Psycho 45.

1.2K 122 6
                                    

2 perawat laki-laki dan 2 suster mendorong brangkar dimana seorang gadis berpakaian seragam sekolah yang berlumuran darah tertidur begitu pula dengan luka di seluruh wajahnya, keadaan begitu panik saat semua orang yang ada di koridor langsung minggir dengan wajah penuh kasihan melihat pasien di brangkar.

Sampai di depan UGD brangkar itu langsung masuk ke dalam ruangan dengan satu dokter laki-laki datang untuk menangani pasien.

"Maaf mas, tolong tunggu di sini."

"Suster, tolong selamatkan ponakan saya."

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin."

Pintu UGD di tutup, bahkan, lampu merah itu menyalah, seungkwan, wonwoo, Tristan dan Kenzo menunggu di luar ruangan dengan perasaan cemas, melihat bagaimana mereka menemukan kondisi Airin yang terikat di kursi dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Flashback On.

"AIRIN!!."

Mereka berempat langsung menghampiri airin yang duduk di kursi dengan keadaan terikat tali yang tebal, seungkwan membuka ikatan tali itu dan memegang kedua pipi Airin.

"Airin bangun! Airin ini paman Rin! Bangun paman bilang!! Airin!!."

Seragam putih itu kini sudah berlumuran darah dimana leher Airin terdapat sayatan panjang dan dalam yang membuat darah keluar begitu banyak, belum lagi kondisi wajahnya yang babak belur dan terluka menambah kekhawatiran Seungkwan dan wonwoo.

"Aku tidak dapat menemukan dimana pria tua itu berada!." Ucap Kenzo.

"Dia pasti sudah melarikan diri sebelum kita sampai disini." Sahut wonwoo.

Tristan mencoba untuk memeriksa denyut nadi airin dan meletakkan dua jarinya di dekat hidung Airin.

"Denyut nadinya masih berdetak hanya saja melemah, kita harus cepat bawa airin ke rumah sakit." Ucap tristan.

"Aku setuju, Seungkwan-ah, kita harus bawa airin secepatnya ke rumah sakit." Tutur wonwoo.

Seungkwan mengangguk dan langsung menggendong tubuh airin keluar dari hotel menuju rumah sakit.

Flashback Off.

Seungkwan yang duduk di kursi mengusap wajahnya kasar penuh dengan rasa ketakutan, wonwoo yang menyadari apa yang di rasakan oleh seungkwan hanya bisa menepuk pundaknya.

"Tolong bertahan untuk kakak mu Airin." Batin wonwoo.

Sedangkan di dalam ruangan UGD, luka di leher Airin di jahit dengan beberapa jahitan, sarung tangan putih yang di kenakan oleh dokter pun sudah di nodai dengan darah dari airin.

2 kantong darah yang cocok dengan darah airin pun sudah di sediakan, luka-luka di wajahnya pun mulai di obati, namun, detak jantungnya yang melemah.

Suster yang mengamati mesin Elektrokardiogram atau EKG langsung bereaksi cepat saat detak jantung Airin tidak teratur.

"Dokter, detak jantung pasien melemah."

"Pasangkan alat oximeter nya."

"Baik dok."

"Detak jantungnya semakin melemah dok."

"Siapkan alat pacu jantungnya sus."

"Baik dok."

Dokter bernama Cha eunwoo itu memegang alat pacu jantung lalu menggosokkannya sebelum di tempelkan ke dada airin, setelah pacu jantungnya di lepas tubuh Airin mengangkat ke atas.

Psycho Obsession • Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang