9. Melawan Hati

1.1K 136 24
                                    

" Karena untuk hidup didalam dunia ini, manusia cuma punya dua kemungkinan. Mereka yang hanya berpura-pura bahagia atau sebenarnya mereka yang tidak ingin terlihat kepura-puraannya. "






*
*
*
*
*








" Shani. "

Shani terkejut begitu mendapati Bobby lah yang menepuk bahunya dan memanggil namanya. Dalam hatinya ia mulai bertanya-tanya karena bingung melihat kedatangan Bobby ke tempat syutingnya sepagi ini.

" Astaga! Kamu ngagetin aja sih! "  Shani mengelus dadanya.

" Kita perlu bicara. " Seru Bobby to the point, ekspresi wajahnya terlihat begitu serius.

Shani melirik ke sekelilingnya sebelum kembali menatap Bobby, " Jangan sekarang. Kamu gak lihat? Aku lagi sibuk banget. " Balasnya cepat.

Namun kali ini, Bobby menggelengkan kepalanya hingga terpaksa menarik Shani untuk segera ikut dengannya. Lelaki itu hanya tak mau menunda lebih lama lagi untuk berbincang masalah serius bersama Shani. 

" B-By! " Shani terkejut bukan main ketika Bobby malah menariknya paksa.

Beberapa kru dan sutradara yang berada disana pun hanya diam, tak ada yang berani berkutik saat melihat Bobby menarik paksa salah satu artisnya pergi bersamanya. Sepertinya mereka tahu betul posisi mereka, bila mereka mencoba untuk membantu Shani atau menentang keinginan anak dari konglomerat itu pasti akan membuat mereka mendapat masalah baru. Atau buruknya mereka akan terlihat seperti mengibarkan bendera perang terhadap Keluarganya.

Hal itu akan sungguh merepotkan mereka semua nantinya. Lebih baik mereka membiarkan Shani untuk mengambil jeda waktu istirahat sebentar ketimbang mereka bermasalah dengan Bobby beserta Keluarganya.

" By! Lepas! " Shani mengerang dan memberontak. Namun cengkraman Bobby tampak cukup kuat untuk Shani melawan.

" Woi! Lepasin cewek gue! " Bobby lalu menghentikkan kakinya saat melihat Vino menghadang langkahnya.

Sepasang mata elang itu seketika menajam saat bertabrakan dengan tatapan sinis Vino. Mood Bobby sungguh sedang tak bagus dan pastinya akan semakin memburuk kalau Vino malah berniat untuk mencoba menghentikkannya.

" Ini gak ada urusannya sama kamu. "  Tegas Bobby ketus.

Vino hanya berdecak sinis, ia hendak melangkah mendekat sebelum tangan Shani dengan cepat langsung menahan dadanya. " That's okay babe, I'm fine. " Jelas gadis itu pada kekasihnya.

" Kita cuma mau bicara sebentar. Gapapa ya? " Tambah Shani lagi melirik Vino dan Bobby secara bergantian.

" Tapi Shan- "

Shani mengulas senyum tipisnya seraya mengusap pipi Vino lembut, " Babe.. Please. Cuma sebentar aja kok, Bobby gak pernah sekasar ini kalau emang gak ada hal yang benar-benar mendesaknya. " Dia kembali memberikan pengertian pada Vino agar tak perlu sampai melibatkan emosinya.

Shani cuma tak ingin Vino dan Bobby bertengkar. Lagi pula mencari masalah sama Bobby hanya akan membuat kekasihnya itu akan masuk ke dalam jurang terdalam. Vino bukanlah lawan sepadan untuk Bobby, atau lebih tepatnya untuk Keluarga Bobby.

Kisah Untuk Zahra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang