Terry and Pren - Briefing

9 0 0
                                    

Hari Senin, semua bilang I HATE MONDAY . Hal serupa berlaku untuk Terry, dia paling gak hobi hari senin.


Setelah menikmati libur yang begitu nikmat di hari Minggu, kenapa harus bangun pagi di hari senin arghh.


Nah makanya dia pengen cepat kuliah biar bisa ngatur jadwal kuliah sendiri. Sebisa mungkin kuliah siang, atau kalau bisa kuliah ditumpuk satu hari. Kalau bisa mengatur demikian, maka dia bakal punya 6 hari libur dalam seminggu. Betapa menyenangkan kalau bisa seperti itu. Tapi berhubung sebelum masuk kuliah ada masa orientasi siswa, dan sebelum itu ada briefing , jadilah hari senin ini Terry masih harus bangun pagi.


Sebenarnya acara briefingnya gak pagi-pagi amat, jam 9. Tapi berhubung Terry menggunakan jasa bis PATAS-pasti terlambat sejam, makanya dia tetap telat, walaupn sudah berarngkat lebih pagi. Waktu sudah menunjukan pukul 09.15, Terry pun berlari - lari menuju aula kampus. Untung saja dia sudah pernah mendatangin kampus sebelumnya, jadi dia langsung tahu kemana. Sampai di depan aula, sudah banyak orang mahasiswa baru yang nongkrong di sana.


Apa Briefing sudah selesai ya? Ga mungkin secepat ini.


Mata Terry langsung melihat ke kerumunan mahasiswa yang berdiri di dekat pintu aula. Sebuah papan pengumuman berdiri di sana. Terry pun segera menuju papan pengumuman itu, mungkin saja disana ada pengumuman.


" Briefing ditunda jam 09.30"


Mata Terry melotot ke arah pengumuman itu.


Sialan! Sudah capek-capek lari, ternyata briefing ditunda, eh tapi untung juga ga jadi telat.


Abis lari-lari, capek juga rasanya, Terry jadi kehausan. Setelah mengedar pandangannya untuk mencari penjual minuman. Ingatannya berkata, kalau ada kantin di dekat aula. Setelah mengkonfirmasi ingatannya, ia pun menuju kantin itu. Tumben ingatannya tepat.


"Mbak, yang dingin, dan murah satu!" katanya penuh harap.


Mbak penjual langsung menyerahakn sebotol air mineral dengan merk yang belum pernah ia lihat sebelumnya. uang 2000 perak keluar dari kantong Terry, ia serahkan dengan sedikit enggan.


Setelah memuaskan dahaganya, Terry bersandar di salah satu pilar besar. Sambil menunggu briefing dimulai, ia mengedarkan pandangan untuk mencari yang segar-segar. Mahasiswi di sini smua ok punya, masih fresh. Mata Terry jelalatan memperhatikan beberapa cewek yang duduk sambil ngerumpi. Aih aih cantiknya, pasti mereka juga mau ikut briefing. Tapi makin lama Terry melihat , perasaan ada yang aneh, ada yang beda antara dirinya dengan mahasiswa lainnya.


Hmm apa ya? Wajah? Ya jelas beda, tapi ada kesamaan masih sama-sama freshh merasa lega dah masuk kuliah , rambut? Aa ini dia yang beda ada yang semiran, ahh tapi itu kan ga aneh untuk mahasiswa, sudah bebas, ini kan bukan sma lagi, terus apa ya??


Terry terus memperhatikan, loh kok mereka pada kembaran? Semua pada makai baju hem putih, dan celana panjang ato rok warna item. Wah semua kok seragam begitu putih item, kecuali Terry yang memakai hem kotak-kotak, dan celana jins biru tua. Untung aja masih pakai hem kotak-kotak tadinya, Terry maunya pakai baju hawai biar lebih santai. Tapi niatnya itu dibatalin, berhubung baju hawainya masih bau apek lom dicuci. Terry jadi bingung, masa iya disuruh ya? Ia mencari orang dan bertanya. Nah kebetulan ada yang mau ke kantin, langsung aja Terry colek, untung aja yang dicolek ga teriak minta tolong pelecehan seksual.

Terry And Pren seriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang