Chapter 3

49.3K 2.4K 344
                                    

"Kau kenapa Sakura?" tanya Ino khawatir. Wajah Sakura terlihat sedikit pucat setelah kembali dari kamar mandi. Dengan lesu, gadis bersurai merah muda itu duduk dibangkunya.

"ARG! Kenapa hidupku seperti ini Ino? Memang apa yang aku lakukan dimasa lalu sehingga Kami-sama mengutukku seperti ini," jerit Sakura frustasi membuat semua anak dikelas menoleh heran kearahnya, tak terkecuali Sasuke.

"Kau tidak sakit kan?" sebelah tangan Ino ditempelkannya pada dahi Sakura, berusaha mengecek suhu tubuh gadis itu.

"Tidak panas," kata Ino. "Astaga, jangan-jangan setan penunggu toilet merasukimu. Ayo keluarlah dari tubuh sahabatku, jangan ganggu dia!" ujar Ino sambil mengguncang keras tubuh Sakura.

"Ino hentikan, tidak ada hantu atau apapun yang merasukiku!" seru Sakura dengan nada sebal. Ino segera menghentikan guncangan pada tubuh Sakura, kemudian menatap gadis itu heran.

"Lalu kenapa kau pucat? dan kenapa kau menjerit seperti itu?" selidik Ino dengan gaya detektifnya.

"Sebenarnya tadi di toilet aku ber-" belum lagi Sakura selesai menyelesaikan kata-katanya, iris emeralnya terpaku. Menatap lurus kearah pintu kelas mereka. Disana berdiri seorang gadis berambut ungu muda dengan hiasan bunga mawar di sisi sebelah kiri. Wajahnya terlihat sangat cantik dengan senyum manis terukir disana.

Ino yang merasa ada perubahan pada sikap Sakura, ikut menatap kearah pintu kelas. Dalam hitungan detik, Ino sudah bisa menebak hantu mana yang sedang hinggap dikepala Sakura.

"Araa~ jangan bilang kau bertemu dengan anak-anak Sains One?" Sakura hanya mengangguk pelan, mengiyakan pertanyaan Ino.

"Gomenasai, aku mencari Sasuke," kata gadis itu dengan senyum lembut yang masih terpatri diwajahnya. Sasuke hanya menatap gadis itu malas, namun tetap saja menghampirinya. Gadis itu terlihat berbicara sebentar dengan Sasuke, kemudian mereka berdua meninggalkan kelas.

Sakura memandang kepergian Sasuke dengan sendu. Sakit, curiga, marah semua bergabung menjadi satu di hatinya. Dadanya terasa sangat sesak sekarang. Nafasnya juga terasa sangat berat.

"Jadi apa yang ratu mawar itu lakukan padamu Sakura?" tanya Ino to-the-point. Sakura hanya menggeleng pelan. Ia tidak ingin membahas itu sekarang. Ia ingin menenangkan hatinya yang entah kenapa terasa sakit.
.
.
.
.
.
Sejak pertemuan Sakura dengan Konan dan Karin, sifatnya sedikit berubah pada Sasuke. Gadis itu lebih banyak diam jika bersama Sasuke. Setelah latihanpun Sakura segera pamit pulang dengan alasan bermacam-macam. Padahal biasanya mereka menyempatkan untuk membeli ice cream atau ramen di kedai ichiraku. Sebisa mungkin menghabisakan waktu bersama.

Sasuke merasa aneh sendiri dengan perubahan Sakura. Sakura yang biasanya cerewet jika dihadapanya sekarang berubah pendiam. Sempat ia berfikir bahwa ia pernah berbuat salah pada Sakura. Dan sekarang ia berniat meminta penjelasan pada gadis musim semi itu.

"Ino, mana Sakura?" Ino yang sedang membaca buku sedikit kaget melihat Sasuke tengah berdiri disampingnya. Ditatapnya pemuda itu dengan sorot ingin tahu.

"Memang ada apa kau mencarinya?" tanya Ino dengan nada menyelidik.

Sasuke menghela nafas berat, kesal dengan sikap Ino yang seperti detektif. "Jawab saja," ujar Sasuke dingin.

Ino tersenyum geli melihat sikap Sasuke yang berubah tidak sabaran. Apalagi jika itu menyangkut Sakura. "Tadi sih pamit ke UKS, tapi belum kembali sampai sekarang,"

Sasuke tiba-tiba saja berlari meninggalkan kelas setelah mendengar jawaban Ino. Seisi kelas menatap bungsu Uchiha itu dengan heran. Naruto yang sedari tadi bercanda dengan Hinata menoleh kearah Ino. Menaikkan sebelah alisnya untuk meminta penjelasan pada gadis Yamanaka itu. Sedangkan Ino hanya mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban.
.
.
.
.
.
"Kau sudah diperingatkan untuk tidak mengganggu Sasuke kan? Kenapa kau masih saja menggodanya? Kau cari mati," ujar Karin dengan nada mengancam dan mengintimidasi. Sedangkan Konan berdiri tak jauh dari sana.

Trouble Class, Trouble LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang