Terry dan urban legend 'Halloween special'

5 0 0
                                    

Sekitar 20an tahun lalu.

Kampus ANDA

Gedung baru lantai 9

Matahari sudah tenggelam, suasana gelap yang beberapa lampu menyala karena kegiatan kampus sudah berakhir. Ini saatnya pasukan pengaman kampus patroli.

Waktu berlalu, hari semakin larut. Awan gelap menutupi cahaya bulan, disusul angin mulai bertiup menggetarkan pepohonan. Tidak ada yang menyadari masih ada mahasiswa yang belum pulang. Masih menunggu di lantai teratas gedung baru. Seorang wanita muda duduk termenung. Raut wajahnya terlihat kaku, matanya membesar, jemarinya meremas lengannya, bibirnya bergetar, suaranya tertahan ditenggorokan.

Saat itu mendadak hujan besar turun, suara guntur saling menyahut dan tiba-tiba suasana menjadi gelap.

Napas wanita itu memburu, ia berusaha merasakan posisi dirinya, mencari sumber cahaya yang biasa menjadi acuannya. Sekelabat cahaya kilat membuatnya kembali sadar apa yang sedang dia hadapi. Suaranya yang daritadi dia harapkan keluar akhirnya menurutinya namun suara kecil itu tertutup suara guntur yang saat itu tiba seakan mempermainkan nasibnya.

Suasana kembali gelap, rintik hujan yang semakin keras menutup segala keributan yang terjadi.

Saat itu seorang satpam muda yang sedang patroli menggunakan senter tiba di ujung lorong. Matanya terbelalak saat senternya menyinari sesuatu yang berwarna merah, cair, dan saat ia menyentuhnya rasa hangat mengalir ke kulit.

***

Saat ini Terry dan yang lain sedang mengikuti kelas di lantai 9 gedung teknik 1. Dikatakan gedung teknik hanya karena ruangan dosen-dosen teknik terletak di gedung ini, ada 6 penjurusan teknik di universitas ANDA, masing-masing jurusan mengambil 1 lantai sebagai wilayah kekuasaan mereka. Gedung ini sendiri ada 2 bagian lift, yang masing-masing menyediakan 3 lift. Hanya perbedaannya lift bagian dekat parkiran hanya sampai melayani dari lantai 1 sampai lantai 5, sedang Lift yang berada dekat kantin, melayani lantai 1 kemudian 6,7,8 dan 9.

Biasanya ruangan dipakai setiap jurusan ya seperti dimana jurusan itu menjadi markas mereka, misalnya untuk jurusan elektro seperti Terry kebanyakan kelasnya diadakan di lantai 3.

Namun kadang juga mereka ada kelas di gedung lain saat mata kuliah umum, atau ruangan khusus seperti di lantai 9 gedung ini. Ruangan ini biasa digunakan untuk kuliah dengan dosen tamu yang di desain seperti auditorium. Ruangan lain yang terletak disisi berlawanan adalah ruangan khusus untuk jurusan desain. Ruangan itu sepertinya dibuat agar mahasiswa/i semester akhir punya tempat khusus untuk konsentrasi. Menurut gosip, desain ruangan itu layaknya rumah desain profesional, dengan pemandangan indah.

Kembali pada ruang kelas untuk perkuliahan dosen tamu ini, desain ruangannya seperti auditorium. Kuliah dengan dosen tamu ini seperti mata kuliah umum yang mana antar jurusan lain bisa mengikuti, namun untuk kali ini hanya jurusan elektro saja yang mengambil kelas dengan dosen tamu ini. Kelas pengenalan lapangan kerja yang biasa mengundang orang ahli lapangan elektro untuk memberi gambaran lingkup kerja.

Namun itu tidak menarik perhatian Terry, saat ini dia lebih tertarik melihat jendela yang tepat berada di lorong jalan menuju toilet.

Jangan nuduh, Terry tidak sedang mengintip toilet perempuan, paling tidak untuk saat ini dia tidak melakukan itu.

"Lihat para semut itu, begitu kecil, begitu lemah. Inilah yang namanya kekuasan, puncak dari umat manusia, hua ha ha ha," tawa yang dibuat-buat Terry langsung ditinggal oleh teman-temannya.

Mereka baru saja selesai kuliah. Dan kebiasaan mereka abis kuliah, selalu mampir toilet ramai-ramai, mungkin untum memberi tanda kekuasaan di setiap toilet.

Terry And Pren seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang