Memoar yang Terselit

5 0 0
                                    

Aku adalah jejak yang kau lalui

Masa yang kau lampaui,

dan kenangan yang kau lewati.

Aku adalah tawa yang kau dengar

Tangisan yang kau hentikan

Rajuk yang kau tawar,

serta malam yang kau impikan.

Aku adalah doa yang kau sebar

Dzikir yang kau ucap

Lisan yang kau tebar,

juga kebaikan yang kau sekap.

Jeritku dalam tangisan

Sorak pun dalam kebebasan

Lampaui masa penuh kenangan

Melenggang santai menuju masa depan.

Tahukah kau?

Siapa aku?

Ingkatkah kau?

Tentang diriku.

Tersangka dalam dukamu

Terdakwa dalam sedihmu

Saksi dalam pedihmu

Serta korban oleh amarahmu.

Ya, aku adalah sesuatu yang terselip dalam ingatan.

Sebuah jejak yang kau lepas ketika rembulan penuh mengisi awan.

Aku adalah perjalanan, yang kau lewati dengan penuh semangat.

Aku terjejak dalam bait yang kau buat

Aku terjebak dalam syair yang kau cipta.

Terselit kisah sendu masa lalu

Hanya sesekali kau buka

Lalu kau tutup, karena aku hanya masa lalu.

Cerita indah,

perjuangan menuju sukses kini.

Hanya sebuah pengingat.

Akan siapa dirimu yang sesungguhnya.

Gtlo, 24 September 2017

#NurwahidahBi

***

Bionarasi: 

Nurwahidah Bi, di beberapa tempat menulis sering dipanggil Kak Bi. Hobi nonton, nyemil dan rebahan. Menulis bukan lagi sebuah hobi melainkan hal terfavorit. Sebagai jomlowati kelas kakap yang lahir di Gorontalo pada hari Halloween, Kak Bi juga seorang penikmat genre horor, thriller, fantasi dkk. Entah tulisan, bacaan atau tontonannya.

Moto hidupnya adalah kalau orang lain bisa, kenapa harus saya?

Semua untuk Satu (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang