Chapter 11

36.1K 1.6K 93
                                    

Dengan cepat Shikamaru meraih bola dengan sekali loncatan. Mengelak dengan baik blok dari pemain lawan.

"Kau boleh juga," ujar pemuda bersurai ungu, menatap malas Shikamaru yang berada dihadapnnya.

"Mendokusai, tinggi tubuhnya tidak adil,"

"Shikamaru!" teriak Sasuke ketika melihat pemuda berambut nanas itu tidak fokus.

Shikamaru segera melempar bola oranye itu pada Sasuke. Pemuda itu segera mengambil ancang-ancang untuk melakukan tembakan tiga poin.

"Cih, tidak akan kubiarkan kau melakukannya," kata pemuda lain bersurai navy blue. Dengan sigap pemuda itu mengambil bola dari tangan Sasuke.

"Pertandingan ini akan seru," ujar Naruto dengan penuh semangat.
.
.
.
.
.
Usai pertandingan

"Permainan kalian bagus sekali," ujar gadis bersurai merah muda.

"Terima kasih, Satsuki" Sakura tersenyum, senyum puas dan bangga.

"Ah, lain kali kau harus main ke Tokyo. Aku akan mengajakmu jalan-jalan," pinta Satsuki diikuti jurus puppy eyes-nya.

"Baiklah, akan aku usahakan,"

"Tch, tak kusangka aku akan kalah dari kalian," ujar Aomine Daiki, pemuda bersurai navy blue yang selama pertandingan menjaga ketat Sasuke.

"Kau hebat juga, nanondayo. Kau bisa menghentikan tembakanku, tapi bukan berarti aku mengakuimu," ujar pemuda bersuarai hijau, Midorima Shintarou pada Kiba.

"Hah, kau tsundere ternyata," ejek Kiba dengan puasnya.

"Hei, aku tidak tsundere, nanondayo," elak Midorima yang malah membuat Kiba semakin tertawa.

"Kalian hebat-ssu, bisa menembus pertahanan Murachii," kata Kise Ryouta.

"Lain kali akan kuhancurkan kalian," ucap Mutashakibara Atsushi, pemuda bertubuh kelewat tinggi yang sempat dihadapi Shikamaru diawal pertandingan. Naruto bergidik ngeri mendengar ucapan pemuda bersurai ungu itu.

"Arigatou, dan selamat untuk kemenangan kalian. Semoga kalian menang di babak final, kami akan mendukung kalian," kata Kuroko Tetsuya, pemuda bersurai baby blue dengan sopan.

"Lain kali kami yang akan menang," imbuh Akashi Seijuro sang kapten team, sembari menjabat tangan Sasuke.

Ya, pertandingan kali ini dimenangkan oleh Sasuke dan kawan-kawan dengan skor berbeda tipis, 98-96. Sehingga otomatis Konoha High School masuk kebabak final Winter Cup.

"Pertandingan satunya masih berlangsung, bagaimana jika kita melihatnya?" saran Satsuki.

"Baiklah, aku penasaran siapa yang akan kami temui dibabak final," ujar Kiba.

"Ayo kita berangkat-ssu," kata Kise semangat.

"Yosh! Berangkat!" imbuh Naruto tak kalah semangatnya.

Bletak!! Bleetak!!

"Kalian berisik!" amuk Satsuki dan Sakura bersamaan.

Kedua team itu segera menuju gedung A untuk melihat pertandingan Suna High School dengan Tantei High School, meninggalkan Naruto dan Kise yang terkapar tak berdaya akibat jitakan Sakura dan Satsuki.
.
.
.
.
.
"PERTANDINGAN DIMENANGKAN OLEH SUNA HIGH SCHOOL DENGAN SKOR 107-86," pengunuman dari panitia segera menggema setelah pertandingan usai.

"BABAK FINAL ANTARA KONOHA HIGH SCHOOL DAN SUNA HIGH SCHOOL AKAN DILAKSANAKAN PADA 14 FEBRUARI, DI GEDUNG A GELANGGANG OLAHRAGA SUNAGAKURE," imbuh pembawa acara.

Trouble Class, Trouble LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang