Psycho 50.

1.2K 104 7
                                    

Setelah kejadian di UKS dan membiarkan xienna berisitirahat sebentar sampai kondisinya membaik, dan kini satu persatu mulai terungkap, tapi bukankah hal seperti ini akan memberikan sisi terbaik dalam menghadapi masalah, seperti kebahagian di akhir nanti.

Seperti saat ini, rena, sakura dan xienna berjalan di koridor sekolah untuk sampai di kelas mereka, Ya, walaupun kelas xienna berbeda tapi tetap satu arah.

"Rena." Mereka bertiga berhenti melangkah saat mingyu berdiri di depan rena.

"Iyah?."

"Boleh aku bicara sesuatu sama kamu?."

"Um, maaf mingyu aku harus segera ke kelas sebentar lagi bel masuk."

"Sebentar saja ren." Ucap mingyu menahan pergelangan tangan rena.

"Maaf tidak bisa." Ucap Rena melepaskan genggaman tangan mingyu.

"Ayo ke kelas sakura."

"Ayo, sampai jumpa xienna."

"Bye."

Mingyu menatap punggung Rena yang berlalu pergi bersama sakura, xienna yang melihat mingyu di acuhkan oleh Rena pun berdecak kecil.

"Kasihan ya, menjual wajah tampannya hanya untuk menarik perhatian wanita."

"Apa maksudmu?."

"Maksudku? Ya, maksudku simpel kok, karma sedang bersama kamu, satu persatu akan meninggalkan kamu dan yang tersisa hanyalah penyesalan." Tutur xienna melenggang pergi.

"Apa mungkin karma itu nyata? Ah tidak mungkin, kalo memang mereka berdua sudah tidak ingin bersamaku, masih ada stella, ck, wanita seperti mereka terlalu membuang-buang waktuku." Ucap mingyu.

°°°°°°°

Saat Rena dan sakura masuk ke dalam kelas, mereka terfokus pada seseorang yang duduk di dekat jendela dimana wajahnya begitu serius memandang ke buku.

Saat Rena dan sakura masuk ke dalam kelas, mereka terfokus pada seseorang yang duduk di dekat jendela dimana wajahnya begitu serius memandang ke buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Images murid baru*

"Ren, itu kan cowok yang di koridor? Murid baru itu?." Bisik sakura.

"Iyah, dia satu kelas sama kita?."

"Sepertinya gitu, tapi di lihat-lihat dia ganteng juga ya."

"Aish, kau memang tidak boleh melihat pria yang tampan sedikit."

"Yaudah si, daripada aku bilang dia cantik, itu lebih aneh."

"Seterah kamu saja sakura."

Kringg...Kringg...Kringg....

Saat bel masuk berbunyi, guru mapel bahasa Korea masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi semuanya."

"Pagi pak."

Psycho Obsession • Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang