OCEAN KIM {SEAN}
Hari ini aku menjemput tara dari sekolah untuk pulang bersama. setelah melewati satu semester pendidikanku di kelas satu ayah membelikanku sebuah sepeda motor clasic jenis GL PRO BLACK ENGINE, bukan karena ayah tidak mampu memberiku kendaraan yang lebih kekinian. ini karena aku memang sedikit menyukai hal klasik dan retro, sehingga saat ayah menawari ku membeli kendaraan dengan yakin aku menjawab menginginkan jenis motor ini.
butuh sekitar 3 bulan untuk mendapatkan dan memodif motor ini menjadi sesuai keinginanku. mengingat motor ini keluaran lama dan termasuk jenis kendaraan antik dan sulit dicari.
sekitar 10 menit aku menunggu disamping gerbang sekolah tara, tak lama tara terlihat berjalan keluar bersama beberapa rombongan siswa yang memang sudah jadwalnya pulang sekolah.
"oooiiii,,, princess squirell" teriakku
tara menoleh dan langsung memasang wajah jutek
"mana helm gue"todongnya
"jutek banget mbak? aturan saya kali yang kesel nungguin mbak ngga keluar-keluar."ledekku
"iya mas, maaf ya tadi piket dulu.
sesuai aplikasi ya masnya" jawabnya yang sekarang sudah nangkring di jok belakang motorku.
aku mengendarai motorku dengan kecepatan sedang, seperti yang selalu kami lakukan disepanjang jalan kami bercerita dan bercanda tak lupa kegiatan absurd kita saat berada dilampu merah.
yaitu bermain suit,yang mana yang kalah akan dipukul helmnya.
"gunting batu kertas....!!!!" seru kami bersamaan sambil melipat jari kami membentuk senjata khas permainan suit.
setelah sekian kali kalah, akhirnya aku berhasil mengalahkan tara dengan mengeluarkan gunting saat tara mengeluarkan kertas.
" yess...!!!" pekikku, kemudian tanpa ragu memukul helm yang tara kenakan sampai kepalanya tertunduk dan kaca helmnya tertutup sendiri..
PLAAAKKKK...
tiba-tiba tara memukul keras punggungkku.
"dendam lo ya ama gue? "omelnya
aku hanya tertawa sambil meledeknya, gadis ini punya jiwa kompetitif yang tinggi dalam banyak hal, bahkan dalam permainan sederhanapun dia bisa merasa kesal seharian jika dikalahkan beberapa kali saja.
"ka, beli bubble tea dulu yuk" ajaknya
"ke booth kak teo aja ra biar gratis" jawabku
"manusia kaya lo gini nih yang bikin usaha orang bukan maju malah gulung tiker.
gratisan mulu maunya. yaudah ayok, kuy...hahahhaaa"serunya
"ceilah sok nasehatin lo, sendirinya juga tukang palak.
ngga pernah mau rugi.. hahahahaha..."jawabku,,
kami menertawakan kekompakan kami dalam penghematan uang jajan dengan memanfaatkan hubungan pertemanan, persaudaraan maupun hubungan apapun yang menguntungkan. sungguh jika ini bisa dikatakan sebuah bakat, mungkin tara adalah pelopor. pelopor kemerosotan nilai-nilai moral dan sifat bangsa kita yang santun dan serba tidak enakan.kadang gadis ini sering bikin malu, tapi aku sering di untungkan olehnya juga.
biarlah, toh tara tidak pernah benar-benar merampok.
kami terlalu asyik dengan pembicaraan dan gurauan kami, saat melewati sebuah pertigaan tanpa kami ketahui seorang pedagang muncul mendorong gerobak dagangannya dari arah lain. karena kurang fokus, aku kehilangan keseimbangan dan menabrak sisi kiri gerobak hingga membuat gerobak terguling. sementara aku dan tara jatuh ke arah kanan.
BRAAAAAKKKKKK,,,,,,
suara tabrakan cukup keras meskipun aku melaju dengan kecepatan sedang,sesuatu yang terjadi hanya beberapa detik itu sempat menghilangkan fokusku. sehingga beberapa detik kemudian aku baru menyadari bahwa posisiku dengan tara sekarang tidak cukup baik.
kaki kami tertindih motor, dan beberapa orang yang kebetulan berada disekitar kami berlarian untuk menolong kami.
aku hanya mendapat luka kecil dibagian siku, saat aku memastikan keadaan tara aku sedikit terkejut karena tara mendapat luka lebih banyak. dia mendapat luka yang cukup lebar dibagian siku, lutut dan mata kaki karena hanya memakai rok dan bagian betisnya terbuka.
"ra,,lo ngga apa-apa" pekikku panik, meski tara terlihat biasa saja.
"ngga apa-apa. kita punya masalah lain tuh" katanya sambil menunjuk gerobak yang terguling dengan segala isinya yang sudah tersebar di aspal.
dengan dibantu oleh beberapa orang yang ada disekitar sana, aku mengumpulkan isi gerobak dan membawa gerobaknya kepinggir,
aku berjalan menghampiri pria paruh baya yang tidak lain adalah pemilik gerobak yang aku tabrak.
"Bapak nggak apa-apa? Ada yang luka nggak pak? " Tanyaku panik
"Ee,, eenggak dek. Bapak ngga apa-apa" Jawabnya gugup
wajak bapak itu nampak sedikit shock, ekspresi wajah bingung yang sulit di artikan. dia tidak marah tapi juga tidak menampakkan kalau beliau baik-baik saja.
"gimana ra? gue ngga ada duit sekarang?" tanyaku pada tara
" gue juga cuma sisa segini?"tara mengeluarkan sisa uang di sakunya.
"telfon ayah atau mamapapa gih.. kak teo kan magang diluar kota"sarannya
"jangan,, nanti kita kena masalah lagi dirumah ra" jawabku tidak menyetujui saran tara
"terus gimana, kita kan harus ganti dagangan dan biaya perbaikan gerobak bapak itu ka"cerocos tara.
" Lo bawa atm? "Tanyaku
" Nggak bawa dompet gue, gue cuma bawa duit seperlunya aja hari ini soalnya nggak ada kegiatan di klub"jawab tara
"gimana kalo kita,,"ucapaan ku terpotong karena pekikkan tara
"kak sean..!!" serunya sambil melambai heboh ke arah sebuah mobil yang baru saja menepi didepan kami.
akupun mendapat sedikit kelagaan saat melihat siapa yang datang.
>>>---<<<
hai readers,please support my work by following my account and voting for this story.
don't forget to leave your comments too..
thanks guys,,,
love you all,,
-Author-
YOU ARE READING
I LOVE YOU,BUT,,
FanfictionThis is my first story, mohon dukungan dari kalian readers tercinta dengan follow akun mimin, vote cerita mimin dan ramein kolom komentarnya ya.. thanks before, and love you guys.. "Menceritakan tentang hubungan persahabatan antara seorang gadis dan...