Happy Reading!
***
Attar melirik jam dipergelangan tangannya dan kini waktunya istirahat, udah pasti Nia sekarang berada di kantin, Attar dengan langkah santai untuk menuju kantin.
Attar memasuki area kantin, kepalanya clingak clinguk mencari seseorang yang ingin ia temui namun tak ingin membuat bencana ataupun untuk membongkar identitasnya.
Setelah beberapa saat akhirnya ia menemukan sosok wanita yang tidak lain adalah Nia.
Terbesit ide jahilnya karena feeling Attar mengatakan bahwa pria yang di maksud berada di kantin ini.
Banyak pekikan histeris yang tertahan, ada juga yang tidak tertahan membuat keributan seantero kantin karena melihat Attar masuk ke arena dengan santai.
Nia yang tidak ambil pusing dengan kehebohan itu justru ia melanjutkan makanannya, ia tidak sadar bahwa yang membuat heboh itu adalah ulah abangnya sendiri.
Nia yang sedang asyik menyatap makanannya tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang dan mencium sekilas pipinya.
"Hallo sayang," bisiknya.
Nia yang kaget bukan kepalang begitu pun dengan kedua sahabatnya, matanya melebar dan tubuhnya menegang aroma maskulin yang sudah ia kenal akrab yang tidak lain adalah milik Attar.
Nia membalikan tubuhnya mendapatkan Attar yang sedang senyum senyum tanpa dosa.
Semua penghuni yang ada di kantin menahan nafas yang tercekat dikerongkongan, mereka tidak percaya pria yang tampan bak dewa yunani memeluk dan mencium Nia di depan umum.
Nia yang emosinya udah sampe diubun ubun siap meluap namun ia tahan karena ia tahu kalo siswa siswi HSC tidak juga mengetahui identitas abangnya itu termasuk Alba, yang tahu hanya Zolin dan Rindi.
Karena kalo Nia meluapkan emosinya takut nanti ia kelepasan dan ia sendiri yang akan membongkar identitasnya, acara marah marahnya ia tahan dan siap meluapkannya jika pulang nanti.
"Ngapain lo kesini" sinis Nia namun Attar hanya nyengar nyengir gak jelas.
"Hey, gak usah emosi gitu dong beby, seharusnya aku yang marah kenapa kamu sekolahnya naik motor?" tanya Attar dengan wajah jahilnya.
"Suka suka gue lah" dumel Nia karena ia muak melihat acting abangnya yang lumayan bagus dan agak menjijikan baginya.
Attar kembali melingkarkan tangannya dipinggang Nia dengan otomatis posisi Nia kini berada dipelukan Attar.
"Aku cuma khawatirin kamu sayang, aku takut nanti kamu kenapa napa" ujar nya lembut namun terlebih terkesan mengejek.
Nia tidak marah jika Attar memeluknya, namun kini posisinya sedang berada dilingkungan sekolah, bayangin gimana respon yang melihat adegan ini termasuk si bad boy Alba and the geng.
"Lebay lo, lepasin!!" ujar Nia namun Attar malah mempererat pelukannya dan membisikan sesuatu kepada Nia dan terlintas dibenak Nia ketika mendengar ucapan dari Attar.
"Shutt diem dek abangnya cuma ingin tau gimana respon cowok yang udah bikin lo jatuh hati, kalo dia emang bener sayang dia pasti nggak akan biarin adegan ini berjalan begitu lama, dia pasti ada disinikan"
"Iya dia ada disini, tidak jauh dari meja ini" Nia balik membisikan abangnya.
Ada benarnya juga kata bang Attar, pikir Nia kalo Alba beneran suka sama dia, Alba pasti nggak ngebiarin adegan live ini secara lama.
Dilain meja seseorang sudah muak melihat adegan romantis didepannya dan sudah tidak dapat menahan emosi.
Brakkk!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA [On Going]
Teen Fiction[Budayakan follow, vote, and coment] - ‼️DILARANG BERSIH KERAS UNTUK PLAGIAT!!! - Penasaran dengan ceritanya? Jom baca di part nya - - "Perjalanan hidup itu seperti membaca buku, kau tak akan tau alurnya dan endingnya jika hanya membaca di awal saj...