Pembicaraan di kafe sudah berakhir. Dan sekarang sepasang laki-laki dan perempuan sedang keluar menikmati udara kota. Banyak mata mengawasi mereka. Bukannya bermaksud buruk, mereka hanya terlalu bagus untuk dilihat.
"Jadi bagaimana? Aku harus memanggilmu, Ichinose, Mizuhara atau Chizuru?"
"Apapun. Senyamanmu, Senpai."
"Hmmm, Chi-chan?"
"Eukk."Chizuru langsung merinding mendengar Ryuuji memanggilnya dengan nama itu. Ia menatap Ryuuji dengan tatapan aneh dan jijik. Ryuuji hanya terkekeh melihat reaksi lucunya.
"Demi Tuhan, apapun selain itu, tolong."
"Baiklah, Chizuru saja."Bahu Chizuru naik dengan cepat. Jantungnya melompat melewati tenggorokannya. Wajahnya memerah dan segera normal dengan cepat. Chizuru sudah menyiapkan diri jika pasangan kencannya menggunakan nama depannya.
"O-Oke." Jawab Chizuru dengan gagap.
Tapi tetap saja, Ryuuji adalah teman dan tetangganya yang sudah cukup dekat. Apalagi kedekatannya dengan Ryuuji bisa dibilang kedekatan yang aneh. Ada semacam percikan-percikan tidak diketahui di dalam kedekatan mereka. Ryuuji sudah menyadarinya. Tapi sepertinya agak berbeda dengan Chizuru. Yah, dia agak keras kepala.
Ryuuji mengabaikan jawaban gagap Chizuru dan hanya tersenyum sambil menatap kedepan.
"Ahem. Lalu bagaimana aku memanggilmu, Senpai? Watanabe-san, Akira-san, Shinjo-san, atau Ryuuji-san?"
Ryuuji melirik Chizuru yang sudah dalam mode tenang dan menjawab.
"Ryuuji. Ryuuji saja tanpa honorifik. Ryuu-kun juga tidak masalah." Seperti biasa, Ryuuji tanpa ragu.
"Gehh, tidak akan. Ryu-Ryuuji saja. Ryuuji. Oke Ryuuji?"
"Eh? Bukannya Ryuu-kun akan imut?"
"Tidak!! Itu tidak imut."
"Bayangkan, Ryuu-kun dan Chi-chan. Unch, panggilan couple yang imut bukan??"
"Erghhh, tidakkkk. Tidak akan. Aku geli saat mendengarnya. Ryuuji dan Chizuru saja, itu sudah bagus."
"Tapi-"
"Tidak ada tapi!!"
"Oke terserah kau saja, keke. Coba panggil namaku."
"Euk."Chizuru langsung menoleh ke atas. Ke atas? Ya karena Ryuuji lebih tinggi dari Chizuru jadi kepalanya berada di atas Chizuru. Ryuuji juga menoleh ke arah Chizuru. Mereka saling bertukar pandangan sekarang. Ryuuji bisa melihat ekspresi Chizuru yang tenang tapi terlihat sedikit ragu.
"Ryuuji."
"Oke."Chizuru langsung mengalihkan pandangannya dan menatap ke depan lagi.
"Senpai saja. Agak aneh memanggil nama depanmu tanpa honorifik dengan tiba-tiba, Senpai. Ryuuji-senpai. Hmmm. Itu terdengar lebih baik."
Chizuru mencoba meredakan kecanggungannya saat memanggil Ryuuji dengan nama depannya.
"Kalau begitu, aku juga akan memanggilmu Ichinose saja." Kata Ryuuji.
Chizuru tidak merespon sejenak. Kemudian ia mengambil napas cukup dalam dan menghembuskannya dengan pelan.
"Chizuru saja. Panggil saja aku Ichinose saat ada orang lain."
Mau tidak mau Ryuuji reflek mengalihkan pandangannya ke arah Chizuru. Ia sedang terlihat sedikit menunduk.
"Bukannya apa, aku tidak ingin orang lain mengetahui pekerjaanku." Tambah Chizuru.
Ryuuji tersenyum dan menepuk kepala Chizuru.
"Oke, Chizuru. Terserah apa katamu."
Ryuuji kemudian mengusap kepala Chizuru. Ryuuji tidak ragu melanjutkan karena ia terlihat tidak keberatan dengan itu. Toh sekarang mereka juga sedang "kencan". Setelah beberapa detik, Ryuuji menganvkat tangannya dari kepala Chizuru, khawatir akan membuatnya tidak nyaman jika terlalu lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Good-looking Neighbor
FanfictionChizuru X Male OC Bisa lah bantu follow dan baca. Kalian tau lah yak, banyak yang ngga terlalu suka sama MC nya Kanokari, Kazuya. Dan gua adalah salah satu dari banyak orang itu. Jadi yah, gua bikin fanfic buat kepuasan gua. Penulisannya cukup amati...