PART XXI

17.2K 559 4
                                    

Setelah keluar dari ruangan dekan grey mengantar alana sampai di depan kelasnya. Greta yang melihat grey dan alana langsung menghampiri mereka.

"Mas greta udah denger...."

"Gak papa mas gak papa, mas titip alana ya nanti mas kesini lagi buat jemput kalian ada yang harus mas urus dulu" gretta merasa bersalah karena tadi pagi dia sudah berbicara kasar dengan grey.

"Lan lo sama greta dulu kalo udah selesai gue kesini lagi jemput lo kita makan bareng" alana menahan tangan grey saat grey akan melangkahkan kakinya. Sorot mata alana begitu sendu ada ketakutan juga di dalamnya, grey menarik alana ke dalam pelukannya lalu mencium kening alana dengan lembut.

"I''ll be fine, trust me" alana mengangguk lalu membiarkan grey pergi. Sedangkan gretta mendampingi alana karena greta tau mereka masih menggosip tentang alana.

Setelah jam mata kuliah selesai gretta mengajak alana untuk ke kantin. Sepanjang koridor tentunya masih banyak omonga-omongan negative yang terlontar dari mulut mahasiswa.

Gretta berulang kali ingin melabrak mahasiswa-mahasiswa yang berbicara negetive tentang alana namun alana selalu menahanya. Mereka berusaha mengabaikan omongan mereka dan duduk tennag di ujung kantin.

"Gue ke toilet dulu kebelet, lo disini dulu kalo ada apa-apaa telfon gue"

"Iyaa ta" greta pergi secepat kilat karena memang sejak tadi dia menahan sakit perutnya. Baru satu menit gretta tidak di samping alana rombongan gadis yang alana tidak kenal menghampiri alana.

"Eeh lonte! Lu kasih apaan ke grey sampe dia mau tidur sama lu" alana hanya diam dan pura-pura sibuk dengan hp nya. Namun naas salah satu dari mereka mengambil hp nya

"Hp gue?"

"Lo mau hp murah lu balik ke lu?" Namun gadis lainny melempar hp alana ke arah got di belakang alana.

"Ambil dong katanya mau balik" alana dengan hati-hatu turun namun seseorang mendorong alana masuk ke dalam got.

"Ahahahah, cocok lu itu tuh harusnya sadar kalo lo itu gak cocok sama grey, grey itu prince sedangkan lo cuma tikut got" alana sudah tidak tahan menahan air matanya, tangan alana sakit karena tadi tergores oleh dinding got.

"Eeh lu apa-apansih gila ya orang lagi hamil lu dorong gitu aja gak waras lo!" Teriak seorang gadis yang melihat kejadian itu.

"Urusan sama lu apa!"

"Lu pergi sebelum gue lapor ke grey tentang apa yang udah lu perbuat ke istrinya"

"Coba aja, bukannya lu udha di buang sama grey gara-gara cewek ini vania" ya benar gadis yang datang menolong alana adalah vania. Gretta yng baru kembali ke kantin kaget melihat alana yang sudah ada di got gretta berlari lalu membantu alana.

"Ini lo ya!" Teriak gretta ke arah vania dan 4 perempuan gadis yang mendorong alana tadi. Alana menggeleng kepalanya

"Bukan vania ta"

"Terus siapa?, mereka?" Gretta menunjuk 4 gadi di belakang vania namun alana hanya diam, greta sudah tau jawabannya lalu mendorong ke empt gadis tersebut.

"Lo denger ya sampai ada apa-apa sama ponakan gue dan alana gue gak akan segan-segan buat keluarin lo semu dari kampus ini ngerti"

"Lo ngebela cewek murahan yang udah goda kakak lo" greta yang sudah kehilangan kesabarannya langsung menjambak gadis di depannya. Sedangkan vania menarik tangan alana agar menjauh dari keributan ini hingga grey datang menyaksikan perkelahian itu dan menarik kembarannya.

"Ada apa nih"

"Fans lu tuh dorong-dorong alana sampe jatoh ke got" ucap vania dari arah belakang yang duduk dan melihat pertengkaran di depannya. Vania tidak melerai ataupun mencegah karena vania menyukai keributan.

"Denger yaa apapun yang lo omongin ke istri gue itu gak bener, jadi kalo kalian coba-coba ganggu istri gue lagi gue pastiiin kalian gak akan tenang di kampus ini ngerti!" Semua mahasiswa ketakutan pasalnya ini kalo pertama melihat presma mereka semarah ini, grey yang dia kenal adalah grey yang sabar, dingin dan cuek dan ini kai pertama mereka melihat grey marah.

"Kalo sampe anak atau istri gue kenapa-kenapa gak akan pernah gue lepasin kalian, gue bakal bikin hidup lo lebih menderita dari apa yang istri gue rasain! Ini bukan cuma berlaku buat kalian ber empt tapi semua orang yang ada di kampus ini" setelah mengatakan itu grey memapah adiknya untuk duduk di samping alana.

"Lo gak papa? Maaf ya gara-gara gue..."

"Bukan salah lo, gue bela kakak ipar, sahabat dan ponakan gue" alana menundukan kepalanya merasa bersalah dengan apa yang terjadi setelah alana hadi di hidup mereka.

"Makasih ya van udah bantu alana"

"Santai aja, lain kali jangan biarin istri lo sendiri kasian lu tau sendiri gimana bar-barnya fans lo"

"Makasih udah selalu nyadarin aku"

"Apansih lebay, ooh ya lan gue sama grey udah putus gue juga cukup tau diri untuk gak berhubungan sama orang yang udah beristri, lo tenang aja gue gak akan rebut grey..." Vania menjeda kalimatnya dan meminum minuman yng ada di meja.

"Gue gak mau anak lo gak punya bokap kayak gue, gue balik thanks minumannya" ucap vania yang pergi begitu saja, di tengah-tengah alana yang semakin merasa bersalah.

"Maafin aku ya karena aku kamu putus sama vania"

"Bukan karena lo, vania yang pengen putus" itu kepitusannya kemarij saat bertemu vania di mall hari itu.

Flasback on
Setelah alana pergi, grey mencari tempat duduk agar mereka berdua bisa berbicara dengan tenang.
Grey diam sejenak karena tidak tau harus di mulai darimana dia cerita

"Katanya mau jelasin, yaudah jelasin sekarang"

"Aku sama alana udah nikah" vania tercengang dengan berita yang sangat tiba-tiba dari mulut kekasihnya.

"Jadi..."  grey mulai menjelaskan semuanya dari awal mereka bertemu, lalu pesta mahasiswa baru, dan niatnya yang ingin meminta alana mengugurkan kandunganya.

"Tapi kamu tenang aja aku akan cerai sama alana setelah anak itu lahir"

"Kamu gila!"

"Maafin aku van, tapi aku janji aku akan kembali sama kamu nanti kamu cukup bersabar"

Plak

Tamparan keras dari tangan vania ke arah pipi putih grey. Grey menahan semuanya karena grey tau dirinya salah sudah menyakiti vania.

"Maafin aku van"

"Gila grey kamu tub cowok brengsek, bisa-bisanya kamu nyakitij dua cewek sekaligus. Aku mau kita putus" grey mengeleng-geleng kepalanya tidak menyetujui keputusan vania.

"Gak, gak"

"Gak ya grey aku juga cewek aku tau gimana rasanya, kamu bayangin aja orang yang udah ngerusak masa depan kamu milih cewek lain gilaa ya gak nyangka loh aku!  Kamu tau kan aku anak hasil perkosaan ibu aku stress karena itu hidupnya hancur, dan aku gak mau liat orang lain ngerasain hal yang sama kayak aku atau ibu!......."

"Jangan pernah tinggalin alana dan anak kamu, karena menjadi perempuan yang sudah kehilangan masa depan dan harus memiliki anak tanpa seseorang di sampingnya itu gak enak... dan jadi anak yang lahir dari seseorang yang jahat dan becat itu gak enak, kamu kejar alana sekarang dan kita selesai"

MBA (Married By Accident) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang