PART XXVI

15.6K 471 0
                                    

Sebulan sudah berlalu perut alana makin hari makin buncit saja. Semenjak hari itu alana berlagak biasa saja walaupun sikap grey yang selalu membuat pertahanan alana runtuh dengan sekejap perhatian grey, kata-kata manis yang di lontarkan bahkan ciumannya.

"Lan..."

"Hmm"

"Lo ikut camp?"

"Iya" camp yang di maksud grey adalah salah satu proker BEM yang harusnya berjalan bulan lalu tapi harus di tunda karena persiapan yang belum matang.

"Kalo gue gak izinin lo bakal tetep ikut?"

"Iyaa"

"Lo tuh lagi hamil lan"

"Terus kenapa? Emang orang hamil gak bisa ikut camp" ucap alana yang sudah sedikit meninggu membuat grey menghela nafasnya.

"Bukan gitu lan, tapi kalo lo nanti kenapa-kenapa gimana?"

"Tenang aja kalo yang lo takutin itu gue ngerepotin lo atau malu-maluin lo itu gak akan pernah terjadi" ucap alana yang beranjak dari sofa berjalan menuju kasur lalu menarik selimutnya sampai menutupi seluruh badannya.

Grey menghela nafasnya lalu ikut naik ke atas kasur grey memeluk alana dari belakang lalu mengelus perut alana yang membuncit.

"Baby bilangin ibu dong jangan ngambek sama ayah,  ayah kan cuma khawatir kalo baby sama ibu kenapa-kenapa gak enak loh tidur gak di peluk sama ibu, ayah kedinginan" ucap grey dengan nada yang sangat memelas, ada rasa senang saat melihat grey seperti sangat membutuhkan alana namun semenjak kejadian itu alana tau di dalam hatinya grey tidak ada namanya.

Kalo kamu lagi kayak gini aku ngerasa kalo aku satu-satunya grey, tapi kalo mengingat waktu itu aku tau sebaik apapun aku orang dari masa lalu mu tetap pemenangnya ~ batin alana

"Udah tidur atau pura-pura tidur nih?" Alana sebisa mungkin tetap memejamkan matanya dan tidka menbuat pergerakan apapun agar grey mengira dirinya sudah tidur.

Cup

Grey mencium kening dan perut buncit alana lalu grey kembali mencium bibir alana, semenjak hari dimana mereka berciuman panas grey memiliki kebiasaan baru yaitu mencium bibir alana sebelum tidur.

"Good night my baby and my wife gue harap besok lo gak ngambek lagi sama gue" alana tetap diam hingga alana merasakan nafas grey yang beraturan dan dengkuran halus grey.

Alana melepas pelukan grey dari perutnya alana menatao wajah damai grey

"Aku mau puasin liat wajah kamu grey karena setelah anak ini lahir mungkin aku gak bisa liat wajah tenang kamu kayak gini lagi——" tanpa terasa air mata alana jatuh begitu saja membasahi pipinya.

"Aku rasa aku udah mulai sayang kamu grey tapi sekuat apapun aku berusaha untuk buat kamu sayang sama aku tetap aja vania pemenangnya, maaf karena udah buat kamu menderita karena kehadiran aku di hidup kamu"

Cup

"I love you" ucap alana sebelum masuk ke dalam mimpinya. Grey yang sebenarnya belum tidur sejak tadi mendengar semua yang di ucapkan oleh alana, grey ingin sekali membungkam mulut alana dengan ciuman namun grey tidak mau gegabah karena sampai hari ini pun grey juga tidak tau seperti apa perasaanya.

Grey sayang dengan alana tapi grey tidak bisa membedakan rasa sayang karena alana adalah ibu dari anaknya atau rasa sayang grey yang memang menganggap alana sebagai wanita tanpa ada title ibu dari anaknya.

Maaf lan gue belum tau perasaan gue sampai saat ini lo benar vania memang masih ada di hati gue tapi gue juga nyaman sama lo, gue harap lo bersabar lan gue perlu waktu untuk mengerti semuanya dan gue harap lo bisa bersabar ~ batin grey

..........
Keesokan paginya alana seperti biasa bangun lebih awal karena acara camp yang diadakan kampus hari ini. Untungnya alana sudah menyiapkan semuanya dari semalam.

Setelah memakai sepatunya alana kelur dari lift untuk memasukan bekalnya dan bekal grey ke dalam tas. Lalu kembali ke kamarnya memastikan grey sudah siap

"Barang lo gak ada ketinggalan kan lan?"

"Gak"

"Vitamin, susu hamil udah masuk?"

"Udah"

"Yaudah kita berangkat sekarang" grey membawa tas nya dan tas alana lalu keluar dari kamar mereka menuju lift. Alana melihat semu anggota keluarganya berkumpul dengan gretta yang sudah siap untuk berangkat.

"Bunda tuh khawatir loh sama kamu lan"

"Gak papa bunkan cuma camp bun ada gretta juga kan yang nemenin aku"

"Ta jagain alana khususnya kmu grey kamu jagain adik dan istri kamu kalo ada permainan yang berat jangan sampai alana ikut kalo terjadi apa-apa sama dua putri ayah kamu yang ayah hukum" alan tersenyum mereka begitu menyayangi alana tanpa membedakan bahwa alana hanya mantu di rumah ini.

"Siap" ucao grey dengan sikap hormat layaknya prajurit kepada komandannya. Grey membawa tas alana dan gretta masuk ke dalam bagasi. Sebenarnya grey ragu membawa alana mengingat alana sedang hamil walaupun usia perutnya belum buncit banget tapi ada ketakutan di hati grey.

Mereka bertiga masuk ke dalam wilayah kampus grey kelur dari mobil untuk memberikan arahan kepada semua panitia dan mahasiswa. Dimas, gio dan rangga menghampiri mobil mereka

"Kita bantu ya bawa barangnya kasian bumil grey juga masih sibuk" alana hanya mengangguk membiarkn dio membawa barangnya dan barang gretta.

Alana mencari keberadaan grey hingga tanpa sengaja alana menangkap keberadaan grey dengan vania yang sedang bercanda. Dimas yang baru selesai memasukan barang ke dalam bis mengikuti ke arah alana menatap

"Lan"

"Haa udah makasih yah dim" ucap alana dengan senyuman walaupun dimas tau senyuman yang dia perlihatkan hanya senyum palsu.

"Gue ke bis dulu nanti kalo grey nyarin bilang aja gue di bis" tanpa menunggu jawaban alana berjalan menuju bis sebenarnya alana tidak mau grey menanyakan kabarnya.

Di sisi lain setelah alana masuk ke dalam bis dimas menghampiri grey dan vania yang sedang asik berbincang.

"Ekhem" grey dan vania menatap ke arah dimas yang sudah menatap grey dengan tatapan tajam.

"Katanya udah putus, tapi tetep aja kayak orang pacaran gak malu sama orang? Di liatin tuh ooh yaa tadi istri lo juga ngeliatin"

"Ini gak seperti di bayangan lo dim gue sama gre"

"Gue gak butuh penjelasan, harusnya lo jelasin ke istri lo kayaknya udah nangis tuh di bis istri lagi hamil bukannya di bahagiain malah di bikin nangis mulu" ucap dimas lalu berlalu begitu saja tanpa memperdulikan panggilan grey.

"Gue ke bis dulu deh grey" grey menganggukan kepalanya lalu berlari menuju bis kampus yang di dalamnya ada alana.

Grey melihat alana yang menatap ke arah jendela grey bisa melihat matanya yang sembab walaupun di tutup masker namun grey hanya diam dan duduk di samping alana tanpa berniat menjelaskan apapun

MBA (Married By Accident) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang