Winwin kini tengah berjalan-jalan tanpa arah dan tujuan. Winwin hanya terus melangkahkan kakinya didalam Mansion dengan pandangan yang lurus ke depan.
Sudah seminggu sejak pertemuan dan percakapan antara dirinya dan Yuta. Namun rasa penasaran dan juga bingung yang ditinggalkan Yuta kepadanya masih saja menghantui dirinya.
Pikirannya sudah sangat kacau balau bak kapal pecah, membuat dirinya tidak sadar bahwa kini dirinya sudah berada di lantai 3 Mansion utama milik Jaehyun.
Beberapa kali, hanya beberapa kali saja Winwin pernah menginjakkan kakinya di lantai 3. Alasannya, Karna Winwin mendapatkan informasi bahwa tidak ada yang istimewa dilantai 3.
Lantai 3 Mansion ini hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan dan para pekerja yang bekerja di Mansion ini tidak menyarankan Winwin untuk berkunjung.
Curiga, Winwin sempat curiga, namun hanya sedikit, sehingga Winwin yang pada dasarnya sebenarnya orang yang bodoh amat. memutuskan hanya mengiyakan dan mengikuti saran yang diberikan untuk tidak datang berkunjung ke lantai 3.
Winwin kini berdiri diam tepat di depan pintu besar berwarna putih bercampur emas.
Penasaran, Winwin sudah lama merasa penasaran akan bentuk dan isi dari balik pintu yang kini sedang dia tatap.Namun apa daya, saat ingin memuaskan rasa penasaran tiba-tiba saja Jung Jaehyun datang menghampiri nya. menariknya menjauh dari pintu tersebut, dirinya dimarahi habis-habisan bahkan sampai di ancam akan dihukum jika berani mencoba-coba untuk masuk ke dalam ruangan berpintu putih bercampur emas itu.
Winwin melirik ke berbagai penjuru arah guna mengecek apakah ada orang lain selain dirinya yang juga berada di lantai 3 Mansion.
Dirasa sudah aman, Winwin tanpa berlama-lama lagi langsung bergegas membuka pintu ruangan tersebut.
Gelap itulah kesan pertama Winwin begitu berhasil masuk kedalam. Ruangan yang dimasuki dirinya saat ini begitu gelap, jendela kamar tertutup rapat oleh gorden. Lampu juga tidak menyala untuk menerangi ruangan.
Dengan hati-hati Winwin meraba-raba dinding guna menemukan saklar lampu ruangan tersebut. Karna ruangan tersebut benar-benar gelap sekali sampai-sampai Winwin kesulitan untuk melihat.
Begitu menemukan saklar lampu tanpa berlama-lama lagi Winwin langsung menekan saklar lampu tersebut, dan cahaya lampu berwarna putih yang tidak begitu terlalu terang langsung menyinari seluruh ruangan tersebut.
Begitu lampu sudah menyala, akhirnya Winwin mengetahui bahwa ruangan yang dimasukinya sekarang ternyata sebuah kamar berukuran besar, interior kamar ini sangat luar biasa indah, sehingga membuat kamar terasa sangat megah dan elegan.
Kamar ini layaknya dikatakan kamar seorang untuk seorang Ratu. Karna selain didukung oleh interior kamar yang indah. Aroma bunga rose yang sendari tadi menusuk Indra penciuman Winwin kala memasuki kamar ini semakin mendukung kamar ini memang dibuat untuk seorang Ratu.
Winwin mengitari kamar tersebut, dirinya tidak henti-hentinya berdecak kagum akan benda-benda yang dia lihat. Sampai saat pandangannya mengitari dinding kamar tersebut Winwin tertegun.
Foto-foto yang tergantung di dinding kamar tersebut membuatnya tertegun, rasa-rasanya jiwanya seperti terlepas dari tubuhnya begitu melihat foto-foto tersebut.
Winwin dengan langkah yang sedikit tertatih-tatih berjalan mendekat ke arah salah satu dari sekian banyak foto yang tergantung disana.
Mengucek-kucek matanya, menggelengkan kepala bahkan sampai menampar kuat pipinya dengan tangannya sendiri sudah dilakukan Winwin. Guna memastikan kalau yang dilihatnya memang nyata dan benar bukan hanya sekedar ilusi ataupun halusinasi
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY {JAEWIN}
FanfictionSetelah 2 tahun lamanya pasca Winwin kabur dari mansion, tiba-tiba saja Bodyguard orang tuanya menemuinya, menarik paksa dirinya kembali ke mansion. Sesampainya dimansion ayahnya memberitahukan bahwa hari ini merupakan hari pernikahan Taeyong namun...