Aromanya busuk
Tersenyum sejenak
Kemudian menggiling rusuk
Seolah dibajak.
Apa hati akan terus ditusuk?
Lalu pura-pura bijak
Atau memaksa merasuk
Lantas tersenyum dalam sajak.
Tolong, jangan coba mengetuk
Bisa jadi kau akan kukutuk.
Gtlo, 28-6-2018
#NurwahidahBi
***
Bionarasi:
Nurwahidah Bi, di beberapa tempat menulis sering dipanggil Kak Bi. Hobi nonton, nyemil dan rebahan. Menulis bukan lagi sebuah hobi melainkan hal terfavorit. Sebagai jomlowati kelas kakap yang lahir di Gorontalo pada hari Halloween, Kak Bi juga seorang penikmat genre horor, thriller, fantasi dkk. Entah tulisan, bacaan atau tontonannya.
Moto hidupnya adalah kalau orang lain bisa, kenapa harus saya?
*
(Puisi ini dibuat untuk menyindir lingkungan toxic, di mana di depan sangat manis tapi ketahuan juga belakangnya kayak apa eheheh)
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua untuk Satu (Kumpulan Puisi)
PoesíaKusuguhkan, seuntai kalimat yang terangkai menjadi kata yang lebat. Bermakna ringan, seumpama kita telah tercipta dalam kekata yang tepat. Semua untuk satu, termuat tinta penuh aksara. Bermakna satu, kisah dan cerita dalam puisi dan syair yang tak s...