Ingat teman Terry yang kurus, rambut selalu belah tengah dan tidak ganteng? Ya itu, dia yang selalu memproklamirkan diri sebagai player laris punya banyak cewek yang di kencani? Ya benar, namanya Jimmy,
"Enak saja gw dikatakan kurang ganteng, " protes Jimmy.
Tenang Jimmy, tidak ada yang mengatakan kamu kurang ganteng, tapi sama sekali tidak ganteng. Jimmy langsung mencak-mencak mengajukan protes demonstrasi jika teman-temannya mengeluarkan pendapat mereka yang jujur nan tulus.
Ok, kita kesampingkan dahulu protes Jimmy, soal dia ganteng atau tidak. Itu semua subjektif seperti kata Yosep berusaha menengahi.
"99.9% oknum setuju kalau Jimmy tidak ganteng tapi tetap belum 100% masih ada 0.1% yang setuju kalau dia ganteng. Misalnya orang yang punya rabun jauh yang sedang tidak memakai kacamata. Jimmy ini terlihat seperti artis korea kalau dilihat dari jarak jauh."
Jimmy kembali mengajukan pembelaan diri dengan mendengus keras.
Baiklah cukup akan hal itu. Semua itu subjektif, hanya oknum sekitar 99.9%, berkata kalau Jimmy itu tidak ganteng.
"Hei!"
Oh maaf Jimmy, ehem.
Demi menjaga kegantengan yang menurut 0.1% itu, Jimmy hobi menjaga kondisi tubuhnya. Dia memang pelit kalau soal makan apalagi traktiran tapi kalau soal perawatan tubuh, dia sangat royal. Hobinya mencari trial gratis tempat fitness atau suplemen-suplemen penambah kegantengan.
Ya pelit juga artinya tapi, dia terkadang juga membeli produk kalau memperoleh hasil yang bagus, hanya saja sampai saat ini berbagai suplemen penambah kegantengan yang dia coba belum memuaskan dirinya.
Saat ini pun Jimmy sedang mencoba trial gratis di sebuah tempat fitnes baru. Tubuh juga bagian dari kegantengan yang perlu dijaga, itu menurut kamus besar Jimmy. Seperti biasa dia paling getol mencoba yang gratisan seperti ini.
"Star Fitness," Jimmy membaca sebuah plang besar yang terpasang. Tempat fitness ini berada dalam sebuah mal di daerah barat kota, Mal Indah City.
Sebagai informasi universitas ANDA tempat Terry dan juga Jimmy kuliah terletak di bagian selatan kota. Jimmy sendiri tinggal di daerah dekat kampus ANDA, jadi bisa kita lihat niatnya mencari sesuatu yang gratis sampai ke sudut lain kota walaupun harus korbanin bensin.
"Setelah dihitung-hitung, tetap untunglah gratisan trial ini," kata Jimmy beralasan.
Sebenarnya Terry pernah memberi argumen kalau dia tidak ikut artinya sama sekali tidak keluar biaya sama sekali dan itu paling murah, tapi tentu saja itu ditampik oleh Jimmy.
"Ada gratisan kok ga diambil."
Jimmy sudah menyiapkan perlengkapan fitness yang mungkin dia perlukan. Ia membeli handuk khusus fitness yang bisa menyerap keringat dengan baik. Kemudian baju fitness, celana fitness, tas baru bahkan botol minuman. Satu-satunya yang dia batal beli adalah sepatu khusus fitness, karena ukuran model sepatu yang dia incar sedang kosong. Ya ini semua investasi, bukan pemborosan, begitu menurutnya.
Seorang pria berotot yang berdiri tidak jauh dari Jimmy memperhatikan gelagat Jimmy langsung menghampirinya.
"Selamat datang kawan. Biar kutebak, kamu pasti mau ikut mencoba trial gratis dari kami," Sambut pria berotot itu langsung menuduh.
Jimmy jadi agak tersinggung, memangnya dia ga bisa langsung daftar member tanpa trial? Padahal penampilannya sudah seperti member veteran. Menurut Jimmy tentunya.
"Sebenarnya saya berniat langsung masuk jadi member, tapi berhubung ada trial gratis, mungkin saya coba itu dulu, " balas Jimmy.
Wajah pria berotot itu menjadi datar sejenak, tapi tidak lama kembali dengan senyum salesnya menyambut Jimmy. Sekarang dia lebih yakin kalau pria ceking yang sedang dia layani ini adalah pelanggan potensial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terry And Pren series
Historia CortaKuliah, dengan status maha dari siswa tidak membuat Terry dan teman2nya menjadi lebih baik dalam kehidupan mereka. Ikutilah kisah Terry sang mahasiswa di universitas Anda yg penuh dengan "kenormalan" , dibalut dengan keunikan dan kekonyolan dari par...