Sementara sang kepala sekolah disibukan menghubungi. Winwin berjalan mendekat ke arah Kun, mendekatkan wajahnya ke kuping Kun dan mulai membisikan apa yang ingin dikatakan nya.
"Pergi ke ruang cctv, dan dapatkan salinan rekaman cctv yang berada di area belakang sekolah"
"Saat lo sudah mendapatkan nya segera kirimkan kepadaku, dan kembalilah kemari lagi kun"
Kun yang mendengar bisikan Winwin yang berisi perintah itu, mengangguk-angguk mengerti sebagai jawaban atas perintah yang diberikan.
Kun pun beranjak pergi meninggalkan ruang kepala sekolah tersebut. Winwin menatap sebentar kepergian Kun sebelum akhirnya melirik ketiga bocah pembuat kegaduhan.
.
.
.
Pintu terbuka menampakkan Kun yang kembali memasuki ruangan kepala sekolah setelah beberapa saat yang lalu pergi. Kun berjalan mendekat ke arah Winwin."Sudah kau dapatkan Kun" tanya Winwin sambil melihat Kun.
"Sudah Nyonya" jawab Kun mantap.
"Baguslah, kau duduk lah di Sofa itu, biar yang lainnya gue yang urus" ujar Winwin sambil menunjuk sofa yang dia maksud.
Winwin memilih mengeluarkan handphone dari saku celananya. Menekan play dan mulai menonton sebuah video.hasil rekaman cctv area belakang sekolah yang baru saja di dapatkannya dari Kun, sampai selesai sembari menunggu.
.
.
.
Maafkan saya kepala sekolah, saya tidak bisa membawa file rekaman yang anda minta, file nya tiba-tiba saja menghilang" ucap sang petugas cctv dengan wajah penuh penyesalan.Winwin yang mendengar perkataan sang petugas cctv segera menatap para orang tua masing-masing dari ketiga bocah tersebut. Dapat Winwin lihat mereka bertiga memberikan tatapan meremehkan kepada Winwin tidak lupa dengan senyum smrik.
Winwin sama sekali tidak terpengaruh dengan tatapan meremehkan yang diberi Kepada dirinya. Bukannya marah atau kesal, Winwin malah tertawa kecil dimana tawa tersebut sangat terkesan mengejek.
Dirinya sudah bisa menebak para orang tua pelaku akan berusaha melepaskan anak mereka dari masalah yang dibuatnya dengan menyuruh bawahan mereka untuk menghilangkan barang bukti.
Setelah puas menertawakan metode lama yang digunakan para orang tua dari kalangan atas. Winwin mengeluarkan handphone nya, memutar video dimana di dalam video tersebut dapat terlihat jelas ketiga bocah tersebut membully Eric secara verbal dan non verbal.
Sehingga terbukti lah sudah bahwa Eric adalah korban, ketiga temannya yang merupakan pelaku terbukti bersalah dan berakhir ketiga pelaku di keluarkan dari sekolah.
Para orang tua pelaku tidak dapat melakukan apapun untuk menyelamatkan anaknya dari hukuman yang akan mereka terima.
Mereka sadar betul telah salah memilih lawan. Yang mereka lawan adalah istri dari seorang Jung Jaehyun, pengusaha tersukses, terkaya, dan yang paling berpengaruh di dunia untuk saat ini.
Yang tidak akan segan-segan menghancurkan siapapun itu yang berani-beraninya menghalangi jalannya, melawan dirinya juga tidak patuh akan perintahnya.
🍑🐥
Winwin kini didalam mobil dengan dirinya yang duduk di kursi belakang sedangkan di kursi depan terdapat Kun yang sedang mengendarai mobil menuju Mansion Jaehyun.
Winwin menatap Eric yang masih terlelap di dalam pangkuannya, Merapikan rambut Eric yang menutupi wajahnya. Winwin dibuat kembali meringis melihat luka-luka yang terdapat ditubuh Eric.
Panik, marah, tidak terima, juga kasihan, Perasaan inilah yang terus bercampur aduk memenuhi diri Winwin sendari tadi.
Winwin merasa bingung juga aneh dengan hasil dari berbagai macam perasaan yang dirasakannya bercampur aduk setelah melihat keadaan Eric yang penuh memar juga luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY {JAEWIN}
Fiksi PenggemarSetelah 2 tahun lamanya pasca Winwin kabur dari mansion, tiba-tiba saja Bodyguard orang tuanya menemuinya, menarik paksa dirinya kembali ke mansion. Sesampainya dimansion ayahnya memberitahukan bahwa hari ini merupakan hari pernikahan Taeyong namun...