✔ Hewan Peliharaan Ekstrim [Kelahiran Kembali]

Bab 1-5

kembali

Hewan peliharaan ekstrim [kelahiran kembali]

Cina tradisional

mempersiapkan

Matikan lampu

Besar

tengah

Kecil

Bab 1

    Dupa kayu daun kecil naik ke dinding bunga kecil, dan bunga putih jatuh padat di bahu.

    Gadis itu melukis jari Kodan di kaca jendela, meraih bahu seragam sekolah gadis di sebelahnya dengan tangan yang lain, dan menyapu kerah sedikit dengan kuncir kudanya, "Hei, lihat, itu Qilixiang."

    Meja-meja di barisan depan kelas terpisah Di lorong gedung, bola basket menampar tanah, dan setiap "deng" yang dibuatnya mengguncang udara di sekitarnya.

    Anak laki-laki yang memegang bola basket bertabrakan dengan gadis yang baru saja menerima air panas di barisan belakang.

    Cangkir di tangannya menyentuh bola dan jatuh ke tanah. Dengan keras, pecahan kaca meledak di kakinya, memercikkan air dan membakar.

    Jiang Xin tiba-tiba terbangun, bangkit dari kursi dan duduk, dengan punggung lurus dan matanya membeku. Setelah kaku beberapa saat, matanya sedikit bergoyang, dan dia perlahan menyapu matanya dan berbalik untuk melihat lingkungan sekitarnya.

    Mengira itu mimpi buruk dan terbangun oleh suara pecahan kaca, dan tanpa sadar merasa bahwa kucingnya Uka membuat masalah lagi.

    Akibatnya, ketika saya bangun saat ini, saya menyadari bahwa itu adalah mimpi.

    Benar-benar berbeda dari biasanya, dia tidak bangun di tempat tidur atau di kursi roda, tetapi di dalam kelas. Ruang kelas ini memiliki gambar dalam ingatannya, papan tulisnya lebar dan panjang, dan podiumnya tinggi.

    Bahkan potongan rambut pendek gadis-gadis di barisan depan sudah tidak asing lagi.

    Seseorang memecahkan cangkir di lorong, gadis itu mengerutkan kening dan marah, dan anak laki-laki itu melempar bola basket dan meminta maaf.

    Setelah meminta maaf, dia melompat ke belakang kelas dan mengambil sapu dan pel di sudut untuk membersihkan kekacauan.

    “Saya benar-benar minta maaf, saya akan membayar Anda piala.”

   Di papan tulis di belakang kelas, sebuah koran papan tulis dengan tema Festival Qingming dicat.

    Jiang Xin menatap empat karakter kapur besar "In Memory of the Martyrs" di papan tulis untuk waktu yang lama.

   Melihat bahwa pikirannya dipadatkan sepenuhnya, dia menarik pandangannya sedikit, menyentuh cahaya yang masuk dari jendela, dan menurunkan ujung jarinya.

    Jari-jari putih dan bersih terbuka, dan matahari jatuh di telapak tangannya.

    Perasaan ini begitu menakjubkan dan luar biasa sehingga dia merasakan kegembiraan di hatinya.

   Jiang Xin menatap telapak tangannya, memegangnya, membukanya lagi, dan memegangnya lagi.

    Bagian bawah matanya sedikit cerah, dan sudut mulutnya tanpa sadar tersenyum kecil.

    Dia telah tinggal di ranjang rumah sakit dan kursi roda selama beberapa tahun sejak dia mengalami lumpuh tingkat tinggi, dan dia tidak pernah mengalami bagaimana rasanya dikendalikan oleh otak dengan jari tangan dan kakinya.