"Eh?! Kalian saling kenal?" pekik Sakura. Dipandangi dua pemuda itu bergantian.
"Hn," jawab Sasuke singkat. Aura persaingan menguar hebat diantara keduanya. Membuat bulu kuduk siapapun akan berdiri ketika merasakannya.
"Etto~ bukankah kita akan makan? Sebaiknya kita bergegas, besok jadwal kita padat," sela Sakura cepat, diikuti anggukan setuju oleh Matsuri.
"Benar kata Sakura. Kalau begitu kami pergi dulu Sakura. Selamat makan," ucap Matsuri sembari menarik Gaara secara paksa untuk segera keluar dari sana. Sedangkan Sakura dan yang lain beranjak menuju meja makan.
"Sakura," panggil Sasuke.
"Nani?"
"Bagaimana kau kenal Sabaku?"
"Dulu kami satu kelas saat aku masih sekolah di Suna High School. Ada apa Sasuke?"
"Tidak," sahut pemuda bersurai raven itu cepat.
"Permisi, mau pesan apa?" tanya seorang pelayan yang menghampiri meja mereka.
"Baiklah, aku pesan ramen super jumbo -ttebayo,"
"Steak," imbuh Kiba.
'Ada apa dengan mereka berdua?' batin Sakura yang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Iris emeraldnya berkali-kali melirik bungsu Uchiha yang semenjak tadi terdiam.
'Apa ada masalah diantara mereka berdua?' batin Sakura lagi.
"-kura,"
"Sakura!"
"Eh?! Nani?" suara Sasuke segera menyerat gadis itu kembali kedunia nyata.
"Kau pesan apa?"
"Etto~ Sup miso saja," sahut Sakura cepat.
"Hn,"
'Astaga! Kenapa selalu saja ada masalah yang muncul?!'
.
.
.
.
.
"Argh ! Kenapa seperti ini?" teriak Sakura seraya menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur. Semenjak pertemuan Sasuke dengan Gaara, gadis itu terus saja memikirnya apa yang sebenarnya terjadi diantara keduanya."Oh ya, aku harus mengerjakan itu," Sakura bangkit, meraih tas besarnya yang belum tersentuh sama sekali. Meraih sebuah tas berukuran sedang yang berasa ditumpukan paling atas.
"Harus selesai dalam dua minggu! Yosh~ Ganbate Sakura!" ucap Sakura pada dirinya sendiri.
Jarinya mulai menjalin dua benang menjadi satu menggunakan dua jarum besar. Ya, Sakura tengah merajut sebuah syal untuk Sasuke. Syal berwarna biru tua yang masih separuh jadi.
"Untung Baachan mengajariku merajut, ternyata itu berguna," guman Sakura. Jarinya terus bergerak lincah, tanpa takut jarum itu akan melukai jari-jarinya.
.
.
.
.
.
"Hoam~""Semalam kau tidur jam berapa?" tanya Sasuke ketika melihat gadisnya telah menguap untuk yang ketiga kalinya pagi ini.
"Eng~ Entahlah, jam sebelas mungkin. Aku tidak ingat,"
"Kau memikirkan pemuda Sabaku itu?!" pernyataan Sasuke kontan mengalihkan perhatian Sakura dari data-data ditangannya.
"Jangan sembarangan menuduhku," geram Sakura.
"Lalu untuk apa kau tidur selarut itu?" iris kelam Sasuke menatap tajam gadis musim semi dihadapannya.
"Eh ?! Etto~"
"Katakan padaku Uchiha Haruno Sakura,"
Wajah Sakura memerah seketika mendengar panggilan Sasuke untuknya. Astaga! Ini bukan mimpi kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Class, Trouble Love
FanfictionHaruno Sakura terpaksa pindah karena pekerjaan orang tuanya. Mau tak mau dia menuruti perintah sang ayah. Dan terdamparlah ia di sini, di Konoha High School. Di kelas Sains Two tepatnya. Kelas yang terkenal sebagai Trouble Class. Apa yang akan terja...