Nyalanya berpendar
Namun perlahan memudar
Butiran cahayanya kian menebar
Menghilang di horizon liar
Bertarung bersama api yang berkobar
Kemelutnya pun tak mampu bersabar.Ini harap?
Bukan.
Ini gelap?
Belum.
Ini masih senja.
Lantas, kenapa?
Senja ini seolah mengikat
Membuat sang liliput terpikat
Lekat.
Sulit.
Namun, mampu didekap
Walau hanya sekejapHarapan ini, kian meregang
Bermakna tua, bukan sekadar mimpi
Akankah ia sanggup kupegang?
Sebuah mimpi, yang tak kukehendaki
Akankah aku masih terpasung?
Bersama liliput, terjebak gunung yang tak mampu didaki.Aku mengerti.
Ini senja penuh arti.
Masih itu; dan
Selalu begitu.***
#NurwahidahBi
#Gtlo02Maret2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua untuk Satu (Kumpulan Puisi)
PoesíaKusuguhkan, seuntai kalimat yang terangkai menjadi kata yang lebat. Bermakna ringan, seumpama kita telah tercipta dalam kekata yang tepat. Semua untuk satu, termuat tinta penuh aksara. Bermakna satu, kisah dan cerita dalam puisi dan syair yang tak s...