Chapter 8

40.7K 1.9K 54
                                    

Tok ! Tok !

"Sakura, sampai kapan kau berada di kamar? Bungsu Uchiha itu sudah menunggumu," kata Sasori dari luar kamar Sakura.

"Urusai, Saso-nii berisik !"

"Oi, oi. Dia sudah memasang wajah membunuh sejak tadi. Kau mau Aniki-mu ini dicincang?" ujar Sasori dengan nada memelas.

"Itu bagus," balas Sakura tanpa dosa.

"OI ?!"

"Hah, baiklah baiklah. Sebentar lagi aku akan turun,"

"Kalau begitu aku berangkat dulu. Kau dengan Sasuke saja,"

"Iya, iya. Niichan berangkat saja duluan,"

Sakura melayangkan pandangan pada cermin yang ada dihadapannya. Dipandanginya sosok dirinya yang memantul di sana. Gaun berwarna biru tua dengan aksen putih merah serta bunga sakura, gaun yang nampak pas sekali di tubuhnya. Dengan bagian leher terbuka memperlihatkan lehernya yang jenjang. Sedangkan rambutnya dibuat bergelombang dan dibiarkan terurai indah. Wajahnya dipoles make-up natural, membuat kecantikan gadis itu memancar alami. Sakura tersenyum tipis, meraih tas kecil berwarna senada dengan bajunya dan sedikit berlari menuju ruang tengah tempat kekasihnya menunggu.

"Ayo kita berangkat," ujar Sakura begitu sampai di ruang tengah.

Sasuke yang tengah asik memainkan gadgetnya menoleh ketika mendengar suara sang kekasih. Wajahnya terlihat datar-datar saja namun kilatan matanya menampakkan kekaguman melihat gadis yang ada di hadapannya.

"Hah, kau lama sekali. Semua sudah berangkat kesana," ujar Sasuke datar. "Dasar wanita,"

"Cih, jika kau tak ingin kita semakin telat, berhentilah menggerutu dan kita berangkat sekarang," ujar Sakura dengan nada kesal.

Sasuke segera berdiri, berjalan mendahului Sakura menuju sebuah mobil volvo berwarna biru tua yang terparkir di depan rumah keluarga Haruno. Sasuke membukakan pintu penumpang bagian depan untuk Sakura. Sedangkan Sasuke berada di balik kemudi. Tak berapa lama mobil itu melaju pelan, menembus lengangnya jalanan.
.
.
.
.
.
"SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU,"

Semua orang yang ada di ruangan mengangkat gelas mereka tinggi-tinggi sebagai ucapan selamat. Pesta itu berlangsung meriah, gelak tawa dan suka cita mengiringi acara tersebut. Iringan lagu membuat suasana semakin berwarna.

"Selamat Itachi-nii, Shion-nee. Semoga kalian cepat di beri keturunan," ujar Sakura sambil memeluk pasangan pengantin baru itu bergantian. Pengantin baru? Ya ini adalah pesta pernikahan Itachi dan Shion.

"Terimakasih Sakura," ucap Shion yang terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih. "Kau juga harus segera menyusul, temani aku menjadi menantu keluarga Uchiha,"

Sakura hanya bisa tersenyum kecil mendengar permintaan Shion. Sedangkan Sasuke yang sedari tadi ada disampingnya hanya menghela nafas pelan.

"Sudahlah Shion, jalan mereka masih panjang. Baiklah, kita harus berkeliling. Banyak tamu yang harus kita temui," ujar Itachi sambil menggandeng tangan Shion. Mereka segera beranjak dari sana, meninggalkan Sasuke dan Sakura.

"Hah,"

"Ada apa Sasuke-kun? Kau lelah?" ucap Sakura sambil memegang wajah pemuda itu. Gadis itu terlihat khawatir dengan keadaan pemuda yang sudah dua bulan menjadi kekasihnya.

"Tidak,"

"Tapi kau berkali-kali menghela nafas. Sebaiknya kita pulang, lagipula besok kita harus masuk sekolah,"

"Sekolah?" kedua alis Sasuke saling bertaut mendengar kata-kata Sakura.

"Iya Sasuke, aku baru tahu kau ini pelupa," ujar Sakura polos. Sasuke menghela nafas berat, kemudian menyentil dahi Sakura pelan.

Trouble Class, Trouble LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang