"Cinta yang sesungguhnya adalah ketika kamu mau menerima segala kelebihan dan kekurangannya."
Happy Reading
Aksa berjalan menyusuri koridor sekolah. Tujuannya kali ini adalah ruangan khusus bimbingan olimpiade. Dua bulan bersekolah di SMA Airlangga, guru-guru sudah tahu kemampuan berfikir Aksa dan kejuaraan tahun lalu yang di raih Aksa dalam Olimpiade Matematika Nasional mewakili sekolah lamanya.
Ketika masuk ke dalam, semua mata tertuju padanya. Aksa tak menghiraukannya, dia berjalan mendekati Iris yang melambaikan tangannya mengajaknya untuk duduk di sampingnya.
Iris, perempuan itu sudah pasti akan mengikuti olimpiade ini. Bukan karena keinginannya, tapi karena mamanya.
Olimpiade kali ini bukan olimpiade seperti biasanya yang akan dilakukan oleh satu orang yang mewakili sekolahnya, tapi ini Kompetisi Sains Nasional Tingkat Provinsi menggunakan sistem tim yang beranggotakan tiga siswa untuk mewakili masing-masing sekolah.
Semua peserta seleksi KSN—P sudah duduk di tempatnya masing-masing dan di depan dekat papan tulis sudah ada Pak Sarwo guru fisika selaku pembina olimpiade. Jika dilihat-lihat peserta yang akan mengikuti seleksi ini didominasi oleh murid IPA.
"Selamat siang semua," ucap Pak Sarwo sebagai pembuka.
"Siang Pak," jawab semuanya serentak.
"Seperti pengumuman yang disampaikan kemarin, hari ini adalah seleksi OSN atau sekarang yang lebih dikenal dengan sebutan KSN. Bapak harap kalian memberikan yang terbaik untuk sekolah. Tidak boleh curang dan berbohong. Sekolah membutuhkan siswa yang jujur. Kalian boleh meletakkan ponsel kalian di atas meja," ujar Pak Sarwo dengan menunjuk meja di paling depan yang biasanya diduduki oleh guru.
Semua peserta mulai berjalan ke depan dan meletakkan ponselnya sesuai perintah. Setelah itu mereka kembali duduk dan diberikan beberapa lembar kertas yang berisikan 50 soal.
"Kerjakan soal dengan sebaik-baiknya, waktu kalian hanya dua jam."
Suasana langsung hening dalam hitungan detik. Peserta seleksi mulai mengerjakan soal-soal yang sudah diberikan. Para murid yang memiliki kepintaran di atas rata-rata itu kini saling adu otak untuk menduduki posisi sebagai perwakilan OSN SMA Airlangga.
Waktu terus berjalan dan dua jam telah berlalu. Pak Sarwo sudah keluar dengan kertas-kertas soal yang sudah diisi penuh oleh jawaban-jawaban para murid kebanggaan SMA Airlangga.
Aksa melirik ke kanan, di sana terdapat Evan dan Gabriella—sahabat Caca. Entah mengapa Aksa merasa jika Gabriella tidak menyukainya.
Dengan langkah pasti dia menghampiri gadis yang memiliki rambut bergelombang. Matanya menatap lurus. "Kenapa lo ngeliatin gue?"
Gabriella yang mendapat pertanyaan itu lantas menaikkan sebelah alisnya. "Gue ngeliatin lo karena gue punya mata."
Aksa menarik sudut bibirnya. "Mata lo menunjukkan bahwa ada sesuatu di dalamnya. Ada yang pengen lo sampein ke gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH YOUR HEART
Підліткова література"ᴊᴀɴɢᴀɴᴋᴀɴ ᴍᴇɴʏᴇɴᴛᴜʜ ʜᴀᴛɪᴍᴜ, ᴍᴇɴʏᴇɴᴛᴜʜ ᴛᴀɴɢᴀɴᴍᴜ sᴀᴊᴀ ᴀᴋᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪsᴀ." Calantha, gadis manis yang berusaha menyentuh hati cinta pertamanya; Aksa. Namun, Aksa terus saja menolaknya dengan seribu satu cara agar dia pergi dari hidup cowok itu. Bahkan se...