Dingin mulai menyentuh hidungku
Angin ini perlahan menyapu alisku
Suara ini mendesir pasti
Lambaian dedaunanya terasa riuh.Langit tampak buram
Matapun mulai letih
Awan yang bergulung geram,
Ciptakan bunyi yang tak kenal lelah.Deburan angin bak ombak
Temani dudukku di sisi ini
Kadang berhenti, kadang berteriak
Kadang ribut, kadang tenang.Wahai alam nan rupawan ....
Cantikmu bawa kedamaian
Wangimu seret ketenangan
Sentuhanmu laksana kenangan.Ciptakan keselarasan,
Menjadi awal kehidupan
Inilah sorak-sorai yang diidamkan,
setiap insan yang penuh harapan.Gorontalo, 02 Juli 2015
#NurwahidahBi
***
Bionarasi:
Nurwahidah Bi, di beberapa tempat menulis sering dipanggil Kak Bi. Hobi nonton, nyemil dan rebahan. Menulis bukan lagi sebuah hobi melainkan hal terfavorit. Sebagai jomlowati kelas kakap yang lahir di Gorontalo pada hari Halloween, Kak Bi juga seorang penikmat genre horor, thriller, fantasi dkk. Entah tulisan, bacaan atau tontonannya.
Moto hidupnya adalah kalau orang lain bisa, kenapa harus saya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua untuk Satu (Kumpulan Puisi)
PoesíaKusuguhkan, seuntai kalimat yang terangkai menjadi kata yang lebat. Bermakna ringan, seumpama kita telah tercipta dalam kekata yang tepat. Semua untuk satu, termuat tinta penuh aksara. Bermakna satu, kisah dan cerita dalam puisi dan syair yang tak s...