"Yaa! Sakura tunggu."
Yedam yang sedari tadi mengejar sakura itu akhirnya mencekal lengan sakura membuat gadis itu berhenti dengan menoleh kesal ke arah yedam.
"Ish, apaan si lepasin!."
Sakura yang masih emosi dengan kejadian tadi menghempaskan tangannya dari yedam.
"Mau apa kamu? Mau nuduh aku kalo aku yang nyari masalah duluan, huh?!."
"Aku bahkan tidak mengatakan apapun, jadi kenapa kamu berburuk sangka padaku?."
"Aish, yedamie aku sedang tidak ingin bercanda kau tau?!."
Sakura berjalan duduk di sebuah kursi lebar yang berada di dekat Mading, lantas yedam pun juga ikut duduk di sampingnya.
"Maaf."
Satu kata yang keluar dari mulut yedam membuat sakura langsung cepat menoleh ke arah pria yang sedang menatap lurus ke depan.
"Apa katamu?."
Yedam membuang nafasnya panjang kemudian menoleh kearah sakura membuat tatapan mata mereka bertemu.
"Aku bilang aku minta maaf, dasar Bolot."
"Maaf untuk apa? Tunggu sebentar, kau sedang tidak demam kan?."
Yedam memutar bola matanya malas dengan bergumam pelan, "Wanita itu menyebalkan, di baikin salah, di sakitin ngamuk."
"Kamu bilang apa tadi? Coba ulangi sekali lagi."
"Tidak, aku tidak mengatakan apapun, mungkin kamu salah dengar."
"Seterah kamu saja, bang yedam."
"Sakura, aku masih bingung dengan kejadian tadi, sebenarnya siapa yang berkata jujur?."
"Udah pasti aku lah, nih ya dengarkan baik-baik, aku itu dengar kalo Stella sedang membicarakan Rena, Ya, walaupun awalnya dia hanya menyebut kata gadis dan mingyu tapi tetap saja, siapa lagi yang dekat dengan mingyu kalo bukan Rena?."
"Benar juga, apalagi waktu beberapa Minggu lalu aku dan jeongwoo juga sempat melihat gadis itu dan mingyu berduaan di koridor sekolah."
"Benarkah?."
Yedam mengangguk, "Benar, aku tidak bohong kok, kamu bisa tanyakan hal itu ke jeongwoo, dari yang kami lihat waktu itu mereka berdua seperti sepasang kekasih, romantis."
"Apa jangan-jangan, Stella itu selingkuhan Mingyu?."
"Aku rasa bukan selingkuhan, tapi lebih tepatnya antara Rena dan Stella mereka berdua adalah selingkuhan mingyu."
"Maksudnya gimana?."
"Aish, cantik-cantik tapi otak lemot, tidak berguna!."
"Yaa! Sembarangan kalo ngomong!."
"Sudahlah, maksudku tadi itu bisa saja kan mereka berdua itu selingkuhan mingyu, karena ya dari yang kita semua tau kalo mingyu itu playboy."
Sakura menatap aneh ke arah yedam, wajah menyebalkan sakura membuat pria itu mengernyit heran.
"Yaa! Yaa! Apa yang kamu lakukan sakura?!."
Yedam menatap kesal saat tangan sakura menyentuh keningnya.
"Tidak panas, tidak demam, tapi kenapa ucapannya berasa tidak tau diri sekali."
"Apa katamu? Wah, kau benar-benar membuatku kesal."
"Haha abisnya kamu lucu banget dam, bilang mingyu playboy sedangkan kamu juga playboy, oh tunggu sebentar aku punya julukan bagus untuk kamu."
Yedam menyenderkan tubuhnya ke Dinding dengan melipat kedua tangannya di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Obsession • Park Jihoon
Fanfic[Book 2 ver. Park Jihoon] "Duniaku dan kamu beda, kamu bahagia sedangkan aku tidak!." Park jihoon. Psycho obsession adalah nama belakang seorang pria bernama lengkap park jihoon, kehidupan gelap yang dijalaninya mampu menipu banyak orang hanya dari...