***Seongeun duduk di ruang kerja nya sendirian, perkataan Yoojin yang sangat menganggunya terlebih kini giliran Bigdeal yang akan di kalahkan, dia tak di pihak Ilhae dan juga tak di pihak Bigdeal namun ia sempat bergabung dengan Bigdeal beberapa tahun, terlebih tujuan nya hanya ingin menjadi raja.
"Sayang?" Pandangan nya beralih pada Sarang yang masuk, "kamu siap siap deh, aku tunggu ya di mobil," ujar Seo tanpa memberi tujuan nya, "kemana?"
"Kamu ga perlu tau, udah sana ganti baju." Lalu ia meninggalkan Sarang. "Beberapa hari ini sifat nya aneh, apa terjadi sesuatu?" pikir Sarang yang menuju kamar berganti pakaian.
~ ~ ~
"Kenapa kita ke sini?" Tanya Sarang bingung, "kamu kangen mereka kan? pergilah temuin mereka, tapi kita ga lama disini."
Sarang terdiam di mobil, "mikirin apa? aku juga ada keperluan sama Kim Gimyung disini, kalau udah selesai nanti aku panggil." Seo keluar dari mobil, membuka kan pintu untuk Sarang lalu mencari ke mana Kim Gimyung.
...
"Seo Seongeun? kalau tak peduli kenapa kau kesini? untuk sekian kalinya aku minta kau kembali lah ke bigdeal."
"Aku kesini bukan untuk itu, aku hanya ingin melihat wajah mu yang terakhir kalinya sebelum kau mati." Gimyung menghela nafas nya mendengar itu, "ya sudah, aku pergi dulu."
"Kita dapat bantuan, Choi Dongsoo memberi bantuan walau sulit meminta bantuan nya kini aku berhasil." Seo menghentikan langkahnya.
"Baiklah, kau butuh apa? tapi ingat. Aku melakukan ini bukan untuk kembali ke bigdeal." Ujar Seongeun. "Aku tau kau akan mengatakan itu. beri tahu aku keberadaan Yoojin dan aku sudah menemui para musuh ku dulu demi bigdeal, kita tak boleh di hancurkan begitu saja setelah semua ini."
"Baiklah. Aku pergi."
Seongeun mencari keberadaan Sarang, lalu langkahnya terhenti melihat Senyum Sarang yang tak kunjung pudar saat bersama teman-teman nya itu, ia menghampiri kekasihnya.
"Apa sudah selesai?" tanya Sarang dan Seongeun mengangguk. "Ayo pulang, udah mulai gelap." Sarang berdiri dan mulai pamit pada teman-temannya, "kami pulang dulu, sampai jumpa."
~ ~ ~
Sepanjang hari perasaan nya gelisah, pasalnya ponsel Seo Seongeun tak kunjung aktif, sepulang dari kuliah Sarang memilih menuju tempat kerja kekasihnya itu, mungkin saja ia dapat sedikit info.
"Mencari siapa?" tanya seseorang yang berdiri di belakang nya. "Kau Ryuhei kan? apa kau tau kemana Seo Seongeun? ponsel nya tak aktif dari tadi, aku khawatir."
Nomen menatap Sarang datar, "bagaimana mungkin wanita ini masih khawatir pada orang bodoh itu, apa ku buat mereka putus saja?" pikir Nomen.
"Dia di bar, tidur dengan banyak wanita dan tak ingin kekasih nya tau." ujar Nomen santai.
"Aku serius." Sarang mendekati Nomen yang tak bergerak, "baiklah aku bercanda, dia menemani Janghyun, kau tau kan dia menjalani bisnis menjijikan anak perusahaan ke 5? Yoojin meminta nya mengawasi orang itu, kau puas?"
"Baiklah terimakasih." Baru Sarang akan meninggalkan tempat itu, ia berhasil menghindar, pasalnya Nomen melempar pisau ke arah nya, "kau gila?!" Nomen kembali mencoba mengetes apakah perkiraan nya benar?
Dengan mudah nya Sarang menghindar dari setiap serangan nya, berakhir dengan Sarang yang membanting tubuh Nomen yang tertawa.
"Wah, kau kuat juga untuk ukuran wanita, lalu kenapa membiarkan nya melukai mu?" Nomen mengangkat baju Sarang memperlihatkan bekas lebam yang hampir hilang di pinggang nya, "mesum sialan!" satu tamparan mengenai pipi itu.
"Jangan lakukan itu lagi, dan luka ini tak ada hubungan dengan Seo Seongeun." Sarang meninggalkan tempat itu.
"Masih mencoba melindungi si tato itu? sebenarnya otak dan hati wanita itu terbuat dari apa?"
...
Sarang merutuki Ryuhei. "Berani nya dia melakukan itu!" Mobil dilajukan menuju perpustakaan, ia sedang ingin mengalihkan pikiran nya.
~ ~ ~
Fokus nya buyar ketika mendapat pesan dari Seo Seongeun, ia langsung merapikan buku buku dan terburu-buru menuju rumah setelah membalas pesan itu.
Tak butuh waktu lama, ia tiba di apt di sana Seo Seongeun tengah meneguk minuman nya dengan pakaian yang penuh noda darah.
"Loh katanya di perpus? kenapa langsung pulang?" Tanya Seongeun melihat Sarang.
"Kamu gapapa? abis ngapain si sampai luka-luka gini?" Seongeun menarik lengan Sarang mendekatinya.
"Tadi aku bantu Janghyun ngalahin Raja gen 1, kamu tau? aku akhirnya dapet lawan yang ga terlalu mudah ngalahin nya~" Tak ada jawaban Dari Sarang yang sibuk memperhatikan luka-luka dan bekas lebam di wajah dan tubuh ke kasihnya itu.
"Mau mandi? aku siapin." Seongeun menatap Sarang aneh.
"Kamu kenapa? aku kan udah biasa pulang kaya gini." Sarang tak menghiraukan nya dan segera menuju kamar, Seongeun mengikutinya, "sayang? jawab- loh kok nangis?"
Seongeun memeluk kekasih nya lembut, "maaf buat kamu khawatir, tapi aku bener-bener baik-baik aja, kamu ga percaya? hm?" Seongeun mengecup bibir Sarang, "tenaga aku masih ada loh~"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC
Novela JuvenilCerita fiksi dan imajinasi saya lainnya yang tak kan jadi REAL. Seongeun x Sarang ( Sarang as yourself ) ⚠️BIJAKLAH DALAM MEMBACA 🔞 (SPOILER WARNING!!!) Start wrinting: ( 27 Oktober 2022 - 31 Oktober 2022) Karya aslinya ada di Webtoon LOOKISM kary...