" Aku itu pacar kamu.. Tapi kadang aku suka ngerasa kalau aku hanya selir yang kamu cari setiap kamu bahagia. Bukan pada saat terpuruk kamu. Padahal aku juga mau berperan, aku mau ngerasa berguna dan dibutuhin, tapi kamu gak pernah kasih kesempatan itu. "
*
*
*
*
*
*Aku ingin selalu bersamanya.
Menelusuri waktu demi waktu meski hari dipenuhi oleh keluh dan juga kesah.Aku ingin selalu melihatnya bahagia.
Tak peduli siapa yang menjadi alasannya,
Tak peduli soal luka yang akan ku dapati karena terlalu menyanjung ciptaan Tuhan.
Aku hanya tak pernah berada dititik mampu untuk berhenti mengaguminya.Suaranya yang ingin selalu kudengar,
Senyumnya yang tak pernah henti kurindukan,
Dan tawanya yang membuatku selalu merasa bersyukur pada setiap detik yang berdetak dikehidupan.Seandainya ia dan seluruh dunia tahu,
Bahwa aku ingin ada disetiap kisah hidupnya.Walau tahu sekali tak akan pernah berakhir menjadi seorang pemeran utama,
Dan hanya akan selalu berperan sebagai seorang figuran dalam ceritanya,
Aku akan tetap bersama dirinya.
Sekedar untuk menemaninya melangkah hingga bertumbuh sampai tua nanti.Meskipun tak jarang aku sering bertanya-tanya,
Apakah aku pantas mendampinginya?Chika membuka kelopak matanya tak sengaja terbangun dari tidur nyenyaknya. Sepasang matanya tiba-tiba memincing heran mendapati sosok Ara yang saat ini masih terjaga disebelahnya. Gadis itu termenung, pandangannya terlihat kosong. Dia hanya sekedar memandangi langit-langit diatas kamarnya dalam diamnya.
Melihat hal itu tentunya jadi mengundang pertanyaan dari benak Chika. " Araa.. Kenapa masih bangun? Kenapa gak tidur? Udah jam 2 pagi ini loh. " Pertanyaan Chika tampaknya berhasil merenggut perhatian Ara dari lamunannya. Entah apa yang memang gadis itu pikirkan, Chika pun juga ikut penasaran.
" Chika kok malah bangun? Bobo lagi yah? " Sahut Ara membalikan tubuhnya berhadapan dengan Chika.
" Pertanyaanku gak dijawab. "
" Kamu kenapa belum tidur? Mikirin apa? " Chika mengulang kembali pertanyaannya.
Ara hanya menggelengkan kepalanya tanpa melunturkan senyum manisnya. " Gapapa. Ara cuma gak bisa tidur soalnya disebelah Ara itu ada Bidadari yang cantiknya kelewatan banget." Balasnya terkekeh memandangi wajah cantik Chika penuh damba.
Kalau dipikir-pikir oleh Ara, sebenarnya kisahnya dengan Chika itu cukup lucu untuk diceritakan kembali. Kenapa begitu? Karena bagaimana bisa hubungan yang berawal dari sebuah kebencian lewat beberapa pertemuan yang tidak pernah berada dititik menyenangkan itu ternyata dapat akan berakhir seperti ini. Walau sesungguhnya memang lebih tepatnya Chika lah yang selalu membenci Ara sebelumnya. Dan sekarang lucunya bagaimana bisa perasaan bencinya itu jadi lenyap lalu berubah menjadi rasa kepedulian yang bahkan sanggup melebihi porsi dari rasa benci itu tersendiri.
Tampaknya memang semesta senang bercanda dalam mengurus perihal hati dari setiap para manusianya. Entah apa maksud dan tujuannya, Ara pun juga tak tahu menahu. Yang ia ketahui dan mengerti hanyalah dari sekian banyaknya perempuan dan lelaki yang berdatangan dalam hidupnya, kejutan yang paling tak disangka olehnya ialah perasaan cinta yang bertumbuh untuk Yessica Tamara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Untuk Zahra
FanfictionLight is easy to love. Show me your darkness. Sebuah perjalanan yang menemukan dua manusia dengan isi kepala yang berbeda, akan tetapi lewat pertemuan itu rupanya dapat mengubah banyak hal dalam hidup mereka. " Can we always be this close, forever...