hanya mengkisahkan seorang ibu dengan ketiga anak bujang nya.
"mama tau ga dasi lucas dimana?"
"mama! ruto gangguin jake terus ih!"
"wleee ngaduan!"
cukup ya kepala lisa pusing banget, ga dari kecil sampe jadi bujang selalu bikin kepala mamanya pu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Lisa memasangkan dasi di kerah Lucas, Lucas tersenyum lebar sambil memandang wajah lisa dari bawah.
"Mama cantik, kalo mama bukan mama Lucas pasti Lucas pacarin"
"Aawwww!!!" lisa mencubit dada Lucas
"Kalo ngomong ga usah sembarangan! Awas ya kamu kalo pacaran sama tante-tante"
"Ishh iya iya"
"Woi bang buruan! Gantian lah" Lucas menoleh ke belakang melihat kedua adiknya yang berbaris.
Kebiasaan mereka setiap senin sama selasa pasti baris karena lisa pasangin dasi. Ga akan ada yang gantiin mama lisa pasangin mereka dasi.
"Sayang sahabat mama lusa bakal dateng, untuk sementara dia nginep disini dulu ya? Dia mau cari rumah dan mama harus temenin dia" lisa memasangkan dasi di kerah haruto
Lucas bersender di bahu lisa "sahabat mama? Paman juan?"
"Yap" Lisa mengangguk pelan
Lucas merenggut kesal, sebenernya dia ga suka sama paman juan. Paman juan selalu deket banget sama mama. Kadang aja mama ga ada waktu buat anak-anaknya gara-gara paman juan.
"Kenapa harus paman juan sih?!" lisa tersenyum simpul
"Ya kalo bukan paman juan siapa?"
"Cih mama kok masih mau aja sih sahabatan sama paman juan? Dia kan perjaka tua!" celetuk jake
"Hus! Jake... Mungkin paman juan belum dapet jodoh"
"Jodoh jodoh orang dia suka sama mama"- batin Lucas
"Nah udah, sana kalian berangkat, jangan lupa bekal nya di bawa ya"
"Oh iya tunggu!" lisa berlari kebelakang dan mengambil kotak bekal bergambar kucing
"Nitip buat wony ya, kemarin mama di kasih tas sama dia hehe" Lucas dan haruto saling bertatapan.
Sementara jake mengambil bekalnya dan mengecup pipi tembam mama.
Dan bergantian. Pipi mama yang lembut dan tembam tidak akan ada yang bisa mengantikannya.
.
"Udah anak daddy jangan sedih, nanti daddy bilang ya sama mereka"
"Tapi dad..."
"Shhh, nah itu mereka, ayo" taehyung keluar dari mobil dan menghampiri jake dan haruto yang keluar dari arah parkiran
"Haruto..."
Haruto lumayan terkejut "oh kenapa ya om?"
"Gini, om denger dari taerin kalo kamu jauhin dia. Taerin nangis terus di rumah dia juga ga punya temen selain kamu haruto. Jadi kenapa ya kamu jauhin taerin?"
"Apa harus ada alasannya ya saya jauhin dia?" nada bicara haruto mulai rendah dan dingin.
Dia ingat betul kata-kata mama dan bang Lucas.
"Kalo ada masalah di selesaikan ya haruto? Kalian masih bisa ber-"
"Gak, gak bisa adik saya ga bisa berteman sama anak om" Lucas datang dan menengahi.
"Kalian manusia yang harus kamu jauhi dari keluarga kami."
Taehyung menatap Lucas dengan tatapan tidak percaya. Wajah ini taehyung tau.
"L.... Ucas?"
"Ya saya lucas." lalu taehyung menatap jake dan haruto
"Anak papa?!!!" taehyung baru saja ingin memeluknya. Tapi Lucas menarik kedua adiknya menjauh
"Anda cukup najis untuk kami. Jangan pernah datang di kehidupan kami lagi."
