Ch 2 : Tetangga

22 1 0
                                    

Saat ini Ryuuji sudah berada di salah satu cafe yang biasa ia kunjungi hingga pelayan dan pemilik cukup mengenalnya.

Ryuuji sudah tertidur selama 1 jam di sini. Dan sembari menunggu sahabatnya datang, saat ini ia sedang mengerjakan naskah cerita untuk novelnya sambil menikmati red velvet latte dan beberapa tusuk yakitori. Ia juga beberapa kali menghisap pod nya.

Dia melihat jam di laptopnya. Sudah hampir pukul 6. Seharusnya tidak lama lagi mereka akan datang. Jadi Ryuuji memutuskan untuk memesan cappucino menggantikan red velvet lattenya yang habis sambil menunggu.

.
.
.
*Kling*

Lonceng di pintu kafe berbunyi. Ryuuji menengok ke arahnya dan melihat Keiji masuk. Ia terlihat bertanya dengan pelayan yang kebetulan ada di dekat pintu.

"Apakah ada yang memesan meja atas nama Shinjo Ryuuji?"
"Ah, Shinjo-san sudah menunggu di meja panjang nomor 12 sebelah sana."

Percakapan ini tidak di dengar oleh Ryuuji.

Ryuuji melihat Keiji yang terlihat sedang bercakap-cakap dengan pelayan dan kemudian melihat ke arahnya. Saat tatapan mereka bertemu, Ryuuji hanya mengangkat salah satu tangannya. Keiji melihat kebelakang seakan mengajak yang lain masuk.

Sahabatnya sudah datang. Tapi ada tiga orang lagi di belakang kedua sahabatnya. Ryuuji tahu salah satunya yang merupakan pacar Yoshio dari jurusan desain grafis, Mikazuki Aiko. Namun yang lain? Ia tidak mengenalnya.

Mengamati mereka, tatapan Ryuuji jatuh ke gadis dengan penampilan yang menonjol. Gadis itu memiliki rambut pirang pendek dengan highlight berwarna merah muda di ujungnya. Tubuhnya ramping dan terlihat mungil walaupun tingginya hampir mirip dengan gadis berkepang pagi tadi. Meski terasa mungil, sepertinya tonjolan di bagian dadanya tidaklah mungil. Itu sedang, sedikit condong ke besar. Wajahnya cantiknya memiliki kesan imut dengan mata biru kehijauan yang indah. Seluruh penampilan luarnya mengeluarkan aura imut dan menggemaskan.

Selagi pandangannya mengikuti kelompok sahabatnya, mereka sudah sampai di meja Ryuuji. Ryuuji segera berdiri dan melakukan salam tinju dengan Keiji dan Yoshio. Setelah itu dia melihat pacar Yoshio dan tersenyum lembut. Yoshio agak merinding dengan senyuman Ryuuji yang membuatnya waspada.

"Bagaimana kabarmu, Mikazuki?" Tanya Ryuuji.
"Seperti biasa, lelah karena dikejar deadline." Jawab Mikazuki dengan ekspresi lelah. "Bagaimana denganmu, Shinjo-san?"
"Yah, kau bisa melihatnya."

Ryuuji menjawab sambil menunjuk laptopnya dengan ibu jarinya. Mikazuki tertawa kecil melihat dan mendengar jawaban Ryuuji.

"Kita selalu di kapal yang sama, Shinjo-san."
"Ya, selalu."

Ryuuji tersenyum dan mengangguk dengan respon menyenangkan Mikazuki. Ia melihat sahabatnya, Yoshio yang terlihat seperti melindungi pacarnya dari binatang buas. Ryuuji terkekeh melihat tindakan sahabatnya. Bukannya karena apa, pesona Ryuuji secara alami keluar yang bahkan Keiji harus mengakuinya. Jujur saja Keiji juga agak merinding. Kemudian ia melihat dua gadis sisanya.

"Dan siapa ini?"
"Ah, mereka berdua dari tahun pertama..."

Saat Keiji memberikan jeda, mereka berdua mengerti.

"Saya, Yamori Chika dari jurusan Ilmu Komunikasi. Senang bertemu denganmu, senpai."
"Saya, Nanami Mami dari jurusan Hubungan Internasional. Senang bertemu denganmu, Shinjo-senpai."

Mereka berdua sedikit membungkuk saat mengenalkan namanya.

"Senang bertemu dengan kalian juga. Aku Shinjo Ryuuji dari jurusan Animasi. Tidak perlu terlalu formal denganku."

Setelah perkenalan, tatapan Mami dan Ryuuji terikat. Mami tersenyum manis sambil sedikit memiringkan kepalanya. Ryuuji berpikir itu adalah gerakan kecil yang imut. Ryuuji membalas dengan senyuman.

My Good-looking NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang