Part 3

193 22 3
                                    

VITYO AURIGA RISYA {TEO}

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

VITYO AURIGA RISYA {TEO}


Masa putih abu-abu kami dimulai, Tara dengan dunia sekolahnya dan aku dengan awal baruku.

FYI, aku memutuskan untuk masuk kesekolah khusus laki-laki atau STM karena ketertarikan ku dengan dunia otomotif. kelak aku berencana kuliah sambil menjalankan usaha bengkelku sendiri saat lulus nanti. entahlah, kelihatannya menyenangkan dan keren saja jika bisa menghasilkan uang sendiri di usia yang masih muda.

jujur aku juga terinspirasi dengan kak teo, kakak tara itu benar-benar panutan bagiku.

saat ini dia berkuliah di salah satu Universitas ternama dan mengambil jurusan Bisnis International, setauku dia sedang menjalani masa magang disebuah perusahaan besar. 

kak teo selain cerdas, dia juga anak Band. aku dan tara seringkali menonton penampilannya jika kebetulan band kak teo manggung dihari weekend dan akan mengakhiri hari dengan menghabiskan uang kak teo untuk makan atau pergi ke taman bermain.

ah, aku belum bercerita kenapa kak teo bisa menjadi role models bagiku, di usianya yang masih muda kak teo sudah mampu membangun 2 cafe dan beberapa booth minuman dengan Brand nya sendiri. dia juga mempekerjakan anak-anak jalanan dan anak panti sebagai pegawainya dengan alasan tidak ingin merendahkan harga diri mereka dengan memberi cuma-cuma. baginya memberi pekerjaan akan memberi mereka kepercayaan diri dan semangat untuk berbaur dalam masyarakat. 

kak teo juga tidak pelit ilmu, kak teo sering membantuku belajar tentu setelah mendapat penyiksaan sadis dari tara jika aku tidak juga paham dengan apa yang sudah dia jelaskan.

dua kakak beradik ini memang di anugerahi kemampuan berfikir di atas rata-rata, aku tidak akan mengelak kenyataan bahwa tara juga cerdas.  terbukti dengan peringkatnya disekolah yang jarang sekali bergeser. tara selalu menduduki peringkat 1, bukan di kelas tapi peringkat 1 sekolah alias juara paralel.tara yang terlihat serampangan tapi selalu unggul dalam segala hal. selalu terlihat santai dan tak punya ambisi tapi selalu menjadi saingan berat bagi anak-anak pintar disekolah.dan itu semua sukses membuatku selalu dibanding-bandingkan dengannya oleh guru, menyebalkan memang. tapi aku tidak perduli..

logika darimana jika kita selalu bersama maka kemampuan berfikir kita jadi sama? itu pemikiran yang konyol, ,

aku cukup puas dengan standar rata-rata kelas karna memang aku bukan tipe anak ambisius yang mengejar angka peringkat dikelas,hidupku santai dan menyenangkan. 

Ayahku tidak pernah memaksakan standar penilaian maupun menaruh pengharapan yang terlalu membebaniku. Beliau selalu berpesan untuk menikmati masa mudaku asal tetap menjaga nama baik dan norma yang berlaku. Kita tidak tau masa depan, karna masa muda akan tetap menjadi masa dimana salahpun kita tidak dihakimi, jatuhpun kita tidak akan ditertawakan, menangispun kita tidak akan diremehkan dan gagalpun kita akan tetap dimaklumi.karna kita masih belajar..

Kelak setiap orang punya kesadarannya sendiri untuk mengejar maupun menyamakan langkah dengan orang-orang seusianya saat beranjak dewasa, tidak usah berfikir terlalu jauh dulu. Nikmati saja masamu sekarang, karna tidak akan ada yg bisa kembali mengulang masa ini.

ah,, ,tapi aku hanya anak remaja yang sedang menapaki tangga kecil menuju kedewasaan. Jangan anggap ucapanku sebagai panutan, ini hanya alibiku saja agar tidak harus bersusah-susah belajar keras untuk peringkat dan standar tinggi disekolah.hehehehe..

>>>---<<<

hai readers,please support my work by following my account and voting for this story.

don't forget to leave your comments too..

thanks guys,,,

love you all,,

-Author-


I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now