Chapter 7

535 45 3
                                    

Berjam-jam berlalu dan kini langit yang tadinya masih cerah berubah menjadi gelap dan keadaan Winwin juga masih sama dikunci dikamarnya sendiri.

Dengan keadaan Winwin yang jangankan memasukkan makanan kedalam perutnya,  setetes air saja tidak ada sama sekali masuk melewati kerongkongannya.

Winwin kini sedang ada di atas tempat tidur dengan posisi tidur. dimana dirinya merasakan pusing, badannya yang terus mengeluarkan keringat dingin dan juga perutnya yang terasa cukup nyeri.

"Hebat juga gue dari pagi sampai sekarang malam dengan keadaan yang belum ada makan sama sekali dan belum pingsan juga" kata Winwin sambil memegangi perutnya

Sakit maag yang dialami Winwin bukanlah sakit maag kronis dan juga telat makan bukanlah hal yang jarang terjadi kepadanya, sudah cukup sering dia Merasakannya.

Mansion Lee
dirinya cukup sering telat makan dikarenakan tidak ingin sampai ketinggalan bis ke sekolah dan juga saat dirinya yang baru diberi makan pada malam hari.

Jepang
Dirinya juga cukup sering telat makan dikarenakan Kuliah dan juga harus bekerja pagi, siang, malam jika ingin mendapatkan uang untuk bertahan hidup di sana.

Winwin menjadi cukup tangguh menahan rasa sakit diakibatkan telat makan namun jika selama ini terlambatnya Winwin tidak yakin dirinya masih bisa menahannya dan tetap menjaga kesadaran.

"Ah shitt! Gue udah gak tahan lagi, perut gue sakit banget"

"Gue betul-betul harus memasukan makanan dan minuman juga obat ke dalam perut gue sekarang juga"

Winwin bangkit dari posisinya yang tadinya tertidur menjadi berdiri, dirinya berjalan mendekati pintu kamar, dirinya ingin mencoba sekali lagi berteriak memaksa para pekerja Jaehyun entah itu maid ataupun bodyguard untuk membukakan pintu kamarnya.

namun baru beberapa langkah dirinya yang tadinya memang sudah pusing malah berkali-kali lipat bertambah pusing. Tubuhnya linglung dan pandangannya menggelap.

***********************

Jaehyun kini sedang  berada di perusahaan atau lebih rincinya kini dirinya sedang berada di ruangannya. Sibuk memeriksa dan memberikan tanda tangan di berpuluh-puluhan berkas yang terdapat di atas meja kerjanya.

Jaehyun yang sangat fokus dengan berkas-berkasnya kini sedikit terganggu saat terus menerus merasakan hand phonenya bergetar dari balik saku celananya.

Jaehyun mengambil hand phonenya yang terdapat di balik saku celananya, dirinya mengernyit saat melihat panggilan dari mansionnya.

Dengan segera Jaehyun mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo"

"Tuan"

"Iya, ada apa menghubungi saya? Tanya Jaehyun saat mendengar suara maid di mansionnya.

"Nyonya Winwin pingsan Tuan, Wajah Nyonya pucat dan juga penuh keringat tuan" Kata Maid dengan panik.

"Ohh, Jadi ngapain hubungi saya" ucap Jaehyun

"Emangnya ada hubungan apa dia pingsan dengan saya" lanjut Jaehyun

"Jangan pernah lagi hubungi saya buat nyampain hal gak berguna kayak gini lagi, jika anda tidak ingin saya pecat" pesan juga ancam Jaehyun kepada maid itu.

Jaehyun menutup sambungan telepon dan kembali sibuk dengan berkas-berkasnya yang  tersisa beberapa lagi untuk dirinya selesaikan.

***********************

Jaehyun masuk kedalam Mansion, menaiki berpuluh-puluh anak tangga menuju kamar Winwin yang terletak di lantai dua mansion.

Jaehyun membuka pintu kamar Winwin dan dirinya langsung di sambut dengan tatapan setajam silet dari Doyoung.

MY DESTINY {JAEWIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang