6. KHAWATIR (TW! 18+)

434 32 0
                                    



***

Sarang menahan lengan Seo Seongeun agar tak memulai pertengkaran, "ayo kita pulang." Seongeun menarik kasar tangan Sarang, Gimyung yang melihat itu menahan nya.

"Jangan kasar seperti itu-" Ujar Gimyung.

BUGH!

Satu pukulan mendarat di pipi Gimyung, "jangan ikut campur Kim Gimyung." Ujar Seo Seongeun menatap datar Gimyung yang jatuh.

"Gimyung hentikan, Seo ayo pulang!" Sarang menarik Seongeun meninggalkan tempat itu, mereka yang di dalam hanya menatap khawatir, "apa itu yang namanya Seongeun?" tanya Rua melihat Sarang khawatir.

Mobil itu meninggalkan Gangseo kembali menuju Gangnam, Sarang takut karna Seongeun tak mengatakan sepatah kata pun dan lagi ia membawa mobil dengan kecepatan tinggi.

"K- kamu kenapa bisa di Gangseo?" Sarang memberanikan diri buka suara. "Diam, jangan ngomong sebelum ku suruh." Setelah itu Sarang tak lagi mengatakan apapun.

~ ~ ~

Setibanya di parkiran, Seongeun menarik kasar pergelangan tangan itu tak peduli dengan orang-orang yang melihat nya, "Sakit!" tak ada jawaban, cowok itu tetap mencengkram kuat tangan kecil itu tanpa rasa iba.

"Shit!" menunggu lift terlalu lama, ia menyeret Sarang untuk naik tangga darurat.

"Maaf! aku mohon lepasin tangan ku, ini sakit.." Cewek ini memohon namun tetap tak ada jawaban, ia di tarik seperti binatang menuju lantai  7 Apt mereka.

...

"Let me go!" Sarang berhasil melepas genggaman tangan nya yang kini sudah meninggalkan bekas merah, "ini yang kamu lakuin tiap aku pulang larut?" tanya Seo masih mencoba mengontrol amarah nya.

"Engga! baru kali ini aku cuma kangen temen-temen ku, just that! ga lebih, kenapa kamu sampai mukul Gimyung? dia tadi ngomong baik-baik kan?" mendengar itu Seo kembali menarik lengan Sarang masuk Apt lalu mendorong cewek itu hingga jatuh.

"Kenapa? kamu khawatir sama dia?! you know i hate him right?! then why'd you still do that!" Seongeun mencengkram pipi cewek itu kasar sembari berteriak tepat di hadapan cewek itu. Tak peduli dengan Sarang yang menangis ketakutan.

"Maaf..." Hanya itu yang bisa keluar dari mulut nya jika berhadapan dengan Seongeun yang marah.

Seo Seongeun melepas cengkeraman nya melempar semua barang yang ada di dekat nya frustasi, pecahan kaca melukai Sarang.

Ia terdiam melihat Seongeun yang menggenggam  pecahan vas bunga hingga darah kental menetes di lantai.

"Kamu sengaja kan! kamu sengaja buat aku marah dan mukul kamu after that you'll leave me, right?" Sarang mencoba mendekati cowok itu, "you know.. i won't doin that... please.. lepas pecahan kaca nya, tangan kamu luka..."

Seongeun terduduk seketika kaki nya terasa lemas. "Kamu sengaja.. kamu mau ninggalin aku kaya semua orang.." Suara yang tadinya tinggi kini berubah sendu, suara Seongeun bergetar, dia menangis.

"Aku ga mau kamu pergi, aku ga mau nyakitin kamu kaya gini... kenapa harus bohong? kamu tau aku benci pembohong kan?" Sarang mengambil pecahan kaca itu lalu melemparnya sembarang arah, dia memeluk tubuh Seo erat, air matanya mengalir kembali.

Sarang mengusap air mata itu, "kamu tau aku ga mungkin ninggalin kamu, kita udah saling janji buat ga ninggalin satu sama lain kan? jangan kaya gini lagi aku sakit liat kamu terluka.." Seo menenggelamkan wajah nya di dada Sarang.

Sarang merasa baju nya mulai basah akibat air mata Seongeun, tangan itu memeluk erat pinggang Sarang, tak mengatakan apapun lagi dan membiarkan mata yang bicara.

Seo Seongeun kali ini tak memukul nya, sebagai ganti barang di sekitarnya yang jadi korban dan berakhir dengan Seo yang melukai diri sendiri.

Seo Seongeun tau kelemahan Sarang, cewek itu tak bisa jika melihat dirinya terluka.

~ ~ ~

Han Sinwoo menghampiri Gimyung yang sedang melamun, "memikirkan apa?" tanya nya. "Ada yang salah dengan Sarang, kakak lihat kan bagaimana Sarang seperti ketakutan begitu kemarin?"

Sinwoo pun merasakan hal yang sama, "iya, aku juga memikirkan itu, tapi kau lihat sendiri saat Sarang menceritakan kisah cintanya kan? mata anak itu berbinar, jika Seo Seongeun melukai Sarang, aku sendiri yang akan menghabisinya." Suara Sinwoo terdengar dingin.

"Kita tau, Sarang itu petarung bukan hanya jago bela diri, dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri, ku harap ini hanya ketakutan kita."

Sementara Im Rua melamun, Gunwoo Kyunghoon dan Rainman hanya memperhatikan cewek itu, "jika perkiraan ku benar, pacar Sarang yang memberi bekas pukulan itu, melihat wajahnya yang ketakutan saat Seongeun memukul Gimyung seakan memberi ku penjelasan..." Rua sibuk berperang dengan pikiran nya sendiri.

***

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang