Ch 7 : Kencan

19 1 2
                                    

Cara bangun pagi umumnya berbeda untuk setiap orang, namun seorang Ichinose Chizuru memulai bangunnya dengan sebuah desahan.

Sebagai manusia yang memiliki dua hidup yang berbeda tentunya menuntut kepribadian yang berbeda juga. Tidak semuanya, tapi Chizuru selalu seperti itu. Dari kepribadian mahasiswa biasa untuk teman-teman, hingga menjadi seorang gadis anggun, cantik, dan imut untuk orang-orang yang kesepian. Begitulah cara dia memisahkan antara kehidupan mahasiswa biasa dan seorang pacar sewaan. Memikirkannya saja sudah melelahkan. Namun, untuk menjadi apa yang diimpikannya, mengapa tidak?

Chizuru turun dari tempat tidurnya dan menyeret kakinya menuju kamar mandi. Melihat di cermin ia bisa melihat rambut panjangnya dan sedikit kantung mata yang sangat tipis di bawah matanya. Namun, itu bahkan tidak merusak sedikitpun kecantikannya.

Lagipula semua hak itu dapat disembunyikan dengan beberapa riasan.

Butuh beberapa menit untuk bersiap siap. Seperti biasa ia mengepang rambutnya menjadi dua dan memakai kacamata yang meninggalkan kesan mahasiswa kutu buku. Meski begitu orang cantik tetaplah cantik.

Hari ini dia tidak olahraga pagi karena bangun cukup siang.

Selesai dengan semua persiapannya, Chizuru segera mengemasi semua barang yang dibutuhkannya dan keluar dari apartemennya.

Saat itu dia melihat seorang pemuda tampan berkacamata dengan rambut hitam terikat, bersandar di pagar pembatas seolah menunggunya. Ia tinggi dan terlihat atletis. Dan seperti biasa ia melihatnya setiap pagi, ia memakai perpaduan pakaian berwarna gelap. Hari ini dia memakai T-shirt putih polos, luaran berwarna hitam dan celana kargo hitam dengan sepatu putih. Di kepalanya ia memakai topi berwarna hitam juga.

"Hari ini kamu tidak berolahraga."

Kalian mengenalnya, dia adalah Shinjo Ryuuji, senior tahun kedua jurusan animasi yang sempat dimarahi oleh Chizuru dengan alasan yang tidak jelas. Dia juga tinggal di sebelahnya, by the way.

Tapi entah kenapa ia sendiri tidak terlalu memikirkan itu dan hanya bersikap biasa. Bahkan terasa lebih dekat dan hangat dari biasanya. Chizuru berpikir apa yang terjadi? Bukannya dia mengabaikanku atau apalah itu? Tapi dia tidak. Berkat itu kesan Chizuru untuknya meningkat, tapi membuat rasa bersalahnya semakin kuat. Dia ingin meminta maaf secepatnya meskipun keadaan sudah cair tapi tidak terjadi sampai sekarang. Hanya mencari suasana yang tepat.

"Aku agak terlambat bangun hari ini."

Chizuru menutup dan mengunci pintu sebelum berbalik dan tersenyum kearah pemuda di depannya.

"Berangkat?"

Ryuuji tersenyum dengan hangat. Siapapun pasti akan terpesona dengan senyumnya itu. Chizuru yang sering dibombardir dengan senyuman hangat dari tetangga tampannya bahkan terpesona. Dan tidak jarang tersipu. Jujur saja dia pandai membuat orang tersipu dan kesal pada saat yang sama.

"Berangkat!"

Mereka berjalan bersama. Kebiasaan ini tertanam sejak 3 hari setelah mereka saling berkenalan. Meskipun tidak setiap hari berangkat bersama. Terkadang Ryuuji berangkat bersama kedua sahabatnya.

"Kamu terlihat agak lesu, senpai. Apa yang terjadi?"

Melihat Ryuuji yang agak tidak bersemangat, membuat naluri wanitanya mengemukakan pertanyaan.

"Kamu mau mendengar ceritaku?"

Wajah datar tanpa beban itu selalu menjadi ciri khas seorang Shinjo Ryuuji. Tapi tentu saja Chizuru selalu mau. Lagipula kau adalah salah satu dari sedikit teman dekat Chizuru.

"Mhm."

Chizuru mengangguk dengan cara yang imut. Itu terjadi secara alami. Jangan salahkan wanita cantik karena bertingkah imut. Karena itu bawaan.

My Good-looking NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang