Winwin mulai membuka kedua matanya kala merasakan sedikit kesusahan untuk bergerak kesana kemari dan betapa alangkah terkejutnya dirinya mengetahui penyebabnya.
Jaehyun memeluk Winwin dari belakang. Lengan kekar Jaehyun melingkar dengan sangat sempurna di pinggang Winwin. Jaehyun memeluk Winwin begitu erat sehingga membuat Winwin kesusahan untuk bergerak.
Winwin melirik Jam yang tergantung di dinding kamar Jaehyun atau lebih tepatnya kini kamar milik mereka berdua. Dapat Winwin lihat jam kini menunjukkan pukul 05.30.
Winwin menggunakan berbagai cara dan teknik guna melepaskan diri dari rengkuhan Jaehyun namun tidak ada satupun cara yang membuahkan hasil.
Akhirnya Winwin memutuskan untuk membangunkan dengan cara mengguncang tubuh Jaehyun. Namun bukannya bangun, Jaehyun malah memeluk Winwin lebih erat lagi bahkan sampai membuat Winwin jadi sulit untuk bernapas sangking eratnya.
"Jaehyun bangun!" Ucap Winwin kesal sambil memukul tangan Jaehyun yang melingkar di pinggangnya.
"Mmmm, lima menit lagi, saya masih ngantuk" ucap Jaehyun dengan mata yang masih tertutup dan masih dengan memeluk Winwin.
"Serah lo, mau bangun lima menit lagi atau sekalian enggak usah bangun lagi itu terserah lo, asalkan lo stop buat meluk gue seerat ini sampai-sampai gue susah napas" ucap Winwin yang sudah semakin bertambah kesal.
Winwin yang tidak melihat adanya tanda-tanda Jaehyun yang akan melepaskan dirinya akhirnya memutuskan untuk menabrakkan punggungnya dengan cukup keras ke bagian depan tubuh Jaehyun.
Aksi Winwin tersebut sukses membuat Jaehyun membuka kedua matanya diakibatkan terusik dengan apa yang diperbuat Winwin.
"CK, sebegitu bencinya kamu sama saya sampai-sampai buat kamu enggak betah lama-lama saya peluk" ucap Jaehyun yang sedikit tersinggung akan tingkah juga aksi Winwin yang sendari tadi ingin melepaskan diri dari pelukannya.
'Benar, kemana aja Lo selama ini masak baru sadar sebenci apa gue sama lo, jadi sekarang lo stop meluk gue'
Itu adalah kalimat yang ingin diucapkan Winwin guna membalas perkataan Jaehyun namun melihat Ekspresi wajah Jaehyun yang kembali seperti semula 'datar dan terkesan dingin' ditambah dirinya yang lagi emang tidak ingin mencari perkara dengan Jaehyun membuat Winwin akhirnya mengurungkan niatnya.
"Tidak, walaupun lo itu suka banget menghukum gue yang entah itu yang di kurung, enggak dikasih makan, di tampar bahkan yang terakhir kali lo nyekik gue tapi itu semua enggak buat gue benci lo kok" ucap Winwin dengan ekspresi wajah juga tawa yang terkesan dipaksakan.
"Hmm, jadi sebenarnya kamu kenapa sampai-sampai udah kaya cacing kepanasan buat berhenti saya peluk" tanya Jaehyun masih dengan ekspresi wajah yang belum melunak juga.
''kira-kira berdosa enggak ya gue kalau mukul kepala si Lucifer Jaehyun ini pakai Vas bunga" batin Winwin bertanya sambil melirik vas bunga yang berada di meja.
"Gue mau kedapur buat masak sarapan buat kita semua, jadi please lepasin gue sekarang" ucap Winwin dengan sedikit bumbu memohon.
"Kamu masak?! No no no, biar koki aja yang masak, kalau kamu yang masak yang ada kita semua nanti masuk rumah sakit"ujar Jaehyun dengan watadosnya
Luar biasa emosi dan kesal itulah yang kini dirasakan Winwin. Bagaimana tidak Jaehyun baru beberapa saat yang lalu mengatainya cacing kepanasan dan sekarang Jaehyun malah meremehkan kemampuan memasaknya.
"Fiks Win begitu lo udah bebas segeralah ambil Vas bunga itu dan lemparkan ke kepala ini Lucifer, tenang aja masalah dosa itu urusan belakangan" batin Winwin mengingatkan sambil kembali melirik Vas bunga yang berada di atas meja.
"YAK! Berani-beraninya lo ngeremehin kemampuan memasak gue sedangkan lo sendiri pernah ngerasain masakan gue juga enggak" ucap Winwin sambil menatap sengit jaehyun.
"lepasin gue sekarang, pokoknya sarapan kali ini harus gue yang masak, biar kita buktikan masakan gue bisa bikin kita semua masuk rumah sakit apa enggak" ucap Winwin sambil memukul dada Jaehyun dengan brutal.
Jaehyun menarik tangannya dari tubuh Winwin kala merasakan sedikit sakit akibat pukulan Winwin yang cukup brutal pada tubuhnya.
Winwin segera beranjak berdiri begitu terlepas dari rengkuhan Jaehyun."Gue kedapur dulu, awas kalau gue balik kesini lagi dan lo mandi juga belum, gue tendang adik kecil lo" ancam Winwin sambil menatap tajam Jaehyun.
Winwin beranjak pergi meninggalkan kamar, menuruni berpuluh-puluh anak tangga menuju daerah dapur.
Para koki dan juga maid yang ada di dapur memberikan salam sambil menunduk kala mereka mendapati kehadiran Winwin di tengah-tengah mereka.
Winwin mengangguk juga membalas balik sapaan para koki dan maid."Kalian semua tinggalkan dapur ini, sarapan kali ini gue yang akan memasaknya"
Para koki dan Maid yang berada di sana dibuat terkejut dengan apa yang dikatakan Winwin. Mereka semua menatap Winwin sebelum akhirnya melirik satu sama lain.
Mereka semua diam ditempat masing-masing, tidak ada satupun orang yang pergi meninggalkan area dapur.
Winwin yang melihat itu menjadi sedikit heran. Sebelum akhirnya Winwin mengangguk mengerti, mengerti apa yang menyebabkan para pekerja Jaehyun tersebut tidak menjalankan apa yang dikatakannya.
"Tenang aja, gue memang tidak sepandai dan sejago kalian semua dalam hal memasak namun kemampuan masak gue tidak seburuk itu hingga dapat menyebabkan dapur ini kebakaran" ucap Winwin menatap sinis semua yang ada disana.
"Lagi pula jika pun Mansion ini hangus terbakar Karna gue itu bukan masalah besar, Jung Jaehyun punya banyak Mansion lain jadi kehilangan satu Mansion tidak ada pengaruh untuknya" ucap Winwin lagi sambil memutar matanya malas.
"Jadi gue bakal hitung satu Sampai 3 jika sampai hitungan ketiga, kalian semua belum pergi juga, gue pastikan kalian semua yang ada disini di pecat" ucap Winwin memperingatkan.
"Satu....dua... Ti"
Para koki dan Maid pada berhamburan pergi keluar dari area dapur kala mendengar suara Winwin yang mulai menghitung.
"Hahahaha" Winwin tertawa kala melihat para pekerja Jaehyun yang berlarian bahkan ada beberapa yang hampir terjatuh karena dirinya yang menghitung.
"Mereka semua polos apa bodoh ya?"Tanya Winwin entah pada siapa.
"kok mau-mau aja gue ancam pakai ancaman bohong kaya gitu, lupa kali ya kalau gue cuma pengganti jadi mana ada hak buat pecat mereka"ucap Winwin kembali tertawa sambil memegang perutnya.
Winwin yang sudah puas menertawakan para pekerja Jaehyun yang menurut nya lucu.mulai mengambil beberapa bahan dari lemari es seperti iga sapi, telur, toge dan lain-lainnya ke atas pantry kemudian berjalan ke lemari mengambil beberapa bumbu seperti lada hitam, biji wijen dan lain-lainnya.
Begitu semua bahan yang diperlukannya sudah berada di atas pantry. Winwin segera memasangkan celemek ketubuhnya, mencuci kedua tangannya sampai bersih sebelum akhirnya memulai acara memasak menu sarapan paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY {JAEWIN}
FanfictionSetelah 2 tahun lamanya pasca Winwin kabur dari mansion, tiba-tiba saja Bodyguard orang tuanya menemuinya, menarik paksa dirinya kembali ke mansion. Sesampainya dimansion ayahnya memberitahukan bahwa hari ini merupakan hari pernikahan Taeyong namun...