1. Sadness

247 11 4
                                    

"Apakah kesedihan akan berakhir pada kebahagiaan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah kesedihan akan berakhir pada kebahagiaan?"





Happy Reading







Kelas 11 IPS 3 yang awalnya gaduh kini berubah senyap kala seorang guru wanita masuk ke dalam ditemani oleh sosok laki-laki tampan.

"Pagi!" ucap guru bernama Sukma selaku wali kelas 11 IPS 3.

"Pagi, Bu!" jawab semua murid yang ada di dalam kelas dengan kompak.

Bu Sukma tersenyum. "Hari ini kita kedatangan murid baru, ibu harap kalian bisa berteman baik dengannya," ucap Bu Sukma. "Ayo perkenalkan namamu."

"Raden Aksa Laksmana, kalian bisa panggil gue Aksa," ucap laki-laki yang berstatus murid baru itu pada semua orang yang ada di dalam kelas. Pembawaannya yang tenang dan dingin menambah kesan misterius dari dirinya.

Semua orang terpana melihat Aksa, terlebih kaum hawa. Tubuhnya yang tinggi, kulitnya yang putih, rambutnya yang lurus, dan wajahnya yang terpahat dengan sempurna mampu membuat siapa saja kagum dengan ciptaan sang maha kuasa.

Para siswi bahkan tak segan-segan membandingkan ketampanannya dengan Elang serta teman-temannya—mereka adalah inti VYLNOXI—geng ternama di daerah sini.

"Sekarang kamu bisa duduk di sana, sampingnya Jeha." Bu Sukma menunjuk satu kursi tersisa di bagian belakang pojok kiri.

Mendengar itu, semua murid langsung menoleh ke arah yang di tunjuk. Tempat paling mengerikan di SMA Airlangga. Perkumpulannya inti VYLNOXI. Semoga saja Aksa betah duduk di sana, pasalnya mereka sangat berisik dan selalu membuat onar. Siapa saja tidak berani mendekati mereka, terutama pada sang ketua, Elang Ksatria Ganendra.

Aksa berjalan ke tempat duduknya. Sejak awal dia sudah merasa kesal karena terus diperhatikan oleh Elang dan teman-temannya dengan tatapan aneh.

Pembelajaran pun dimulai hingga bel berbunyi nyaring menandakan jam istirahat.

"Akhirnya selesai juga, kepala gue rasanya mau meledak belajar matematika."

"Iya anjir, percuma banget Bu Sukma ngejelasin sampai berbusa juga gue gak bakal paham."

"Matematika adalah pelajaran yang harus dimusnahkan di muka bumi!"

Aksa melirik ke samping dan belakang tempat duduknya. Para cowok-cowok itu berbicara dengan keras membuatnya yang sedang mencatat rumus pun merasa terganggu.

"Kalian bisa diam? Berisik," kata Aksa pada akhirnya.

"Wushhh, santai bang. Selow ajalah, udah istirahat nih, mending ke kantin cari makan," ucap cowok yang entah bernama siapa, Aksa tak peduli. "Btw kenalin gue Tristan." Aksa hanya mengangguk kecil.

TOUCH YOUR HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang