6. Makanan bergizi

11.7K 606 7
                                    

Bugh!

Dengan nafas yang tersenggal-senggal, Arga menatap tajam Pak Yudi. Kedua tangannya dicekal kuat oleh kedua orang suruhan ayahnya itu. Arga tidak bisa membalas mereka, karena kekuatannya tidak sekuat mereka yang berbadan besar.

"Gue bilang, gue gak mau ngebantu anak cacat, anjing!" Seru Arga sangat marah.

"Bawa dia" Suruh pak Yudi.

Arga meronta tidak ingin dibawa oleh mereka. Namun dirinya tidak bisa lepas oleh orang-orang berbadan besar tersebut.

"Lepasin gue!" Seru Arga.

"Bawa" Suruh pak Yudi lagi.

"Lepasin... "

"Woy!"

Arga dan orang-orang disana menoleh kearah laki-laki yang datang bersama kelima temannya dengan masih mengenakan seragam sekolahnya.

"Lepasin abang gue!" Teriak laki-laki itu seraya mengeluarkan tongkat bisbol yang tidak tahu dapat darimana.

Arga mengulaskan senyumnya melihat ketengilan anak SMA itu.

"Anak ingusan gak usah ikut campur, mending kalian balik ke sekolah!" Ucap Pak Yudi.

"Eh orang tua, lo tuh gak malu apa sama orang-orang. Udah tua mainnya keroyokan" Cibir anak SMA itu.

"Gak usah songong lo anak kecil" Balas Pak Yudi.

"Jangan di sangka, anak kecil seperti saya sudah memiliki anak kecil loh. Orang tua mau liat?" Tawar anak SMA itu menunjukkan ponselnya, dimana terdapat foto bayi mungil yang baru lahir.

Arga terkekeh pelan, membuat Pak Yudi menoleh kepadanya.

"Sejak kapan kamu berteman sama anak SMA kaya mereka?" Tegur Pak Yudi.

"Daripada berteman sama orang cacat seperti anak Anda" Balas Arga mendapatkan tatapan tajam dari Pak Yudi.

"Ah lama, jadi mau lepasin gak abang gue nya?" Ucap anak SMA itu.

Kelima anak SMA itu mengeluarkan tongkat bisbolnya seraya memutar-mutar santai menatap Pak Yudi menakutkan.

"Lepasin" Suruh Pak Yudi kepada kedua temannya.

Arga merasa lega, dia mengibaskan bajunya yang terlihat kotor beberapa kali.

"Papah gak akan nyerah Arga" Tutur Pak Yudi.

"Dan gue gak akan pernah mau" Jawab Arga menatap sinis Pak Yudi.

Pak Yudi menghela nafasnya kasar setelah menatap anaknya. Dia bergegas pergi diikuti kedua temannya itu.

"Dadah, Hati-hati" Ucap anak SMA itu seraya melambaikan tangan.

Arga tertawa pelan seraya merangkul anak SMA itu.

"Aldo Liam Thabrani" Ucap Arga membaca nama-tag di seragam anak SMA itu.

Aldo cepat-cepat menutupnya dengan tangan. "Berani banget lo nyebut nama gue bang"

Arga mengernyit. "Kenapa?"

"Semua orang menyebut gue, serigala malam. Mereka gak pernah tau nama gue." Ucap Aldo.

"Jelas-jelas nama lo terpampang diseragam"

Aldo menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Baru gue pasang bang."

"Pasti disuruh istri"

Aldo hanya meringis menunjukkan deretan giginya.

"Thanks buat lo semua" Ucap Arga kepada Aldo dan teman-temannya.

99% TOXIC ARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang