Chapter 8

498 35 2
                                    

Sinar matahari memaksa masuk dari cela jendela, mengusik Winwin yang sedang tidur terlelap mau tidak mau membuka paksa kedua matanya.

Mengedipkan kedua matanya berulang kali untuk menghasilkan pandangan yang jelas.

Winwin menoleh kesamping, melihat bekas infus yang terdapat ditangannya membuat dirinya kembali teringat yang terjadi semalam.

Dimana dirinya yang dibiarkan untuk tidak makan dan minum sedikitpun yang berakhir dirinya pingsan dan bangun-bangun dirinya sudah langsung di sambut dengan ejekan Jung Jaehyun.

Teringat apa yang terjadi semalam membuat Winwin kesal dan kembali mengumpat dan menyumpahi Jaehyun di dalam hatinya.

"Ah Shitt" kata Winwin sambil memegang kepalanya.

"Ck, gue tadi malam makan udah, minum obat udah sampai diinfus juga udah"

"Tapi sakit di kepala sama perut gue kenapa gak hilang - hilang juga"

Winwin mengambil segelas air putih yang terdapat di meja samping dan mulai meminum nya hingga habis.

Harap - harap setelah meminum segelas air, rasa sakit yang masih tersisa pada kepala dan perutnya sedikit banyaknya dapat bisa berkurang.

"Aish Gue lapar, mau turun kebawah buat makan takutnya itu Lucifer masih ada di bawah"

"Ah molla, lebih baik gue lanjutin tidur aja"

Beberapa jam kemudian berlalu, hari yang tadinya masih pagi berubah menjadi siang dan kini Winwin sedang menuruni puluhan anak tangga menuju ruang makan.

Sehabis selesai merapikan kamarnya dan juga membersihkan dirinya, sesampainya di ruang makan Winwin langsung duduk di salah satu kursi.

Para pelayan langsung berdatangan, mengantarkan berbagai jenis makanan, minuman dan juga buah-buahan.

Winwin mengucapkan terima kasih kepada para pelayan yang mengatakan makanan,dan kemudian mulai menikmati makanan yang disediakan.

Baru beberapa sendok makanan yang dilahapnya, tiba-tiba saja Winwin melihat  kedatangan Eric ke ruang makan yang ternyata baru sehabis pulang sekolah.

Pelayan sudah bersedia menarik kursi dimana biasanya Eric duduk, namun Eric bukananya malah duduk di kursi miliknya.

Eric malah memilih duduk di kursi yang berada di samping Winwin, hal ini membuat semua pelayan yang berada di sana terkejut.

Bagaimana para pelayan tidak shock, Eric selama sebulan ini tidak pernah mau duduk bersampingan dengan Winwin namun tiba-tiba saja dirinya berinisiatif duduk di samping Winwin.

Ditambah Eric itu sebenernya jangankan untuk berbicara, duduk di samping orang yang dianggap dirinya asing saja sudah enggan.

Hal itu juga diterapkan Eric kepada Taeyong kekasih Daddy nya.
Selama Taeyong dan Jaehyun  berpacaran kurang lebih 2 tahun.

Eric sama sekali tidak pernah yang namanya berbicara apalagi duduk di samping Taeyong.

Winwin hanya melihat sebentar Eric yang duduk di samping, kemudian dirinya kembali melanjutkan menyendok makanan ke mulut nya.

Beberapa saat kemudian Winwin yang sendari tadi makan dengan keadaan tenang tiba-tiba saja merasa terusik.

Dirinya merasakan sendari tadi orang yang berada di samping nya selalu melirik-lirik dan sesekali memperhatikan dirinya.

Winwin yang sudah merasa sangat risih di lirik-lirik terus memutuskan menoleh ke samping dan menatap orang yang sendari tadi memperhatikannya.

"Yak bocah bukannya makan malah ngelirik-lirik gue, ngapain Lo dari tadi ngelirik-lirik gue?" Tanya Winwin

"Kegeeran, orang dari tadi makan juga malah dituduh ngelirik-lirik" Jawab Eric dengan wajah datarnya

Semua orang yang di sana sekali lagi kembali dibuat terkejut oleh Eric dan kali ini Winwin juga ikut terkejut dibuatnya.

Bagaimana Winwin tidak mau ikut merasa terkejut. selama sebulan ini, Winwin sudah cukup sering kali mencoba berbicara dengan anak suaminya ini.

Namun dirinya sering sekali di abaikan oleh Eric saat ingin memulai percakapan dan jika Dewi Fortuna sedang berpihak kepada nya

Eric akan menanggapi ucapannya dengan anggukan dan jangan lupa dengan ekspresi wajahnya yang datar.

Winwin segera menghilangkan keterkejutan nya dan mulai membalas perkataan anak tirinya tersebut.

"Kegeeran Lo bilang bocah, mana ada gue kegeeran, kan emang betul Lo dari tadi ngelirik-lirik gue"Jawab Winwin tidak terima di bilang kegeeran.

"Bukti, apakah kamu punya bukti kalau saya melirik-lirik kamu Nyonya Jung? Jawab Eric kepada Winwin dengan pertanyaan.

Winwin yang mendengar jawaban Eric yang berupa pertanyaan itu seketika bingung, Bukti? Bagaimana  pula caranya dirinya ngasih bukti kalau dari tadi anak tirinya ini emang betul adanya ngelirik-lirik dia.

Winwin menggunakan otaknya untuk memikirkan bagaimana menjawab pertanyaan Eric setelah beberapa saat kemudian Winwin mendapatkan jawaban nya.

"Maid, Maid yang ada disini bisa menjadi bukti,kalau Lo bocah dari tadi itu emang ngelirik-lirik gue" Jawab Winwin dengan percaya diri.

"Baiklah" jawab Eric sambil mengangguk- anggukan kepalanya.

Eric segera memanggil Maid yang ada di samping nya dan mulai bertanya.
"Apakah kamu melihat saya ada melirik Nyonya Maid"

"Tidak ada Tuan Muda, anda sendari tadi hanya fokus kedepan sambil menyantap makanan anda" jawab Maid.

"Baiklah kalau begitu, kamu bisa kembali ketempatmu"

Maid yang mendengar itu segera membungkuk kan badan kemudian kembali ke posisi nya.

"Sudah dengar, makanya jadi orang itu jangan mudah kegeeran Nyonya Jung terhormat"

Winwin yang mendengar perkataan anak tirinya seketika menatap kesal Eric.Winwin kemudian mengalihkan pandangannya terhadap Maid yang ditanyai Eric tadi.

Menatap sebentar Maid tersebut dengan tatapan tajam sebelum akhirnya kembali melanjutkan acara makannya yang terganggu karena Eric tadi.

MY DESTINY {JAEWIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang