Part 25

72 11 5
                                    

sean baru saja menjemput teo di bandara setelah menyelesaikan urusan pekerjaannya di luar kota, dan saat ini mereka tengah mengendarai mobil menuju rumah teo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sean baru saja menjemput teo di bandara setelah menyelesaikan urusan pekerjaannya di luar kota, dan saat ini mereka tengah mengendarai mobil menuju rumah teo.

diperjalanan mereka melihat seorang gadis dengan seragam sekolah lengkap tengah berjalan sendirian di atas trotoar dengan wajah sedih.

"itu tara kan yo?"tanya sean

"eh iya, lemes banget pagi-pagi ?  ck,,,"teo berdecak

"paling abis dimarahin nyokap.

ikutin aja bro, gue tau dia mau kemana"jawab teo

"dimarahin?emang tara bikin masalah apa?" tanya sean sambil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan super pelan. karena ini jalanan komplek dan terbilang sepi jadi mereka bisa berkendara pelan tanpa dimarahi pengguna jalan lainnya.

"dia kan lulus seleknas broo, tapi mama nggak kasih ijin tara jadi atlet" jawab teo

"kenapa?bukannya selama ini tante riska support-support aja tara masuk klub taekwondo, ikut banyak kejuaraan juga ngga dipermasalahin kan selama ini?" sean tampak heran 

"iya, cuma mama ngga mau itu dijadiin profesi,mama tu maunya tara kuliah fashion aja biar bisa nerusin butik mama, apa ambil jurusan kedokteran atau yang lain gitu yang lebih lumrah buat cewek. 

kasihan sih, pasti kan nggak gampang juga bisa sampe titik itu. 

tu anak pasti lagi sedih banget, cuma ngga mau ngomong" kata teo

sean hanya manggut-manggut, sean jarang melihat tara sedih. memang gadis itu seperti punya tombol on/off untuk mode ekspresi. lihat saja setelah masuk kedalam toserba tara langsung memasang wajah ceria dan menyapa pegawai toserba dengan senyum mengembang.

teo dan sean menunggu didalam mobil sebentar, tak lama tara keluar dari dalam toserba membawa satu cup mie yang sudah diseduh, sekotak susu coklat dingin dan satu  bungkus kripik pedas.

tara meletakkan belanjaannya di atas meja yang memang di sediakan toserba untuk dine in, sesaat tara hanya memandangi barang belanjaannya dengan tatapan kosong dan menghela nafas lalu menghapus air matanya yang jatuh sendiri dipipinya.

teo dan sean masih mengamati tara dari dalam mobil, tentu teo sangat sedih melihat adik semata wayangnya sedang murung dan bersedih. berharap setelah pulang dari kerja kerasnya dia bisa bertemu dan bersenang-senang dengan adiknya, tapi teo justru disambut dengan wajah murung tara.

Sedangkan sean yang memang sudah mengenal tara sejak tara berusia 11 tahun dan  sangat menyayangi tara seperti keluarganya sendiri  juga merasa sedih melihat wajah murung tara yang biasanya sangat ceria dan enerjik.

tara merebahkan kepalanya di atas meja dan menggunakan lengannya untuk menutupi wajahnya.

teo dan sean akhirnya turun dari mobil dan menghampiri tara, pelan-pelan mereka mendudukan diri di bangku seberang meja tara. dengan lembut teo membelai kepala tara,,

"udah jam berapa ini,kok masih nongkrong disini?mau bolos ya??" tanya teo lembut

tara yang baru saja mendengar suara yang tidak asing ditelinganya langsung menegakkan tubuhnya.

"kak teooo??""tara membelalakan matanya tak percaya bahwa kakaknya sudah pulang.

beberapa minggu ini tara sangat merindukan teo dan merengek meminta teo segera pulang saat melakukan panggilan video. dan teo berniat memberi tara surprise,tapi ternyata tidak sesuai rencana.

tara berhambur memeluk kakaknya, dan kemudian bergantian memeluk sean..

"kakak kok nggak bilang kalo pulang hari ini? aku kan mau ikut jemput, 

ini lagi suami,nggak ngajak-ngajak kalo mau jemput kebandara" omel tara

"surprise donk"jawab teo

"surprise-surprise....bawa apa kek, pake kostum badut kek?kan pas banget kalo kalian pake kostum upin-ipin"canda tara dengan nada sewot, yang membuat teo dan sean terbahak

"tadi belum dijawab, kamu ngapain jam segini masih disini?

mau bolos ya?bilangin mama nih.."ancam teo

"ck,,,bilangin sono biar sekalian di ceramahinnya"jawab tara benar-benar sewot karena seperti di ingatkan dengan masalahnya.

"kenapa sih dek,,? sini kakak peluk dulu"teo hendak meraih tubuh mungil tara untuk dipeluk, tapi tidak jadi karena tara menolak.

"nggak-nggak,,kakak habis perjalanan jauh pasti bau.. aku peluk suami aku aja"

tara memeluk sean dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang sean, teo hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya.

"tolong ajarin dia bersikap sopan sama kakaknya ya adik ipar"kata teo sambil menepuk pundak sean,seanpun tersenyum dan membelai kepala tara yang bersandar di dadanya.

"kalau kamu mau bolos, gimana kalau kita jalan-jalan aja hari ini?"sean tau tara butuh waktu untuk menenangkan diri dan terlepas sejenak dari beban pikiran dan ketatnya peraturan sekolah.

tara menegakkan punggungnya..

"serius kak???mauuuuuu..."kata tara dengan nada merengek, teo tersenyum melihat tara yang sudah sedikit ceria kembali.

"serius, tapi ini seragam kamu ganti dulu nanti ditangkep polisi kalo kamu ketauan kluyuran di jam sekolah" kata teo,, menyetujui ide sean

"beli aja ah, ara ngga mau pulang. atau sini kak, jaket kakak lepas aja" tara menarik lengan jaket sean.

"iya-iya,,sabar ra " seanpun melepas jaketnya dan tara langsung masuk kembali ketoserba untuk pergi ketoilet dan mengganti seragam dengan pakaian olah raganya dan menutupnya dengan jaket sean.

"lets goo" kata tara penuh semangat

mereka bertiga menghabiskan waktu bersama seharian,,

pergi ketaman bermain, nonton di bioskop, makan dan belanja semua yang tara inginkan.

sean dan teo mengkhususkan hari ini untuk tara, menuruti semua kemauan tara, dan berharap tara merasa terhibur dan bisa melupakan kesedihannya.

setidaknya sesaat, tara tidak perlu memikirkan dan mengkhawatirkan hal-hal yang membuatnya tertekan, meski setelah hari ini mungkin pemikiran itu akan tetap kembali dan mengusik hari tara.


>>>---<<<


hai readers, please support my work by following my account and voting for this story.

don't forget to leave your comments too..

thanks guys,,

love you all,,

-author-


I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now