Happy Reading...
***
Pagi hari dengan cuaca cerah seorang gadis cantik sedang bergelung dibalik selimutnya, enggaan untuk bagun hingga suara alarm mengusik tidurnya.
Kringggg!
alarm udah menunjukkan pukul 07.00"Mmmhhh," erangannya gadis di balik selimut itu.
Tok! tok! tok!
"Nia, bangun sayang udah pagi ini." panggil wanita paruh baya dari luar kamar gadis itu.
"Iya bun. Nia udah bangun kok, Nia mandi dulu yah bun." ucap Nia dan akhirnya ia bangun segera menuju kamar mandi.
"Bunda sama ayah tunggu di meja makan yah, habis mandi langsung turun." ucap bunda Nia dan langsung turun untuk menemui suami dan anaknya.
Tak butuh waktu lama sekitaran 30 menitan akhirnya Nia selesai dan bersiap siap untuk turun ke bawah menyusul keluarganya di ruang makan.
"Pagi bunda, ayah, abang." ucap nia yang turun dari tangga, tak lupa morning kiss pipi bunda, ayah, dan abangnya selepas tuh duduk di sebelah abang Attar.
"Pagi, sayang." ucap mereka bersamaan.
"Ada suaranya tapi? ga ada orangnya siapa bun?" ucap bang Attar pura pura gak liat.
"Ihhh bang Attar!!" kesal Nia dan memukul tangan bang Attar.
"Ehh, iya ampun dek ampun." ucap bang Attar minta ampun karena sakit dapet pukulan dari adeknya itu.
Ayah sama bunda hanya bisa geleng geleng kepala karena kelakuan mereka.
"Ayah, bunda Nia boleh balik ke indo lagi gak? Nia mau lanjutin sekolah disana, disekolahnya ayah boleh kan yah... pleas." ucap nia sambil menujukan puppy eyesnya.
"Apaaaa..." ucap mereka bersamaan.
"Lo serius dek mau pindah ke Indo? Mau ninggalin bang Attar disini?" ucap bang Attar.
"Kamu beneran mau kesana? Emang kamu udah siap mau mengajak kaki kamu di Indo sejak kejadian itu." ucap ayah Nia sambil mengingat ngingat kejadian beberapa tahun lalu yang hampir membuat dia kehilangan anak gadis satu satunya.
"Biasa aja bang, iya ayah Nia udah pikirin berkali kali sebelum mengambil keputusan ini, Nia juga udah kangen sama Rayhan, Nia mau ke makam Rayhan sekalian Nia mau ketemu sama sahabat Nia disana udah lama Nia gak ketemu mereka."
Nia punya sahabat kecil yang bernama Zolin Anastasya dan Rindi Antika.
"Oke, ayah akan mengizinkan kamu demi kebahagiaan anak ayah tersayang apapun akan ayah lakukan jika itu kemauanmu ayah tidak bisa menolak, jadi kapan kamu mau berangkat? Nanti ayah akan mempersiapkan semuanya dan kamu akan tinggal di rumah kita yang lama, disana juga ada bi ina sama mang ucup yang akan menemani Nia." ucap ayah Nia.
"Yeyyy." ini pertama kalinya Nia tersenyum bahagia sejak kejadian itu Nia cenderung, sedih, dan menjadi gadis yang tak tersentuh.
"Makasih ayah, oh yah. Ayah nanti pas disekolahnya ayah nama belakang Nia hilangin aja yah, ayah gak usah KANIA PUTRI KHALISTA cukup KANIA PUTRI aja soalnya Nia gak mau orang orang tau kalau Nia adalah anak pemilik HSC (HIGH SCHOOL CHALIS) Oke ayah, dan Nia ingin besok langsung terbang ke Indonesia." ucap Nia dan ini juga untuk pertama kalinya Nia berbicara sangat panjang sejak kejadian waktu itu.
"Oke, ayah urus semuanya tinggal kamu bersiap siap untuk besok langsung berangkat"
Sedangkan abang Nia cuman bisa ngeliat tingkah Nia dengan bahagia.
"Ayo sarapan nanti masakannya keburu dingin." ucap bunda Nia.
Selama sarapan hingga selesai makan pun semuanya hanya hening tidak ada yang berbicara
Dan setelah itu ayah sama bunda Nia pamit untuk keluar sedangkan Nia dan bang Attar sekarang sedang duduk ruang tv."Dek lo yakin mau ninggalin abang? Bang Attar pasti kangen sama lo dek yah walaupun lo itu nyebelin dengen sikap lo yang dingin itu." ucap bang Attar memelas
"Hmm, iya Nia serius kok bang, nanti kalau bang Attar kangen sama Nia abang tinggal susulin aja ke Indo." ucap Nia panjang sambil memeluk bang Attar dan di balas oleh bang Attar.
***
Disisi lain...
Seorang pria yang sedang tertidur tenang sehingga bunyi gedoran pintu yang mengusiknya.
Tok! Tok! Tok!
"Alba... Bangun udah pagi ini gak liat sekarang udah jam 06.30 nanti kamu terlambat kesekolah Alba, ayo bangun" ucap seorang paruh baya bernama Renata yah mama Alba.
"Hmm, iya ma Alba bangun nih" kata Alba dengan khas suara bangun tidur, Alba segera beranjak dari kasur langsung pergi kekamar mandi dan bersiap siap untuk berangkat sekolah.
Tak butuh waktu lama Alba sekarang sedang melihat tampilan gayanya di dalam cermin.
"Hmm, kalau udah dari sananya ganteng yah tetep ganteng gak ada yang bisa ngalahin seorang ALBA ALDRICH ALASKA." ucapnya dengan bangga.
"Pagi ma, pa. Alba udah siap." ucap Alba.
"Loh...loh papa sama mama mau kemana? Kok udah rapi banget terus ada kopernya lagi emang papa sama mama mau kemana?" kata Alba.
"Mama sama papa mau ke Thailand ada urusan sama temennya papa kamu mau bicara tentang bisnis sekalian mau refreshing." ucap mama Alba.
"Yah jalan aja terus anak ma ditinggalin sendirian, udah a Alba mau berangkat sekolah dulu." ucap Alba kesal sambil mengambil sepotong roti langsung berlalu dihadapan orang tuanya menuju garasi.
Tak butuh waktu lama Alba sampai disekolahnya dan memarkirkan mobil sportnya.
Ayang gue dateng
Anjir pangeran gue ganteng banget
Alba lope you dua truk
Makin ganteng aja si Alba
Begitulah para siswi yang selalu memuji most wanted di HSC tersebut.
Namun Alba tak pernah memperdulikan celotehan dari orang sekitarnya."Woyyy," kaget seseorang.
"Sialan lo. pagi pagi udah ngagetin gue aja, untung gue gak ada riwayat penyakit ginjal." ucapnya dengan kesal kepada temen sekelasnya.
"Jantung geblek bukan ginjal." ucap sahabatnya itu sambil menoyor kepala Alba.
"Tumben most wanted datengnya pagi biasanya loncat tembok dulu hahaha yah ga buh." ucap sahabatnya sambil menyikut teman sebelahnya.
"Iya bener tuh." sahutnya.
"Berisik lo, yang penting gue udah dateng jadi kalian gak perlu banyak bacot." ucap Alba kepada kedua sahabatnya yang bernama Muhammad Nafit dan Subuh.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA [On Going]
Teen Fiction[Budayakan follow, vote, and coment] - ‼️DILARANG BERSIH KERAS UNTUK PLAGIAT!!! - Penasaran dengan ceritanya? Jom baca di part nya - - "Perjalanan hidup itu seperti membaca buku, kau tak akan tau alurnya dan endingnya jika hanya membaca di awal saj...