MARCO WINNARD ADITYA {MARCO}
Di kelasku belum ada yang benar-benar aku kenal,
meskipun ada beberapa siswa dari SMP yang sama denganku juga bersekolah disini, tapi tidak ada yang benar-benar akrab denganku.
karena tidak ada tara yang pandai membangun koneksi, di awal masa sekolah ini aku sedikit kesulitan memulai pertemanan dan lebih banyak diam di bangku yang aku pilih.
hari itu aku duduk sendirian di baris ketiga,disamping jendela kelas. sebuah spot terbaik untuk melamun dan memantau situasi diluar kelas. saat bell tanda pelajaran dimulai seorang anak berlari masuk kekelas dengan terburu-buru lalu memandang sekeliling kelas. kemudian tanpa ragu dia berjalan kearahku dan mendudukkan diri dibangku kosong disampingku.
"Huhhh,, tepat waktu"pekiknya
aku masih heran siapa anak ini, aku bahkan tidak pernah melihatnya sepanjang masa orientasi sekolah. aku hanya memandangnya dengan tatapan bingung
"apa dia anak yang tinggal kelas?"batinku
"marco,, siapa nama lo?"tanyanya sambil mengulurkan tangan padaku
"Raka" jawabku menerima uluran tangannya
"oke bro, kita sebangku ya.. gue anteng kok orangnya"katanya sambil tersenyum lalu mengeluarkan buku dari tasnya.
sekilas karakter anak ini mirip tara,supel, cuek,dan to the point.
bedanya marco tak secerdas tara, marco bahkan sering meminjam kamusku hanya untuk dijadikan bantal tidur saat pelajaran yang tidak dia minati berlangsung, dia juga sering menghilang dipertengahan jam olah raga hanya untuk pergi lebih dulu kekantin agar tidak mengantri, aku juga kadang memergokinya merokok dibelakang sekolah.
Memang kami makin dekat, selama di lingkungan sekolah kita selalu bersama. tetapi meskipun marco anak yang bandel dan slengek'an tak sekalipun marco mencoba mempengaruhiku untuk mengikuti kenakalannya.
meskipun pada akhirnya aku sendiri yang penasaran dan sesekali ikut merokok.
kami berteman se wajarnya, belajar, kekantin, nongkrong bersama, membicarakan ini itu bahkan membicarakan lawan jenis.
konyol memang, mengingat pada usia ku sekarang mungkin beberapa anak sudah memulai cinta pertamanya.
begitupun marco yang bercerita sudah beberapa kali memiliki pacar cinta monyetnya, sedangkan aku yang masih polos ini, yang sepanjang waktu bersama tara, menghabiskan hari bersamanya.
tanpa disadari aku melewatkan 3 tahun awal puberku tanpa tau apa-apa.
kurasa tara benar, jika kita terus bersekolah ditempat yang sama mungkin rutinitas kita masih sama.kita akan terus bergantung dan tak tau apa-apa.
tanpa sadar aku menertawakan ingatanku sendiri tentang keinginan tara yang sempatku tolak.
saat tara mengatakan akan sulit punya pacar jika kita sering bersama membuatku mulai berfikir.
mungkin kedekatan kita selama ini dianggap lebih oleh orang lain, sehingga tak ada tokoh lain yang berniat masuk diantara aku dan tara. dulu aku merasa cukup, cukup dengan tara saja aku bisa melewati apapun.
aku terlalu nyaman sampai tidak peduli dunia luar dan orang baru mungkin bisa memberiku banyak cerita dan inspirasi hidup. pemikiran yang baru ku sadari setelah berpisah dengan tara.
meski sesekali aku masih merasa kesepian tanpa tara disekitarku..
tapi semua berjalan baik, aku bertekad menjadi lebih baik sekarang.
serius belajar dan mendapat hasil belajar yang baik.
yeaahh, aku tidak akan berharap banyak. setidaknya menduduki peringkat 10 besar dikelas bukankah sudah lumayan untuk kerja otakku yang malas ini kan.. :)
>>>---<<<
hai readers,please support my work by following my account and voting for this story.
don't forget to leave your comments too..
thanks guys,,,
love you all,,
-Author-
YOU ARE READING
I LOVE YOU,BUT,,
FanfictionThis is my first story, mohon dukungan dari kalian readers tercinta dengan follow akun mimin, vote cerita mimin dan ramein kolom komentarnya ya.. thanks before, and love you guys.. "Menceritakan tentang hubungan persahabatan antara seorang gadis dan...