mesum? Memang apa yang kulakukan?" Taehyung menatap Jungkook. Ia pun tidak terima jika Jungkook menyebutnya mesum karena ia bahkan tidak melakukan apapun. "Memangnya aku menelanjangimu? Aku memaksamu melayaniku, huh? Apa? Apa yang kulakukan? Aku hanya menatapmu! Ingat, me na tap!" Ia menunjuk kedua matanya lalu menunjuk Jungkook.
"Menatap apa? Dasar ahjussi! Belum ada satu jam saja sudah lupa! Ck...ck...! Ahjussi tidak ingat? Kau mendekati wajahku! Dekat, sa ngat de kat! Jangan katakan kau ingin menciumku? Huh! Trik lama! Aku tahu pikiranmu!"
Jungkook bersedekap menatap Taehyung, lalu duduk di salah satu sisi sofa. Hingga sepasang iris jelaga itu menatap sebuah minuman berwarna merah di atas meja. Ia mengambilnya, tetapi Taehyung melarangnya.
"Jangan meminumnya! Bahkan usiamu masih 18 tahun, sweet bunny! Letakkan!"
Seolah menulikan pendengarannya, Jungkook mengabaikan saja ucapan Taehyung. Ia mengambil gelas itu dan meneguknya hingga tandas. Taehyung pun segera menghampirinya dan hanya duduk di hadapan Jungkook sambil menatap apa yang akan pemuda itu lakukan. Untuk beberapa saat ia diam. Ia bisa melihat wajah Jungkook yang mulai memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA CHERIE
Fanfiction[END] Ia tinggal di Barcelona, hingga karena suatu alasan memaksanya kembali ke kota kelahirannya. Setelah kembali dari Barcelona, ia bertemu dengan seseorang yang dulu secara tidak sengaja pernah ia temui. Siapa dia? "Aku bisa memberimu apapun yan...