8. Aksayang

62 3 0
                                    

"Aku yang berjuang mati-matian untuk menarik perhatianmu, tapi dia yang berhasil menaklukkan dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku yang berjuang mati-matian untuk menarik perhatianmu, tapi dia yang berhasil menaklukkan dirimu." —Calantha Rose Bramastha







Happy Reading








Awan gelap menyelimuti sinar matahari di pagi hari. Hujan turun membasahi bumi cukup deras. Bercak-bercak coklat mulai mengisi kepolosan lantai putih sekolah. Hampir semua murid terjebak dalam perjalanan menuju ke sekolah.

Hujan deras ini membuat semua murid menggerutu karena tidak membawa payung atau jas hujan, tetapi tidak dengan Caca dan Evan. Dua orang itu datang dengan selamat ke sekolah karena mengendarai mobil.

"Pakai minyak kayu putihnya Ca, biar nggak dingin," ucap Evan penuh perhatian kala sudah sampai di koridor sekolah.

"Gue gak suka baunya Van, baunya aneh," balas Caca menolak.

"Tetap harus dipakai Ca, lo nggak mau masuk angin, kan?" Evan menuangkan minyak kayu putih ke telapak tangannya, kemudian melumurkan ke kedua tangan Caca.

Caca mengerucutkan bibirnya kesal. Bau minyak kayu putih itu tidak enak. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada Aksa yang baru saja datang dengan keadaan basah kuyup.

"Van, lo ke kelas duluan, ya, gue ada urusan," kata Caca.

Caca berlari meninggalkan Evan membuat cowok itu bertanya-tanya. Namun, sedetik kemudian dia sadar bahwa Caca menghampiri Aksa.

Caca mengikuti Aksa yang tengah berjalan menuju koperasi. Agaknya Aksa ingin membeli seragam baru. Dia memilih menunggu cowok itu di luar.

"Hi."

Aksa terlonjak kaget begitu melihat Caca berdiri di depan pintu koperasi. Mengapa gadis itu tidak pernah bosan mencarinya?

"Kaget, ya?" Caca tersenyum geli.

"Kamu seharusnya telepon aku, bilang kalau kamu nggak bawa jas hujan. Aku bisa aja jemput kamu tadi," ujar Caca.

Aksa tak menggubrisnya, dia tidak ingin kehilangan energi karena meladeni tingkah Caca. Kakinya bergerak menuju ke toilet dan Caca masih tetap saja membuntutinya di belakang.

"Ngapain lo?" tanya Aksa kala Caca ingin masuk bersamanya ke dalam toilet laki-laki.

Caca menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Mau ikut kamu."

"Gue mau ganti baju."

"Terus?"

Aksa menaikkan sebelah alisnya kala melihat respon Caca yang biasa saja. "Lo mau lihat?"

Caca menutup mulutnya dengan tangannya sendiri. Matanya membulat sempurna. "Mau! Ayok!" Caca menarik tangan Aksa masuk ke dalam kamar mandi laki-laki yang ternyata di dalamnya terdapat beberapa siswa tengah membersihkan dirinya akibat hujan.

TOUCH YOUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang