✔ Hewan Peliharaan Ekstrim [Kelahiran Kembali]

Bab 71-75

kembali

Hewan peliharaan ekstrim [kelahiran kembali]

Cina tradisional

mempersiapkan

Matikan lampu

Besar

tengah

Kecil

Bab 71

    Ketika Jiang Xin mendengar kata-kata seperti itu, setengah dari hatinya adalah kegembiraan karena diakui oleh ibu Cheng dan bahkan secara langsung dianggap sebagai keluarganya sendiri. Bisa mendapatkan tingkat persetujuan dari ibu pacar saya tidak memberi saya sedikit kepuasan.

    Setengah lainnya dipertanyakan.

    Dia masih memiliki ekspresi yang agak malu di wajahnya, dan sekarang dia benar-benar menganggap ibu Cheng sebagai miliknya, mengawasinya dengan lembut berkata.

   "Bagaimana kamu melakukannya?"

    Dia merasa bahwa dia telah tumbuh dewasa, dan dia adalah yang terburuk. itu saja.

    Dikatakan bahwa anak-anak yang bisa menangis memiliki susu untuk dimakan, tetapi dialah yang paling tidak bisa menangis. Sejak saya masih kecil, saya terbiasa dengan orang tua saya yang lebih memikirkan dan memperhatikan Jiang Fang, dan saya juga terbiasa diam dan bijaksana serta bebas dari rasa khawatir.

    Ibu Cheng sangat terpancing dengan penampilan Jiang Xin sehingga dia ingin menyentuh kepalanya, dan dia melambai kepada Jiang Xin dengan seringai di sudut mulutnya, "Kemarilah."

    Jiang Xin tidak tahu apa yang akan dilakukan ibu Cheng. lakukan, tetapi dia terbiasa mendengarkan para tetua, dan pada dasarnya dia tidak tahu apa yang harus dilakukan di depan mereka. Itu tidak sopan, jadi saya bangkit dan duduk di seberangnya, di sebelah ibu Cheng.

    Ibu Cheng mengulurkan tangan dan mengambil ponsel yang dia letakkan di atas meja, menyerahkannya kepadanya, "Buka kuncinya, aku akan mengajarimu."

    "Oh." Jiang Xin menjawab dan membuka kancing telepon dengan sangat kooperatif.

    Ibu Cheng menyeka sudut mulutnya dengan serbet, dan tidak menatap ponsel Jiang Xin, "Kirim pesan ke Dong Dong."

    Jiang Xin mendengarkan kata-kata ibu Cheng, mengklik WeChat, dan menemukan Cheng Yidong.

    Ibu Cheng berkata, "Suamiku."

    Jiang Xin tertegun sejenak, lalu menatap ibu Cheng tanpa sadar, dan tidak bisa menahan diri untuk mengeluarkan suara lembut pendek, "Ah?"

    Ibu Cheng tersenyum sedikit, "Kirim."

    Jiang Xin agak ragu-ragu. Dia mengetuk-ngetukkan jarinya di keyboard, dan akhirnya mengetikkan kata "suami".

   Gejala yang menyertainya adalah sesak napas, wajahnya panas, jantungnya berdebar kencang seperti guntur.

    Akhirnya, jari saya bergoyang di tepi tombol kirim, tetapi saya tidak bisa mengkliknya.

    Ibu Cheng melihat profilnya, tersenyum seperti rubah tua, dan bertanya setelah beberapa saat, "Apakah Anda mempostingnya?"

    Jiang Xin ketakutan dengan pertanyaan tiba-tiba, dan berbalik untuk melihat ibu Cheng. Masih pendek dan ringan, "Hah ?"

    Setelah ah, saya menundukkan kepala lagi, dan menemukan bahwa ketika tangan saya gemetar, jari-jari saya menyentuh tombol kirim, dan pesan itu benar-benar terkirim.