-Here's the last part-
" Our greatest pride is not never fail, but bounced back every time we fall. "
*
*
*
*
*WARNING ( 21+ )
Sinar mentari pagi telah berhasil mengusik seorang perempuan cantik dari tidur nyenyaknya. Dia membuka matanya, menolehkan kepalanya menatap sisi ranjangnya yang sudah kosong, matanya lantas melirik jam weker yang berdiri dimeja dekat ranjang tidurnya. Waktu telah menunjukkan pukul 6.30. Dia menghela napas beratnya sebelum ia kemudian memutuskan untuk segera beranjak bangkit dari ranjang.
" Goodmorning, love. " Chika terkejut untuk sesaat ketika hendak memasuki kamar mandi dan menemukan Ara berada disisinya.
" Astaga, Ara! Kamu tuh bener-bener ya, bikin kaget aja sih munculnya kayak hantu. Dari mana kamu huh, kamu tidur di kamar Rain lagi? " Keluh Chika memukul lengan Ara.
Ara terkikik memeluk pinggang Chika dan menenggelamkan kepalanya untuk mengendus di leher kesayangannya itu. " Maaf, sayang.. Semalam Tuan Putri kita gak sengaja kebangun karena mimpi buruk, dia nangis merengek minta aku temani dikamarnya sampai tidur. "
" Yaampun kenapa kamu gak bangunin aku aja? Kamu pasti capek pulang kerja tapi harus menanggapi permintaan Rain. "
Dia menggelengkan kepalanya, jemarinya mengusap perut Chika. Melihat lingkaran mata panda yang timbul pada wajah cantik Chika, bagaimana Ara mampu untuk tega membangunkan perempuan yang sekarang telah berstatus menjadi istrinya. " Kamu tidur sangat nyenyak, Mommy Rain. Pasti melelahkan menjaga Tuan Putri kita selama dirumah. Dan mumpung ini hari liburku, aku dengan senang hati siap bersedia untuk menggantikan pekerjaan kamu. "
Mendengar jawaban manis Ara, Chika otomatis memberikan senyumnya. Ini adalah salah satu alasan Chika sangat bersyukur memiliki Ara sebagai pasangan hidupnya. Padahal Ara sudah begitu letih bekerja selama seharian penuh, tetapi ia tidak pernah mengeluh bahkan selalu menawarkan diri untuk membantu pekerjaan Chika sebagai Ibu Rumah Tangga.
Ya, Sepuluh tahun terlewati, beginilah kehidupan Chika dan Ara sekarang. Mereka sudah menikah dan menetap di Aussie setelah lulus kuliah sekitar enam tahun yang lalu. Keduanya tinggal dan menjalani hidup paling membahagiakan seperti apa yang mereka impikan sejak remaja. Dan kebahagiaan itu kian bertambah saat putri pertama mereka hadir dikehidupan keduanya. Chika memutuskan untuk menerima suntikan donor sperma yang direkomendasikan oleh pihak rumah sakit karena ingin memiliki anak untuk menambah kehangatan dalam Keluarga kecilnya.
Dan nyatanya itu berhasil.. Dia dan Ara memiliki seorang putri cantik jelita yang mereka namai Rainy Tamara Chaesar. Saat ini putri kecil mereka berumur lima tahun. Wajahnya mungkin mirip sekali Chika, tapi kelakuannya justru lebih mirip Ara. Bocah kecil itu sangat periang dan ramah, walau terkadang ia usil dan amat manja, benar-benar cetakan persis dari Ara. Chika bahkan suka kewalahan bila harus menghadapi Ara berserta fotocopy-an Ara. Rasanya seperti ia memiliki dua bayi dirumah.
" Cantiknya istriku. " Puji Ara melebarkan senyumnya memandangi Chika, waktu mulai berlalu tetapi hebatnya, jantungnya masih menyimpan debar yang sama untuk sosok yang sama.
Senyum Chika mengembang diwajahnya, ia kemudian mengalungkan tangannya pada leher Ara. Mereka sudah berpacaran selama lima tahun dan menikah selama enam tahun, tetapi manisnya Ara tidak pernah berubah sama sekali. Perhatiannya, sikapnya yang hangat, dan kalimatnya yang lemah lembut masih selalu berhasil membuatnya tersipu dan merona bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Untuk Zahra
Fiksi PenggemarLight is easy to love. Show me your darkness. Sebuah perjalanan yang menemukan dua manusia dengan isi kepala yang berbeda, akan tetapi lewat pertemuan itu rupanya dapat mengubah banyak hal dalam hidup mereka. " Can we always be this close, forever...