Alana menepuk-nepuk dada bidang grey saat merasakan nafasnya sudah habis, dan grey langsung melepas ciuman mereka. Grey tersenyum puas saat melihat pipi alana yang sudah sangat merah.
"Sweet" bisik grey membuat alana merinding mendengar ucapan grey yang begitu seduktif.
"One more... can i?" Alana menunduk karena malu mendengar ucapan namun grey dengan cepat menarik dagu alana dan menyatukan bibir mereka.
"Ma——" gabriel menghentikan ucapannya saat melihat kedua insan berciuman begitupun dengan kedua pasangan itu yang langsung menghentikan kegiatan mereka. Alana yang merasa terciduk langsung berlari ke arah walking closet untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah merah padam
"Gue gak liat kok sumpah lanjut aja"
"Ganggu lo"
"Mas kata dokter kalo gituan gak boleh keras-keras kasian debaynya"
"Bocil sok tau lu"
"Kata internet gitu mas"
"Udah-udah keluar lu" gabriel mengerucutkan bibirnya karena merasa grey mengusir.
"Bundaa mas sama kak alana lagi ciuman bun" teriak gabriel tepat setelah keluar dari kamar grey, mendengar teriakan gabriel grey mencoba melempar gabriel dengan sandalnya namun gabriel berhasil masuk ke dalam lift sebelum sendal itu mengenai kepalanya.
Grey berjalan ke arah walking closet melihat alana yang duduk cemas di dekat lemari sepatu milik grey. Grey berjalan menhampiri istrinya yang masih terlihat gugup.
"Kenapa?"
"Maluuu" alana menutup matanya saking malunya grey yang gemas melihat pipi alana yang sudah merah padam lalu meletakan kedua tangannya di pipi alana.
"Lucu banget sih" ucap grey membuat jantung alana kembali berdetak lebih cepat. Alana bingung dengan sikap grey yang mendadak berubah seperti sekarang.
"Grey iih"
"Udah gak usah malu ciuman sama suami ini"
"Iih apansih" alana mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan grey yang menertawakannya sejak tadi.
"Jangan di monyong-monyongij bibirnya mau di cium lu"
"Grey mesum" alna berteriak lalu keluar dari walking closet. Grey yang melihat sikap alana hanya menggeleng pelan kepalanya lalu tersenyum entah sejak kapan alana menjadi semenggemaskan ini di mata grey.
Grey keluar dari walking closet dan masih menemukan istrinya yang duduk di pinggir ranjang grey berjalan menghampiri alana.
"Nungguin gue?"
"Iyaa malu kalo keluar sendiri"
"Yaudah ayo makan kasian anak ayah kayaknya laper ya" tanya grey sambil mengelus-elus perut alana yang sudah membuncit. Sedangkan alana menahan nafasnya karena perlakuan grey yang tiba-tiba berubah seperti.
Ting
Semua orang yang ada di meja makan menatap ke arah lift yang sudah menampakan dua orang insan. Alana semakin malu saat semua orang menatap ke arah mereka.
"Lama ya" ucap gretta dengan senyuman mengejek ke arah kedua pasangan yang sedang berjaln ke arah meja makan.
"Yakan tadi ada ritual dulu mbak yakan mas?"
"Gab!"
"Udah-udah kalian duduk" ucap zyzy melerai anak-anaknya. Alana duduk di samping grey lalu mengambil piring grey dan menyiapkan makanan untuk suaminya.
"Makasih" alana hanya mengangguk lalu mereka makan dengan tenang, seperti biasanya saat makan tidak ada pembicaraan apapun yang ada hanya suara dentingan sendok dan garpu yang beradu.
Setelah mereka selesai makan maka mereka akan menyempatkan untuk mengobrol karena pada saat seperti ini lah mereka akan bisa berbicara.
"Grey ayah denger kamu tetep jadi presma?"
"Katanya sih gitu yah tapi mungkin nanti grey omongin lagi sama temen-temen BEM"
"Mas kalo mau ngelakuin itu jangan keras-keras yaa kasian alana" grey yang sedang minuk air pun tersedak karen ucapan zyzy yang begitu mendadak, bukan hanya grey bahkan pipi alana saat ini sudah panas.
"Bun apansih"
"Iya mas lu kan tenaga kebo gue jadi kasian keponakan gue kegenjet nanti pas lahir jadi penyok gimana" grey memberikan pukulan ringan di lengan adiknya yang berbicara sembarangan.
"Kasar banget sih, kak lu kok betah sama suami kasar begini" alana hanya tersenyum menanggapi ocehan grey, ada rasa iri melihat kehangatan seperti keluarga ini karena alana sejak lahir tidak pernah merasakan kehangatan sebuah keluarga.
"Jangan keluar di dalem mas gak baik"
"Yaah"
"Ayah cuma ngingetin mas" ingin rasanya grey menghilang dari rumah ini sejauh mungkin omongan keluarganya yang tidak bisa di filter.
"Emang bisa keluar di luar yah?" Tanya gabriel selayaknya anak SMA yang tidak pernah pacaran gabriel benar-benat polos bahkan semua teman-temannya gabriel tidak percaya bahwa gabriel ketu geng motor besar dan terkenal nakal tapi tidak pernah sekalipun having sex
"Gabriel diem kamu masih kecil" ucap greya yang langsung menutup telinga adik bungsunya agar tidak mendengar ucapan vulgar dari orang dewasa sekitarnya.
"Ayah tuh kalo ngomong lit sikon kan masih ada anak di bawah umur"
"Nahkan dimarahij bunda, suruh tidur di luar aja bun" kompor grey membuat ravindra melototkan matany mendengar usulan yang akan merugikannya.
"Ayah tidur di luar hari ini"
"Jangan bun, kamu tega?"
"Tega" ucap zyzy yang sudah masuk ke dalam lift meninggalkan ravindra dengan wajahnya yang memelas.
"Ayah di kamar gab ya"
"Ogah daa yah" ravindra menatap putri satu-satunya namun greta hanya nyengir dan mengikuti gabriel masuk ke dalam lift
"Gak mungkin sama grey kan yah grey kan udah ada istri masa bertiga, emang ayah mau liat anaknya mesra-mesraan di kamar" ravindra semakin mengerucutkan bibirnya, grey sangat senang menejahili ayahnya.
"Lan ke kamar aja yuk, daaa ayah grey mau cuddle dulu sama istri" ucap grey dengan nada mengejek bahkan dengan sengaja grey memeluk alana untuk membuat ayahnya iri.
"Kasian ayah kalo tidur di luar"
"Enggak bunda tadi tuh cuma bercanda liat aja nanti kalo lo denger desahan itu artinya ayah udah di kamar bunda" entah ucapan vulgar yang keluar dari mulut grey berhasil membuat alana salting walaupun bukan di tujukan untuknya.
Alana masuk ke dalam kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Saat sedang asik menggosok giginya tiba-tiba saja grey masuk dan kencing tanp memperdulikan alana, sedangkan alana langsung memalingkan wajahnya.
Setelah merasa lega grey keluar tanpa memperdulikan alana yang masih menutup matanya. Alana cepat-cepat menyelesaikan sikat gigi dan cuci mukanya.
Alana berjalan ke arah grey yang sudah tertidur alana memandangi wajah grey yang begitu tenang namun beberapa saat kemudian grey menarik pinggang alana hingga alana terjatuh ke kasur dan dalam dekapan grey.
"Hmm grey panas"
"Udah gini aja" alana hanya diam membiarkn grey memeluk tubuhnya dengan erat walaupun detak jantung alana hampir copot karena perlakuan grey.
"Lan ajarin gue buat jatuh cinta sama lo dan lupain vania ya" alana menahan nafasnya mendengar ucapan grey bahkan grey tidak membiarkan jantung alana aman sedetik pun bahkan kali ini grey sudah menenggelamkan wajahnya di ceruk leher alana
KAMU SEDANG MEMBACA
MBA (Married By Accident) SELESAI
Teen FictionPermana Grey Ravindra anak konglomerat yang begitu mencintai keluarganya terutama adik perempuan dan ibu nya Azyla. Tidak Pernah terbesit dalam benaknya menikah di umurnya yang ke 20 tahun hanya karena kesalahan satu malam yang dia perbuat dengan sa...