Epilog

50.6K 1.9K 199
                                    

Tap tap tap

Derap kaki terdengar jelas disepanjang lorong itu. Nafas seorang gadis terdengar memburu, diikuti langkah kakinya yang semakin cepat. Surai merah mudanya sedikit berantakan dan basah akibat keringat yang mulai mengalir di pelipisnya.

Brak !

Suasana kelas yang semula ramai mendadak hening ketika gadis itu membuka pintu dengan kasar.

"Hah.. Hah.. A-apa aku terlambat?" tanya gadis itu entah pada siapa.

Salah satu pemuda disana segera bangkit dari tempatnya. Melangkahkan kakinya ringan kearah gadis itu. Tangannya terulur untuk menghilangkan keringat yang menetes di pelipis gadis bersurai merah muda.

"Tenanglah Sakura. Kakashi-sensei telat seperti biasa," Sakura menghela nafas lega. Dipandangnya pemuda berambut raven dark blue yang sudah beberapa bulan menjadi kekasihnya.

"Hei kalian berdua, jika ingin pacaran jangan didepan kelas," hardik Ino dengan wajah kesal.

Sakura tersenyum tipis kepada sahabatnya itu. Paham sekali jika gadis Yamanaka itu sedang iri dan kesal. Yah, dari empat gadis di kelas Sains Two hanya Ino yang masih setia menjadi single fighter.

"Hehe, gomenasai Pig,"

"Tch, kalian ini selalu saja," gerutu Ino. Sakura menepuk pelan pundak sahabat pirangnya sebelum ia duduk ditempat duduknya (yang persisnya di depan tempat duduk Sasuke dan berada di sisi kiri tempat duduk Ino).

Brak !

Pintu kelas itu kembali terbuka dengan keras, namun kali ini seorang pria paruh baya dengan masker di wajahnya dan buku berwarna hijau lumut ditangannya.

"Ohayou minna~ Maaf hari ini sepertinya Sensei terlambat lagi," canda Kakashi sambil tersenyum dibalik maskernya. Yang pastinya mendapat deathglare mematikan dari seluruh muridnya.

"Kenapa Kakashi-sensei yang jadi wali kelas kami lagi?" tanya Lee, menyuarakan pikiran teman-temannya yang lain.

"Yah, sepertinya memang sudah menjadi tugasku untuk mengawal kalian hingga akhir tahun ini," ucap Kakashi seraya menyandarkan punggungnya di depan meja guru.

"Kuucapkan selamat karena kalian sudah naik ke tingkat tiga. Belajarlah yang rajin dan lulus dengan baik dari sini, aku tidak ingin melihat wajah kalian di kelas ini tahun depan,"

"Dan sebagai permintaan maafku karena terlambat hari ini, serta sebagai hadiahku karena kalian naik kelas dengan nilai diatas rata-rata, akan ku traktir kalian semua makan di Konoha Secret Cafe. Jam 7 malam ini," sorak sorai menggema di kelas itu. Hanya tiga anak saja yang terlihat tak tertarik.

"Tapi dengan syarat," kelas kembali hening dengan tatapan tajam yang menusuk wali kelas yang misterius ini. "Shikamaru harus tetap menjadi ketua kelas kalian,"

Pandangan anak-anak kelas itu kontan beralih pada pemuda nanas yang tengah menopang dagu dengan satu tangannya. Pandangan yang mengintimidasi dan menuntut, seakan siap membunuh jika pemuda itu menolak.

"Ck, mendokusai," ucap Shilamaru malas.

"Baiklah. Jangan lupa jam 7 di Konoha Secret Cafe, aku harus pergi karena ada urusan lain. Sampai bertemu nanti malam,"

"Cih sialan kau Kakashi," hardik Kiba sambil melempar gumpalan kertas ke arah pintu yang baru saja dilewati oleh sensei mereka itu. "Datang terlambat dan pergi seenaknya. Kenapa wali kelas kita tidak pernah beres sih?"

"Karena kelas kita tidak beres Kiba. Dan bukannya kau senang jika Kakashi-sensei seperti itu?" ucap Shino yang tengah sibuk dengan buku bertema serangganya.

Trouble Class, Trouble LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang