Chapter 14

403 40 13
                                    

Winwin yang sudah benar-benar kehabisan kesabarannya segera beranjak pergi dari ruang tamu meninggalkan Soyooung dan Jaehyun disana.

Dirinya berlari menuju kamar miliknya, begitu sampai Winwin segera masuk kedalam kamarnya, menutup pintu kamarnya dengan cara dibanting dengan keras lalu menguncinya.

Klotak

Suara benda jatuh

Winwin menjatuhkan semua benda-benda yang terdapat di meja riasnya kelantai guna melampiaskan rasa kesalnya yang disebabkan diruang tamu tadi Soyooung terus saja menghujami dirinya dengan perkataan tajam yang begitu menusuk hati.

"Kami baru bertemu hari ini, dia enggak tau apa-apa mengenai gue, tapi berani-berani dia menilai gue bahkan membanding- bandingkan gue dengan Taeyong" ucap Winwin mulai meluapkan amarahnya yang sendari tadi dia tahan.

"Disana gue dibandingkan dengan Taeyong oleh Nyonya Yoona disini gue dibandingkan Dengan Taeyong oleh Nyonya Soyooung, haha gue udah kena doble kill sekarang tinggal nunggu triple kill aja" ucap Winwin sambil tertawa paksa.

Winwin terus meluapkan semua rasa kesal, amarahnya, ketidak sukaannya dan  begitu dirinya sudah merasa puas juga mulai sedikit lega, tubuhnya mulai merosot ke bawah.

Winwin duduk dilantai, menyandarkan tubuhnya ke dinding yang terdapat dibelakangnya sambil meluruskan kedua kakinya.

" Apakah gue seburuk itu, sampai-sampai gue enggak pernah menang kalau dibandingkan dengan Taeyong" ucap Winwin pelan sebelum akhirnya dirinya tertidur akibat lelah  meluapkan emosinya dan juga ditambah dirinya yang memang kurang tidur.

.................................

"Kata-kata tajam yang mom sebut ceramah itu udah kelewat batas" ucap Jaehyun kepada Soyooung.

Ekspresi wajah Soyooung berubah masam kala mendengar perkataan sang putra, Soyooung menatap kesal putra tersebut.

"Kelewat batas kamu bilang, mom ceramahi istri kamu itu masih di porsi sewajarnya ya Jef" ucap Soyooung tidak terima.

"Memberikan pandangan sinis, memarahi bahkan membanding-bandingkan itu udah enggak bisa dibilang wajar mom" balas Jaehyun.

"Itu wajar dan istri kamu emang pantes digituin, siapa suruh punya kelakuan buruk, masak dia enggak menjalankan tugas dan  perannya sebagai istri dan Ibu sambungnya Eric dengan baik, kan enggak banget kamu nikahi itu istri kamu" balas Soyooung merasa dirinya benar.

Jaehyun mendudukkan dirinya di sofa, memejamkan matanya sambil memegang kepalanya yang mulai terasa pusing diakibatkan dirinya yang harus menyaksikan ibunya yang memarahi istrinya ditambah lagi dirinya yang lagi-lagi harus kalah jika sudah berdebat dengan ibunya tersebut.

Soyooung yang sudah puas mencemooh istri sang putra tercintanya, mengeluarkan handphone dari tas mewah yang ditentengnya kala datang berkunjung ke Mansion Jaehyun.

"Kemasi semua barang-barang saya sekarang juga, minta supir untuk mengantarkannya ke Mansion Tuan muda" ucap Soyooung sebelum akhirnya mengakhiri panggilan.

Jaehyun segera membuka matanya, menatap momnya dengan pandangan bertanya kala mendengar pembicaraan mom nya dengan orang yang ditelpon.

"Mulai hari ini dan seterusnya Mom akan tinggal di Mansion kamu biar Mom bisa  mengawasi dan juga mendidik istri kamu cara menjadi istri dan ibu sambung yang baik dan benar" ucap Soyooung paham akan tatapan yang ditunjukkan Jaehyun kepadanya.

Jaehyun yang mendengar Jawaban Soyooung seketika berkali-kali lipat semakin bertambah pusing saja. dirinya yakin seratus persen tidak lama lagi perang dunia ketiga akan terjadi di Mansion miliknya.
....................

Langit yang tadinya terang kini berubah menjadi menjadi gelap

Tok Tok Tok

Jaehyun berdiri didepan pintu kamar Winwin mengetuk pintu kamar Winwin, Winwin terbangun dari tidurnya kala mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Orang gila dari anta beranta mana yang ngetuk pintu kamar gue di jam segini" ucap Winwin dengan kesal sambil melihat jam berukuran sedang yang tergantung di dinding kamarnya.

Winwin beranjak berdiri, berjalan menuju pintu kamarnya, menarik gagang pintu nya guna membukakan pintu untuk sang pengetuk.

Ekspresi wajah berubah masam dan juga rasa kesal yang berkali-kali lipat bertambah kini tengah dialami Winwin kala dirinya melihat Jaehyun lah sang pengetuk pintu kamarnya.

"Mau apa lo, ngapain ngetuk-ngetuk pintu kamar gue dijam segini, ganggu orang tidur aja lo" ucap Winwin marah juga kesal kepada Jaehyun.

"Tujuan saya kemari, Pertama-tama saya mewakili mom saya meminta maaf kepada kamu untuk ucapan-ucapannya yang kurang mengenakan ke kamu" ucap Jaehyun menjelaskan salah satu tujuannya.

Winwin dibuat luar biasa dasyat terkejut bahkan hampir tidak mempercayai pendengaran nya sendiri kala mendengar Jaehyun meminta maaf kepada dirinya.

Seorang Lucifer Jaehyun yang begitu dingin, memiliki emosi yang kurang stabil dan bahkan tidak segan-segan bertindak kasar kini tengah meminta maaf kepada dirinya.

"Kamu bisakah memaafkan mom saya" tanya Jaehyun.

"Hmm ya, iya gue maafin mom lo, jadi  lo silahkan pergi dan tinggalkan kamar gue sekarang juga Karna gue mau kembali tidur" ucap Winwin mengusir Jaehyun.

Winwin yang selesai berucap hendak menutup pintu kamarnya kembali namun Jaehyun malah menghalanginya dengan kakinya.

Winwin yang tadinya sudah agak adem karna mendengar permintaan maaf Jaehyun malah kembali menjadi panas dikarenakan Jaehyun yang menahan pintunya.

"Lo mau apa lagi sih, kan udah gue bilang gue maafin Mom lo" ucap Winwin sedikit menaikan nada suaranya.

"Saya kekamar kamu bukan cuma mau menyampaikan itu aja" ucap Jaehyun.

"Is nyebelin banget sih lo, ya udah cepat lo ngomong apa lagi yang mau lo omongin sama gue" ucap Winwin yang sudah kelewat kesal.

"Mom saya memutuskan mulai hari ini dan seterusnya akan ikut tinggal bareng kita tiga di Mansion ini" ucap Jaehyun memberitahukan kepada Winwin.

Winwin merasa dirinya seperti kesambar petir sekarang kala mendengar dirinya kini akan tinggal satu atap dengan mama mertuanya tersebut.

"Maka dari itu mulai hari ini dan seterusnya kamu bakal tidur dikamar saya, saya tidak ingin sampai Mom saya tau kita pisah ranjang" lanjut Jaehyun.

Winwin yang mendengar lanjutan perkataan Jaehyun seketika lemas tidak berdaya. Winwin terduduk dilantai sambil tertawa hambar.

Batinnya menjerit meminta bahkan memohon kepada Malaikat pencabut nyawa untuk mencabut nyawanya hari ini juga di saat ini juga.

MY DESTINY {JAEWIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang