Ch 19: Pembicaraan dan Permintaan

10 1 6
                                    

'Dia?' Tanya Chizuru dalam hati.

Saat Ryuuji menanyakan hal itu, suasana di kamar menjadi agak berat. Semua orang di kamar diam sejenak. Karena belum ada yang menjawab, Ryuuji menebak jawaban mereka.

"Apakah dia bekerja atau tidak berani menemuiku?" Tanya Ryuuji datar.

Ibu Ryuuji, Ayaka adalah yang bereaksi. Wajahnya agak terbenam. Ryuuji hanya meliriknya tanpa berkata apa-apa. Setelah diam sejenak, Ayaka mengangkat wajahnya dan menatap Ryuuji.

"Dia bekerja di luar kota mulai dari kemarin." Jawab Ayaka dengan senyum dipaksakan.

Ryuuji menghela napas panjang. Memang dia sudah menduga ini tapi, kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Seakan dia menghindarinya.

'Kerja di hari minggu huh?' Pikir Ryuuji.

"Yah, setidaknya dia memenuhi kewajibannya sebagai kepala keluarga. Tapi aku juga ingin dia setidaknya berkumpul dengan keluarga barunya, meskipun itu sebentar." Kata Ryuuji datar.

Ayaka hanya diam mendengarnya dari Ryuuji. Ayaka agak tidak menerima apa yang dikatakan anaknya, tapi itu adalah fakta. Sejak menikah lagi dengan suaminya yang sekarang, memang suaminya jarang berkumpul dengan keluarga.

Dan Ryuuji tidak suka itu. Ibunya menikah lagi setelah 4 tahun ayah kandung Ryuuji meninggal. Tepatnya setelah Ryuuji masuk universitas. Dan Ryuuji sudah bekerja dan cukup menghasilkan untuk dirinya sendiri ataupun untuk keperluan Ibunya dan adiknya.

Ryuuji paham kebutuhan akan seorang pasangan dalam hidup, tapi dia berharap setelah melakukan komitmen, setidaknya luangkan waktu untuk keluarga baru.

"Ya sudahlah. Aku tidak ingin merusak suasana lebih jauh lagi. Aku hanya penasaran, dan aku bertanya." Kata Ryuuji setelah menghela napas dan menggaruk bagian belakang kepalanya, merasa bersalah.

Ryuuji tidak menunggu jawaban keluarganya dan segera keluar bersama Chizuru.

Chizuru yang selama ini mendengar dalam diam merasa seperti tidak seharusnya terlibat dalam pembicaraan mereka. Chizuru mengetahui garis besarnya tentang apa yang Ryuuji katakan. Tapi karena pembicaraan itu adalah ranah pribadi, Chizuru tetap diam atau menunggu Ryuuji berbicara.

Chizuru menatap punggung Ryuuji. Entah kenapa ia merasa punggung tetangganya itu terasa lebih lebar dari biasanya. Chizuru segera menyusul Ryuuji dan menepuk punggungnya. Ryuuji merespons dengan menengok ke arah Chizuru dan tersenyum, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Yah, terima kasih." Kata Ryuuji.
"Aku tidak melakukan apapun." Chizuru hanya terus menatap ke depan dengan senyuman kecil.

"Jadi di mana kamar nenekmu?" Tanya Ryuuji.
"Di sisi lain kamar kakekmu. Di seberang." Jawab Chizuru.

Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya mereka sampai di depan kamar nenek Chizuru.

Ryuuji menyesuaikan dirinya terlebih dahulu. Meskipun terlihat keren dari luar, ia juga gugup untuk menghadapi keluarga Chizuru.

Pintu di buka dan terlihat nenek Chizuru sedang berbaring sambil memegang ponsel secara horizontal. Ryuuji mendengar suara familiar game dari ponsel nenek Chizuru.

Saat mereka sepenuhnya masuk,nenek Chizuru menengok ke arah mereka berdua. Nenek Chizuru segera mengeluarkan gamenya dan menyapa Chizuru.

"Kamu agak lama Chizuru!" Kata nenek Chizuru.

"Terlalu masuk dalam obrolan tadi." Jawab Chizuru.

Nenek Chizuru mengangguk. Kemudian nenek Chizuru mengganti arah pandangan ke Ryuuji dan membenarkan posisi kacamatanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Good-looking NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang