Semua orang yang disana ketakutan saat melihat gretta se emosi ini bahkan mereka semua bisa merasakan hawa panas dari gretta saat ini.
"Ta ini asa apa cobak pelan-pelan ngomong sama mas" ucap grey mencoba menenangkan adiknya. Ini kali pertama grey melihat gretta se emosi ini.
"Lu ikut gue sekarang"
"Kemana ta?"
"Gak usah bacot bisa?! Ikut" gretta menarik tangan grey keluar dari ruangan bem tidak ada yang berani menghentikan gretta apalagi gretta adalah anak kesayangan pemilik kampus.
Grey diam dan mengikuti kemana gretta menarik tangannya, hingga grey sadar gretta membawanya ke klinik kampus.
"Siapa yang sakit ta?" Gretta hanya diam lalu membuka pintu klinik yang sudah menampakan alana diatas brankar klinik.
"Kamu mau mas apa kesini?" Gretta menatap tajam ke arah grey sedangkan alana hanya diam dan menundukan kepalanya.
"Gue udah telfon bunda sama ayah"
"Buat apa?"
"Buat apa lo tanya? Gila lo ya lo bikin anak orang kehilangan masa depannya, lu ambil kesuciannya dan lu buat hamil lu masih nanya buat apa mikir!!!" Teriak gretta, grey yang sudah mengerti arah pembicaraannya mencoba menenangkan dirinya.
"Lan kan sudah saya bilang kalo kamu hamil ngomong sama saya bukan sama gretta"
"Maaf mas"
"Maaf lu kira gampang, sekarang runyam kan" gretta menampar pipi grey lagi saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut grey
"Jaga mulut lo, adek lo perempuan inget"
"Maafin mas ta, mas akan segera nyelesein masalah ini kamu jangan khawatir"
"Dengan cara apa?"
"Aborsi!"
Plak
plakBukan gretta kali ini yang memberikan tamparan tapi zyzy, zyzy menatap anaknya penuh dengan kemarahan.
"Bunda!"
"Maaf atas sikap anak saya kepada kamu nak, saya yang ternyata gagal mendidiknya. Saya kira dengan dia menyayangi adik perempuannya dan saya dia tidak akan pernah berbuat keji seperti ini" ucap zyzy dengan lelehan air mata yang mengucur di pipinya.
"Bun maafin mas bun, mas salah waktu itu mas mabuk gak sadar ngelakuin itu mas akan selesain semuanya mas janji tapi bunda jangan nangis" zyzy menatap tajam ke arah anak sulungnya, zyzy tidak menyangka grey yang begitu dewasa bisa melakukan hal seperti ini.
"Dengan aborsi?!" Grey hanya menundukan kepalanya tidak berani menatap zyzy.
"Ayah kecewa sama kamu mas, solusi yang kamu tawarkan sangat jauuh dari ekspektasi ayah sebagai orang tua kamu. Kamu sadar apa yang kamu lakukan? Adik kamu seorang perempuan bagiamana jika dia yang merasakan apa yang alana rasakan saat ini?!" Grey menggelengkan kepalanya dia tidak akan terima jika adik kesayangannya di perlakukan seperti itu.
"Kamu marah, tapi kamu tidak memikirkan keluarga alan jika mendengar anaknya kamu perlakukan seperti sekarang?"
"Yah tapi mas gak suka sama alana"
"Kamu kira alana suka sama kamu? TIDAK mas ini terjadi karena kelalaian kamu jangan merasa diri tinggi"
"Biarkan mas, jika kamu tidak mau bertanggung jawab dan menikahi alana jangan harap kamu bertemu bunda lagi" ucap zyzy menatap tajam ke arah anaknya yang masih bersimpuh di kaki zyzy.
"Ta kamu bawa alana ke mobil kita pulang biarkan mas mu ini sendiri" ucap zyzy yang mengabaikan anak sulungnya yang masih bersimpuh di lantai tanpa berani menatap orang tuanya
"Jangan harap gue bakal manggil lo mas lagi, kalo lo gak mau tanggung jawab sama alana. Ingat adik lo cewek gue yang bakal nerima karmanya kalo lo macem-macemin cewek" ucap gretta sebelum pergi jika biasanya gretta akan manja dan cengeng bersama grey kini gretta bahkan tidak memanggilanya dengan sebutan mas lagi
"Jangan ke rumah kalo kamu gak mau tanggung jawab, saya tidak punya keturunan yang suka nyakitin hati perempuan" ucap ravindra sebelum meninggalkan putra sulungnya yang hanya diam tak bergeming.
Alana hanya diam saat di bawa ke dalam mobil milik keluarga ravindra. Gretta yang selalu menggenggam tangannya mencoba memberikan kekuatan untuk gadis kecil itu.
"Maafin anak bunda yaa alana" ucap zyzy dengan tangisan yang sudah dia tahan sejak tadi, alana yang melihat zyzy menangis memeluk zyzy mencoba menenangkan zyzy
"Tolong jangan gugurin cucu bunda, kalaupun nanti grey tidak bertanggung jawab biar bunda yang jaga dan rawat kamu" alana menangis terharu mendengar kata-kata yang keluar dari wanita cantik di depannya.
Alana tidak menyangka bahwa orang tua grey sangat baik hati dan menerimanya walaupun alana bukan dari kalangan berada.
"Hati-hati lan" ucap gretta menuntun alana turun dari mobil milik keluarganya dengan hati-hati gretta menuntun alana masuk ke dalam kamar.
"Kamu istirahat nanti maid yang bakal nganter susu hamil dan makanan buat kamu besok ke kita ke rumah sakit liat kandungan kamu" alana hanya mengangguk dan mengikuti gretta masuk ke dalam salah satu kamar di rumah mewah tersebut.
Alana duduk di ranjang mengelus-elus perutnya yang masih rata lalu gretta jongkok di depan alana dan ikut mengelus perut rata alana
"Hallo ponakannya aunty yang sehat ya di dalam sana, jangan nakal kasian mamanya" ucap gretta sambil menatap alana yang kembali menitikan air matanya.
"Maafin mas grey ya lan, maafin gue juga ninggalin lo malem itu kalo gue..."
"Taa udah... Jangan ngerasa bersalah gue juga salah karena gak bisa nolak" alana memeluk sahabatnya agar tidak merasa bersalah dengan apa yang sudah terjadi malam itu.
"Makasih lan gue janji bakal jaga lo dan ponakan gue nantinya" alana melepas pelukannya dan tersenyum ke arah gretta.
"Lo istirahat dulu, gue mau ke kamar" ucap gretta sebelum keluar kamar tamu yang di tempati alana saat ini. Saat gretta sudah benar-benar hilang dari hadapannya Alana mengelus perutnya yang rata
"yang kuat ya sayang banyak yang sayang sama kamu walaupun ayah kamu gak mengharapkan kamu"
Di sisi lain zyzy menatap grey datang dengan keadaan yang sangat kacau. Matanya sembab karena menangis dan baju yang sudah berantakan.
"Bun maafin grey bun"
"Bunda bakal maafin kamu kalo kamu mau tanggung jawab dengan nikahin alana" ucap zyzy yang masih tidak mau menatap anaknya yang sudah bersimpuh di kakinya.
Sedangkan alana yang mendengar keributan di bawah langsung turun dari kamarnya dan sudah mendapati grey yang bersimpuh di hadapan kedua orang tuanya.
"Iyaa grey akan tanggung jawab, dan akan menikahi alana tapi grey mau pernikahan ini di rahasiakan dulu"
"Kenapa harus di rahasiakan? Bunda gak mau!"
"Bun demi kepentingan kita berdua grey gak mau hamil di luar nikah mencoreng nama baik kampus dan grey sendiri sebagai presma"
"Grey yang lebih rugi itu alana dia perempuan dan kamu sudah mengambil hal yang tidak seharusnya kamu ambil!" Teriak zyzy ke arah anaknya yang egois dan tidak memikirkan orang yang paling di rugikan.
"Ini juga demi alana bunda, grey gak mau alana di cap jelek di kampus karena menikah dan hamil di luar nikah"
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA (Married By Accident) SELESAI
Teen FictionPermana Grey Ravindra anak konglomerat yang begitu mencintai keluarganya terutama adik perempuan dan ibu nya Azyla. Tidak Pernah terbesit dalam benaknya menikah di umurnya yang ke 20 tahun hanya karena kesalahan satu malam yang dia perbuat dengan sa...