Chapter 1

98.3K 3.5K 882
                                    

"Sial aku terlambat," umpat seorang gadis berambut merah muda. Dengan langkah kilat gadis itu memasuki sebuah ruang bertuliskan 'ruang administrasi'.

Di ruangan itu nampak seorang wanita memegang beberapa dokumen, terlihat kaget melihat gadis itu tiba-tiba masuk ke dalam ruangnya.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu ramah.

"Anoo~ saya Haruno Sakura, saya pindahan dari Suna. Saya baru masuk hari ini," kata Sakura masih dengan nafas yang berat dan terpotong-potong akibat paru-parunya yang mulai kekurangan oksigen setelah berlari.

"Oh jadi kamu murid pindahan yang dikatakan Tsunade-sama. Saya Shizune, sekertaris sekaligus bagian administrasi. Baiklah, kamu duduk saja dulu, saya akan panggilkan wali kelasmu,"

"Hai, arigatou gonzaimasu," Shizune hanya tersenyum sambil meninggalkan Sakura di ruangannya.

"Hah, gara-gara Touchan pindah kerja, aku juga harus pindah. Untung ini masih awal semester satu, jadi aku tidak akan tertinggal banyak," helaan nafas lega terdengar pelan. Sakura memandang keluar jendela, mengamati beberapa siswa yang akan mulai pelajaran olahraga.

Seminggu lalu, sang ayah memberitahunya bahwa mereka sekeluarga akan pindah ke Konoha. Padahal ia baru saja menjalani tahun keduanya selama satu bulan. Sakura sempat menolak, namun apa daya sang ayah memaksanya bahkan mengancamnya. Dan akhirnya disinilah ia, menjadi seorang murid di Konoha High School. Salah satu sekolah elite di Konoha.

"Sepertinya sekolah disini tidak terlalu buruk," gumam Sakura. Karena terlalu fokus pada pikirannya, Sakura tidak menyadari bahwa Shizune telah kembali bersama seorang guru.

"Ehem, Haruno-san. Ini wali kelasmu, beliau akan mengantarkanmu kekelas." kata Shizune mengagetkan Sakura.

Sakura sedikit tertegun melihat wali kelasnya. Wajah memakai topeng, rambut berwarna putih keperakan, tangan kirinya memegang sebuah buku berwarna hijau yang ia yakin itu bukan buku pelajaran. 'Guru macam apa ini,' batin Sakura.

"Baik Haruno-san, ikut saya," kata sang guru sambil berlalu meninggalkan Sakura dengan Shizune. Sakura buru-buru mengejar gurunya yang kini telah hilang dibalik pintu, setelah membungkukkan sedikit badannya kepada Shizune.
.
.
.
.
.
"Baik anak-anak, bisakah kalian diam!" peringatan ketiga sudah meluncur dengan jelas dari guru abu-abu itu, namun kelihatannya peringatan sang guru tidak diindahkan oleh murid-muridnya. Semua masih sibuk dengan rutinitasnya sendiri-sendiri. Sang guru hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. 'Sepertinya terpaksa aku harus menggunakan taktik terakhir,' batin sang guru.

"Jika kalian tenang dan mendengarkanku, aku akan membebaskan pelajaranku untuk seminggu kedepan," kata-kata sang guru membuat semua anak diam. Mereka mulai fokus mendengarakan dan duduk manis ditempatnya masing-masing. 'Hah, ternyata ini memang jalan yang paling ampuh membuat mereka diam,' batin sang guru.

"Baiklah, hari ini kelas kalian akan kedatangan murid baru. Dan sepertinya akan menggenapkan jumlah murid perempuan dikelas ini. Haruno-san, silahkan masuk,"

Dengan langkah sedikit gugup Sakura memasuki kelas yang terletak dibagian paling belakang sekolah itu. Iris emeraldnya sedikit melebar melihat jumlah anak yang ada di dalam kelas, namun ia segera menutupinya dan memasang wajah biasa.

Namun mau tak mau Sakura tertarik untuk menghitung jumlah murid yang ada disana. Di kelas itu hanya ada tiga murid perempuan, sedangkan jumlah murid laki-laki lebih banyak, jika dihitung mungkin jumlah siswanya hanya duabelas anak termasuk dirinya.

'Kanapa kelas ini sedikit sekali jumlah siswanya,' batin Sakura.

"Saya Haruno Sakura. Salam kenal dan mohon bantuannya," kata Sakura sambil membungkukkan sedikit badan tanda perkenalan.

Trouble Class, Trouble LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang